Kominfo: 50 Juta Orang akan Terpapar Literasi Digital di Tahun 2024

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan | Foto: Arsip Kominfo

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menargetkan 50 juta orang terpapar literasi digital agar lebih siap menghadapi era digital serta tidak diisi oleh orang dari luar negeri.
"Tanpa dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni, Indonesia tidak akan bisa bertransformasi dengan baik, sebab peluang transformasi digital akan diisi tenaga kerja dari luar negeri,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan dalam webinar di laman Kominfo, Jumat (17 Juli 2020).
Untuk mencapai target tersebut, 50 juta SDM melek digital akan dilakukan melalui serangkaian program literasi digital, baik untuk aparatur sipil negara (ASN) maupun masyarakat umum yang diprediksi berlangsung selama empat tahun ke depan yakni hingga 2024. 
"Kenapa kok cuman 50 juta? Kita harapkan dari 50 juta ini orang-orang yang sudah terliterasi akan me-literasi teman-teman atau kerabat terdekatnya agar mereka juga siap memasuki era digital," ujar Semuel.
Program yang dimaksud antara lain edukasi tentang literasi seperti memberikan kemampuan dasar. Program ini, kata Semuel, rutin dilakukan oleh Siberkreasi bekerjasama dengan Kominfo.
"Memberikan basic skill atau pengetahuan dan kesadaran dasar digital. Ini benar-benar basic skill yang harus dimiliki oleh semua rakyat Indonesia sebelum mereka masuk ke ruang digital,” kata dia.
Kemudian ada program pelatihan dalam bentuk Digital Talent Scholarship (DTS) yang memberikan kemampuan baru terkait digital.
"Kita juga punya digital talent. Ini yang kita kembangkan, ada beberapa pengetahuan atau skill baru yang kita kembangkan di sini dan ini dilakukan secara gratis baik bagi ASN maupun masyarakat biasa," ungkapnya.
DTS sejauh ini telah diselenggarakan setiap tahun dengan beberapa pelatihan seperti mengembangkan kemampuan SDM Indonesia di sektor Cloud Computing, Keamanan Siber (Cyber Security), Big Data Analytic, Artificial Intelligence (AI), dan Internet of Things (IoT). 
Kemudian. ada juga Digital Leadership Academy (DLA) yang bertugas menghadirkan para ahli yang handal dalam bidang digital. 
"Kita juga punya program Digital Leadership Academy (DLA). Ini tentang beasiswa yang kita kirimkan ke luar negeri untuk mereka mendapatkan S2 dan S3,” ujarnya.
Sayangnya program DLA untuk sementara waktu dihentikan akibat terjadinya adanya pandemi Covid-19. []


Ayo Ikuti Event Online Bersama APTIKNAS. silahkan Cek di Eventcerdas.com


Posting Komentar

0 Komentar