Ponorogo Susun Masterplan untuk Smart City

 Kamis, 02 Agustus 2018  16:50:02 WIB
Reporter : D. Istimora
Ponorogo Susun Masterplan untuk Smart City
Team Leader Penyusunan Masterplan dan Analis Smart City untuk Ponorogo, Endroyono
Ponorogo (beritajatim.com) – Meski berada di ujung barat dari ibukota provinsi Jawa Timur, Ponorogo berkomitmen untuk semakin maju dan modern. Kawasan ini akan segera berbenah diri menjadi smart city yaitu sebuah kawasan yang berbasis teknologi.

Team Leader Penyusunan Masterplan dan Analis Smart City untuk Ponorogo, Endroyono, mengatakan, saat ini ia bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan Dinas Kominfo sebagai leading sector tengah menyusun masterplan untuk membentuk kawasan yang berbasis teknologi informasi.

Dikatakannya, Ponorogo memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan menjadi wilayah yang berbasis teknologi informasi. Menurutnya, masyarakat Ponorogo sangat berpotensi untuk diajak maju.

“Infrastrukturnya juga sudah siap sebagai cikal bakal smart city,” ungkap pria yang juga Kepala Komunikasi Laboratorium Multimedia Institut Tekonologi Sepuluh Nopember ini kepada beritajatim.com, Kamis (2/8/2018).

Penyusunan masterplan ini, lanjut Endroyono, merupakan upaya agar langkah menuju smart city kebih terstruktur dan lebih terarah.

Diterangkannya, dengan penggunaan teknologi informasi di berbagai bidang, maka pemerintah dan kepala daerah akan lebih mudah untuk memprioritaskan pembangunan. Ini karena semua data dan indeks bisa diketahui secara terintegrasi.

“Kalau ada data tentang sandang, pangan  dan papan terintegrasi, maka upaya untuk pengentasan kemiskinan dan sektor mana yang harus didahulukan akan lebih mudah dilakukan. Dan masih banyak hal lain yang akan lebih mudah dan tepat dilaksanakan oleh pemerintah,” ujarnya.

Setelah hal ini terwujud, maka akan berkembang menuju e-government atau tata pemerintahan berbasis elektronik dan selanjutnya menjadi smart city.

“Di situ ada smart mobility, yaitu mengatur pergerakan masyarakat yang lebih efektif, smart ecology yaitu upaya membangun dan menjaga lingkungan dan seterusnya,” urai Endroyono.

Angka korupsi pun bisa ditekan dengan penggunaan TI pada penyelenggaraan pemerintahan. “Dalam ranah e-goverment, dengan penggunaan TI, maka campur tangan manusia diminimalkan,” ungkapnya.

Dengan begitu, peluang korupsi untuk pengadaan barang dan jasa, misalnya, akan semakin kecil saat interaksi antara penyedia dan calon pengguna bisa dikurangi.
Caranya melalui e-procurement atau lelang secara elektronik yangmulai jamak dilakukan di seluruh penda di Indonesia. Dengan lelang secara elektronik, maka peluang untuk adanya kesepakatan-kesepakatan di luar aturan bisa semakin dikurangi.

“Salah satu penerapannya adalah e-katalog. Untuk barang-barang standar, harganya akan sama antara barang di Jakarta dan di Ponorogo. Maka tidak ada peluang atau alasan ada barnag dengan harga lebih tinggi Ponorogo saat pengadaan karena semua orang bisa tahu harga dasarnya di e-katalog. Hal-hal demikian yang akan mengurangi korupsi secara signifikan,” ulasnya.

Alasan lain penggunaan TI dalam penyelenggaraan pemerintahan masih cukup banyak. Di antaranya adalah ketepatan dalam perencanaan dan pembuatan skala prioritas pembangunan maupun penanganan berbagai kondisi. Hal ini menyangkut penyediaan data yang valid dan teritegrasi.

Misalnya untuk menghitung volume aspal yang diperlukan untuk perbaikan jalan berlubang. Dengan perhitungan cermat dengan TI, pembelian tidak akan kekurangan atau berlebihan karena ada data yang diambil dari aplikasi tertentu untuk mengetahui jumlah lubang dan volume aspal yang diperlukan,” kata Endroyono.[ted]

sumber: http://beritajatim.com/politik_pemerintahan/335435/ponorogo_susun_masterplan_untuk_smart_city.html

Posting Komentar

0 Komentar