Smart City Bisa Pantau Penggunaan Air Tanah Ilegal


Jakarta: Teknologi Smart City milik Telkom digadang-gadang Pemprov DKI menjadi solusi permasalahan data di Ibu Kota. Bahkan, fasilitas itu disebut bisa menyisir hal yang tak tampak, seperti pemanfaatan air tanah.

"Bagaimana Smart City Nusantara ini memantau mana nih dari wilayah luas ditembak ke satu rumah yang masih menggunakan air tanah berdasarkan jumlah penghuninya tapi penggunaan dari PAM-nya kecil," kata Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno di Telkom Living Lab Smart City Nusantara, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 10 April 2018.

Ia berharap konsep tersebut tak hanya menjadi pajangan, tetapi bisa bermanfaat bagi masyarakat. Pemprov DKI Jakarta siap mendukung teknologi Smart City Nusantara supaya berkembang. 

"Karena kita konsepnya partisipatif kolaboratif ini juga elemen masyarakat, dunia usaha harus melihat ini. Karena this is the trend, jadi ke depan kita tidak di-drive isu yang off message issue," imbuh Sandi.

Sandi pun ingin pengembangan konsep ini tak terbatas pada lingkup perkotaan saja. Smart City harus melebar pada bidang ekonomi dan sosial masyarakat. Teknologi ini diharapkan bisa menyedot tenaga kerja.

"Sekarang banyak sekali harapan masyarakat untuk lapangan kerja dan bagaimana kebijakan pemerintah bisa menghadirkan sebuah solusi," ujar Sandi.

Ke depan, ia membeberkan ada kerja sama antara Pemprov DKI dan Telkom terkait teknologi ini. Sandi ingin Smart City Nusantara terintegrasi dengan OKE OCE milik pemerintah. 

"Jadi penataan ekonomi, penataan kerakyatan khususnya, itu harus berbasis data," kata dia.

Sumber:
https://www.medcom.id/nasional/metro/nN95oMRN-smart-city-bisa-pantau-penggunaan-air-tanah-ilegal

Posting Komentar

0 Komentar