Peningkatan Kualitas SDM di Era Industri 4.0

Ilustrasi: Foto Shutterstock
JAKARTA - Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM Dr. Paripurna mengatakan, melihat kondisi yang terjadi saat ini, banyak pekerjaan besar yang harus diselesaikan oleh bangsa ini.

Di mana salah satunya adalah perlunya meningkatkan kualitas SDM yang harus terus dipacu, pengembangan di bidang industrialisasi, termasuk berbagai kemajuan teknologi dan inovasi yang perlu terus didorong, selain masih banyaknya segudang pekerjaan besar lain, menanti kesediaan dan partisipasi bersama.

Hal ini dia katakan saat menjadi tuan rumah pada kesempatan diadakannya seminar dan employer branding di Grha Sabha Pramana-UGM, Yogyakarta, Kamis 25 April 2019.

Terkait hal tersebut, dirinya menekankan secara khusus, terkait 70% karyawan yang saat ini bekerja di PLN, diisi oleh kaum milenial.

"Maka untuk membedakan kaum milenial dengan yang bukan milenial, adalah melihatnya dari aplikasi WhatsApp (WA)," katanya seperti dikutip, Jakarta, Sabtu (27/4/2019).

General Manager (GM) PLN Disjatim Bob Saril menggambarkan konsep inovasi yang mencerminkan kondisi dan semangat kerja di PLN yang semangatnya kekinian. Pada paparannya, Bob menggambarkan kondisi aktual saat ini yang memperlihatkan kontribusi PLN untuk negeri.

“Salah satunya adalah melalui penetapan tarif listrik yang kompetitif, ternyata menjadi sweetener bagi menggiatnya sektor industri. PLN juga senantiasa berupaya meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan, ditambah dengan dukungan di bidang infrastruktur kelistrikan," katanya.

Hal tersebut akan mendorong masuknya investasi, sehingga pada akhirnya sektor industri mampu bertumbuh, maka baik secara langsung maupun tidak langsung lapangan pekerjaan akan tersedia, sehingga pada akhirnya kesejahteraan masyarakat pada umumnya akan meningkat. "Itu sebabnya mengapa listrik menjadi faktor pendorong bertumbuh (bergulirnya) roda perekonomian," katanya.

Executive Talent Development PLN Karyawan Aji menyampaikan kondisi aktual, bagaimana saat ini sudah terjadi shifting (peralihan) dari melakukan segala sesuatunya sebagai business as usual seperti perilaku membaca (mengetahui) segala hal dari koran dan majalah secara fisik, menjadi berubah membaca (mencari) berita dan informasi melalui media daring (online); pergi berbelanja ke pasar modern seperti mal dan plasa menjadi berubah berbelanja melalui penyedia market place (toko online).

Era disruptif yang terjadi ini akhirnya dilirik juga oleh sejumlah toko fisik seperti Gramedia dan Matahari dept.store untuk mengantisipasi perubahan yang mengglobal dan menggerus hampir sebagian besar sisi kehidupan manusia di muka bumi ini. Tak ayal lagi, sejumlah peritel seperti Gramedia dan Matahari kini juga mulai melayani pemberlian buku dan belanja secara online.

“Perubahan seperti ini harus dilakukan, karena jika tidak demikian, maka mereka akan tergilas oleh berkembangnya mekanisme perdagangan bebas yang belum pernah terbayangkan. Sekarang orang tidak lagi perlu lagi mengantri untuk membeli tiket baik untuk keperluan menonton bioskop ataupun untuk bepergian ke satu tempat, karena semuanya dapat dilakukan, hanya melalui sentuhan jari di perangkat gadget ataupun tool bar pada perangkat laptop dan desktop komputer," katanya.

Bersumber dari World Economic Forum (WEF), diperkirakan 5 juta pekerjaan (netto) diperkirakan akan menghilang, seiring dengan terjadinya era otomasi dan disrupsi teknologi.

Berbagai pekerjaan yang hilang tersebut berada pada sejumlah bidang seperti perkantoran dan administrasi; manufaktur dan produksi; konstruksi dan tambang; seni desain, entertainmen, olahraga dan media; bidang hukum; serta instalasi dan pemeliharaan.

Sebaliknya menurut Aji, berbagai pekerjaan baru yang akan muncul, adalah berada pada berbagai bidang usaha seperti bisnis dan finansial; manajemen; komputer dan matematika; arsitektur dan teknik; sales (penjualan) secara daring (online); serta bidang pendidikan dan pelatihan.

sumber : https://news.okezone.com/read/2019/04/27/65/2048699/peningkatan-kualitas-sdm-di-era-industri-4-0?page=2

Posting Komentar

0 Komentar