RADARSUKABUMI.com, CIKOLE– Pemerintah Kota Sukabumi kembali meraih penghargaan bergengsi level nasional. Kali ini, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Kota Sukabumi didaulat sebagai salah satu TOP IT on smart economy di Indonesia dalam ajang IT and TELCO 2018.
Penghargaan yang digelar di The Sultan Hotel, Jakarta belum lama ini diterima langsung oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Sukabumi, Gabril Majid Sukarman.
Kepada Radar Sukabumi, Gabril bersyukur atas apa yang diraih Diskominfo.
Menurutnya, penghargaan tersebut menjadi motivasi untuk mewujudkan secara utuh smart city Kota Sukabumi.
Penghargaan yang digelar di The Sultan Hotel, Jakarta belum lama ini diterima langsung oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Sukabumi, Gabril Majid Sukarman.
“Pencapaian ini, bagi Pemerintah Kota Sukabumi menjadi penguat tekad dalam mengajak masyarakat untuk memanfaatkan teknologi informasi bagi kegiatan yang mampu memperbaiki kualitas kehidupan dan mengajak masyarakat untuk menghindarkan diri dari penggunaan teknologi informasi yang kontra produktif, merusak tatanan sosial dan bahkan yang mengancam keutuhan NKRI,” terangnya.
Selain itu, dalam ajang yang diselenggarakan oleh sebuah majalah teknologi informasi yang terkoordinasi dengan Kantor Sekretariat Presiden dan Kementerian Kominfo ini sebelumnya ditentukan berbagai kriteria kepada sektor usaha, swasata dan pemrintah.
“Untuk Kota Sukabumi, dianugerahi Top on Smart Economy 2018. Penilaian sendiri dilakukan oleh praktisi IT, Akademisi dan media massa, tahapan penilaian dilaksanakan melalui kuesioner kemudian presentasi dan wawancara,” sebutnya.
Penghargaan smart economy yang diraih oleh Pemerintah Kota Sukabumi, salah satunya berkat program pemberdayaan UMKM yakni pinjaman untuk UMKM dengan bunga nol persen.
Selain itu yang dijadikan parameter penilaian adalah penggunaan dan pemanfaatan IT di lingkup Pemerintah Kota Sukabumi.
“Kota Sukabumi berbangga dengan kondisi masyarakatnya yang mampu menggunakan kemajuan teknologi informasi untuk kegiatan bersifat produkti, diantaranya dalam berbagai transaksi ekonomi.
Para pelaku usaha khususnya usaha kecil di Kota Sukabumi telah banyak yang menggunakan teknologi informasi dalam pemasaran produk, baik melalui penjualan retail online maupun dengan menggunakan jasa market place yang sudah mapan,” bebernya.
Dalam tata kelola pemerintahan daerah, penggunaan teknologi informasi juga tidak kalah dengan kota dan kabupaten lainnya, bahkan yang memiliki APBD jauh lebih besar. Sebagai contoh, teknologi informasi telah digunakan antara lain dalam perencanaan anggaran, transaksi keuangan daerah, desiminasi informasi publik, administrasi SDM, perijinan dan layanan kesehatan, lingkungan hidup dan pengadaan barang jasa pemerintah.
“Melalui program Smart City, dimana Kota Sukabumi menjadi salah satu dari 25 kot dankabupaten terpilih yang dianggap layak oleh pemerintah mengimplementasikanya pada Tahap Pertama Gerakan 100 Smart City,” tambahnya.
Kendati demikian, perkembangan teknologi informasi yang amat cepat sejatinya harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kualitas kehidupan. Kebalikan dari itu, tak dipungkiri bila sebagian masyarakat telah menggunakan teknologi informasi untuk hal-hal yang kontra produktif.
“Semoga saja apa yang kita raih ini merupakan bentuk motivasi untuk lebih bijak menggunakan IT kepada hal produktif,” pungkasnya.
Sumber:
https://radarsukabumi.com/2018/12/10/diskominfo-dianugerahi-top-it-on-smart-economy/
0 Komentar