Jaringan Serat Optik Dukung Smart City Terintegrasi


[SEMARANG] Jaringan fiber optik saat ini merupakan teknologi fundamental yang akan membentuk suatu kawasan menjadi kawasan smart city yang terintegrasi. Untuk itu, kebutuhan jaringan serat optik juga semakin tinggi seiring konsep smart city yang dikembangkan di sejumlah kota besar di Tanah Air.

"Infrastruktur fiber optik dapat menunjang kebutuhan komunikasi untuk daerah urban yang terdigitalisasi, dengan ketersediaan fasilitas untuk pengembangan dan pemanfaatan aplikasi, seperti traffic monitoring, kontrol akses, smart energy, pengelolaan sampah dan air sampai dengan smart health," ujar Information and Policy Director FiberStar, Thomas Dragono, dalam diskusi Transformasi Digital bersama Pemerintah Kota se-Jawa Tengah, Rabu (10/1) di Semarang.

Untuk mendukung "Gerakan 100 Smart City", menurut Thomas, FiberStar telah sampai Desember 2017 lalu telah membangun jaringan fiber optik di 78 kota. "Hingga Maret 2018 nanti, kami akan membangun di 79 kota mulai Jawa hingga Bali," ujar Thomas.

Thomas menambahkan, FiberStar merupakan penyedia jaringan utilitas infrastruktur berbasis fiber optik di Indonesia dengan konsep netralitas dengan cakupan nasional.

Pihaknya berkomitmen untuk dapat terus memperluas jaringan fiber optik sampai ke tingkat kecamatan, dengan harapan semua lapisan masyarakat berkesempatan memiliki fasilitas dengan jaringan yang sama selayaknya kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Dirjen Penyelengara Pos dan Informatika Kemenkominfo Ahmad M Ramli mengatakan, transformasi digital menjadi hal yang tak terelakan saat ini. Kebutuhan internet menjadi sangat masif, dan digunakan di semua bidang kehidupan.

"Saat ini, semua kebutuhan manusia dilakukan secara online. Tinggal klik, semua urusan menjadi singkat dan cepat," ujarnya.

Kebutuhan itu yang mendorong pemerintah menggagas Gerakan Menuju 100 Smart City. Sebagai ibukota Jateng, Kota Semarang menjadi salah satu kota percontohan dalam implementasi konsep smart city untuk pelayanan bagi masyarakat di ajang Gerakan Menuju Smart City Summit 2017 yang lalu.

Konsep smart yang diterapkan oleh Kota Semarang diaplikasikan dalam berbagai sistem pelayanan online. Diharapkan, konsep smart city yang telah diimplementasikan di kota Semarang juga dapat diaplikasikan dan dimanfaatkan oleh Kota/Kabupaten lainnya di Jawa Tengah.

Thomas menambahkan, untuk itu dibutuhkan jaringan infrastruktur yang memadai, yang sanggup menyediakan solusi ICT untuk mendukung program dari Pemerintahan Kota/Kabupaten tersebut.

Dijelaskan, fiber optik merupakan pondasi yang sangat penting dalam membangun Smart City dan menunjang segala kebutuhan aplikasi berbasis Internet of Things (IoT). Kapasitas dan skalabilitasnya yang tinggi mampu memfasilitasi kebutuhan integrasi big data dan aplikasi IoT dalam Smart City.

Gerakan Menuju 100 Smart City, merupakan suatu Gerakan Nasional yang digagas oleh Direktorat Jendral Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PAN & RB, Kementerian PPN/BAPPENAS dan Kementerian PU & PR.

Hingga saat ini, 25 Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia telah dinyatakan lulus assesment oleh tim assesor “Gerakan 100 Smart City”. Ditargetkan, pada dua tahun ke depan akan ada 75 Smart City di Indonesia. 

Sumber:
http://sp.beritasatu.com/home/jaringan-serat-optik-dukung-smart-city-terintegrasi/122232

Posting Komentar

0 Komentar