Smart city berbasis cloud lebih efisien


JAKARTA (IndoTelko) – Penerapan smart city dianggap akan lebih efisien secara nasional jika diadopsi dalam pola berbasis cloud computing (Cloud).

Penerapan smart city membuat pemerintah pada kabupaten/kota dapat mengetahui (sensing), memahami (understanding) dan melakukan aksi (acting) terhadap permasalahan. Dengan sensor dan aplikasi kota solusi kota cerdas dapat membentuk kota yang cerdas, yang mendukung dari sisi keamanan, ekonomi, dan kenyamanan.

“Saat ini dari 548 kabupaten/kota sebanyak 326 pemda telah siap menerapkan smart city,” ungkap GM Local Government Services Telkom Yanto Setiawan kala menghadiri Apresiasi Smart City Readiness, belum lama ini.

Menurutnya, saat ini kondisinya masih belum terintegrasi karena setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau dinas memiliki server tersendiri. “Seharusnya dalam satu server sehingga lebih efisien dan mudah untuk dikolaborasikan,” ujar Yanto.

Disarankannya, pemerintah daerah  berlanganan cloud agar tidak perlu lagi mengelola server dengan biaya yang mahal.

“Saat ini baru Kota Surabaya, Bandung, dan Pontianak yang telah menggunakan cloud, namun itu juga belum 100%,” katanya.

Dikatakannya, dengan berlangganan cloud sistem smart city   menjadi lebih handal, karena data dan layanan diserahkan kepada ahlinya. Apalagi cloud dilengkapi dengan DRC (Disaster Recovery Center) sebagai cadangan jika terjadi banjir, gempa bumi, dan kebakaran.

Lebih lanjut dikatakannya, Telkom dalam menawarkan solusi smart city dikenal dengan platform  Smart City Nusantara. Pemerintah daerah bisa berlangganan sesuai kebutuhan mulai dari e-Kelurahan,  E Pelaporan , e-Perijinan , e-PBB , e-Arsip , e--Office, Smart Health Care, e-Puskesmas , SPGDT , SIMRS,E-Claim, E-Klinik, Smart Transportation, ATCS,E Payment,  EFS, eTicketing & Reservation, EFS, dan Smart Parking.

Smart City Nusantara merupakan wujud komitmen Telkom untuk turut serta meningkatkan kinerja pemerintah daerah melalui implementasi TIK. Penerapannya diharapkan dapat membantu percepatan kemajuan daerah dari sisi ekonomi, sosial, dan lingkungan.

“Biaya berlangganan e-Kelurahan dan e-Puskesmas setiap bulannya kami tentukan sebesar Rp 600 ribu . Rata-rata tarifnya sama, jadi saya kira cukup terjangkau. Kunci sukses smart city itu adalah ICT leadership (bupati, walikota dan gubernur), dan keterlibatan DPRD, dan warga,” ujar Yanto.

Sumber:
http://www.indotelko.com/kanal?c=bid&it=smart-city-cloud-lebih-efisien

Posting Komentar

0 Komentar