Ketika AI Jadi Basis Teknologi


Teknologi, dari waktu ke waktu semakin memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas dan menunjang kehidupan. Teknologi apa yang muncul dan menjadi fenomena pada 2017 dan akan berkembang di tahun mendatang?

Menurut lembaga riset GfK, sistem pembayaran melalui ponsel, rumah pintar (smart home), perangkat yang menempel pada tubuh (wearable device), realitas maya (virtual reality/ VR), dan realitas tertambah (augmented reality/AR), serta kendaraan pintar (Automomous vehicles) telah menghiasi ruang digital publik selama 2017 ini.

Bahkan, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), Advanced Machine Learning, Intelligent Apps, Intelligent Things, realias maya (VR) dan realitas tertambah (AR), digital twin, blockchain, conversational system, mesh app dan service architecture, digital technology platforms, dan adaptive security architecture, juga terbukti sangat dibutuhkan manusia.

Meski Indonesia belum menjadi pusat teknologi digital namun beberapa teknologi baru yang disebutkan kedua lembaga riset tadi telah hadir. Catatan Koran Jakarta, beberapa teknologi canggih terbaru yang muncul ini tahun ini di dalamnya terdapat AI sebagai mesinnya.

Teknologi AI pada prakteknya mampu dipakai mecegah penipuan. Mastrecard menggunakan kecerdasan buatan dengan menggunakan algoritma termutakhir untuk menyediakan prediksi penilaian bagi penerbit kartu, berdasarkan analisa kecerdasan (intelligent).

Blockchain merupakan teknologi terbaru yang telah hadir di Indonesia. MaidSafe misalnya menawaran jaringan aman dengan mendesentralisasi data di seluruh pengguna jaringan yang disingkat SAFE (Secure Acces for Everyone).

Dengan data yang menyebar, perusahaan asal Skotlandia ini menyediakan sistem keamanan yang lebih baik. “MaidSafe menggunakan desentralisasi data yang tersebar di seluruh dunia, sebagai penyimpanan file yang memungkinkan jaringan menjadi kuat dalam menanggulangi serangan cyber dari pihak luar,” ujar Richard Irvine, CEO & Founder Maidsafe.

Sementara Kaspersky mengenalkan proyek eksperimental disebut Polys, yang disebutBlockchain 2.0 yang memungkinkan verifikasisuara dan penghitungan suara pemilu dilakukan dengan cara yang terdesentralisasi. Akurasi pelaksanaan pemungutan suara dapat diverifikasi oleh peserta jaringan.

Teknologi berbasis AI juga mendukung conversational system atau biasa disebut dengan chatbot telah hadir di Indonesia. Untuk memberikan layanan kepada nasabah Bank DBS memiliki chatbot, yang bisa berinteraksi dengan pelanggan.

Dari vendor lokal, sudah tercipta Bang Joni. Bang Joni merupakan mesin layanan chatbot, yang menjawab berbagai pertanyaan dan layanan yang diminta. Bahkan bang Joni bisa dipakai untuk pembelian tiket pesawat, rekomendasi kuliner, perkiraan cuaca, info lalulintas, layanan penerjemah, transaksi online berupa pembelian pulsa dan token listrik dan lainnya.

Penguna bisa mengetik permintaan (enquiry). Misalbya saja seperti ini. “Halo Bang Joni, bisa pesan tiket pesawat?” Permintaan dijawab dengan: “Boleh tahu untuk kapan, rute awal, kota asal, tan kota tujuannya?” Tanggal 3 Mei 2017. Selanjutnya Bang Joni akan menampilkan bermacam tiket dari bermacam maskapai yang bisa dipilih, dengan kerjasama dengan Skyscanner.

CEO Bang Joni, Diatce Harahap (Ache) mengatakan, “Pengguna bisa berinteraksi dengan Bang Joni melalui percakapan sederhana yang direspon dengan cepat, personal dan akurat layaknya manusia,” ujar Ache.

AI dalam konsep Intelligent Things (IT) juga mampu menciptakan perangkat pintar yang bisa bekerja sendiri sesuai dengan fungsinya. Kamera cerdas misalnya mampu menjadi sensor untuk melakukan tugas-tugas khusus dalam sekala industri dan maupun konsumer.

Intel sebagai pembuat prosesor berhasil mentenagai kamera cerdas yang dibuat oleh Amazon Web Services (AWS), berupa perangkat kamera video wireless pertama dengan deep learning-enabled yang dirancang dan dapat diprogram sepenuhnya untuk dan oleh para developer. 

Sumber:
http://www.koran-jakarta.com/ketika-ai-jadi-basis-teknologi/

Posting Komentar

0 Komentar