Konsep Smart City Batang Dinilai Kreatif dan Inovatif

TANGGERANG – Konsep smart city yang dipresentasikan Bupati WIhaji dinilai sarat dengan kreativitas dan inovasi, sehingga cukup meyakinkan tim penguji closing ceremony menuju 100 Smart City yang berlangsung di Nusantara Hall-ICE BSD City Tanggerang Selatan, Banten, Rabu (12/12). Para penguji yang notabene akademisi ITB dan pakar IT itu bahkan tak ragu memuji paparan sang bupati.


Untuk diketahui, Batang sendiri terpilih sebagai salah satu daerah telah melaksanakan MOU menuju 100 Smart City dengan Kementerian Kemenkominfo RI. Wihaji berkesempatan memaparkan konsep tersebut, didampingi Kepala Diskominfo Jamal Abdul Naser dan Plt Kepala Bapelitbang Lani Dwi Rejeki.

“Saya sangat senang dan tertarik, karena konsep yang disampaikan Bupati Wihaji luar biasa. Bupati Wihaji meyakinkan kita semua dengan kreatifitas inovasinya. Ia mampu memanfaatkan potensi sumber daya alam yang sangat strategis, sehingga dapat membangun daerahnya menjadi smart city,” kata tim penguji Farid Subkhan, pendamping smart city Kominfo RI.

Tata kelola e-goverment, branding wisata, ekonomi living dan smart infairent, kata Farid, telah diyakinkan oleh Bupati Wihaji dalam komitmennya. Wihaji juga menyinggung sistem sebagai penentu utama dalam perencanaan pembangunan.

“Setelah kami evaluasi dokumen presentasinya, ternyata bagus dan saya yakin dapat diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), karena sudah ada roadmap yang tinggal dijalankan saja,” jelas Farid Subkhan yang juga founder dan CEO Citiasiainc.

Di hadapan lima penguji dari kalangan akademisi ITB dan pakar IT, Bupati Wihaji menjelaskan bahwa konsep Smart City Batang Resouces Integration and Callaboration System (BRICS) sebagai sistem informasi sumberdaya pemerintah terintegrasi dan kolabolarsi yang sudah smart dengan e-goverment.

“Smart City kita memiliki visi dan misi yang nyaman sebagai tempat tinggal, tempat beraktivitas, dan ramah untuk kehidupan bermasyarakat. Sehingga dapat tercipta kerukunan antar umat serta kreatif dalam menciptakan atmosfir kota yang inspiratif, terwujudnya Kabupaten Batang yang nyaman, ramah, kreatif, inovatif dan berdaya saing dalam menciptakan atmosfir kota yang inspiratif, efektif, efisien dan sederhana, mengikuti perkembangan teknologi,” jelas Wihaji.

Dijelaskan pula bahwa konsep Smart City akan merubah pola pikir masyarakat, sehingga harus efektif, efisien, dan sederhana. Karena merubah pola pikir masyarakat tidaklah mudah, untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah harus ada sucess story.

“Kami punya program sosial yang smart yaitu e-sakti (elektronik santunan kematian) yang tidak nipu, tidak hanya janji, tapi jelas sumber dananya dan yang mendapatkanya pun jelas, mudah dan cepat dengan hanya menggunaka Handphone, maka santunan kematian Rp 1 juta bisa dicairkan,” ujarnya.

Ditambahkan Wihaji, penerapan Smart City, Smart Village, dan Smart Go Grend di Kabupaten Batang satu di antaranya untuk mempermudah masyarakat terlayani dengan pemanfaat IT, dan bukan justru menambah masalah masyarakat.

“Oleh karena itu, kita juga telah memasang spot – spot Wifi gratis di ruang publik,” imbuhnya. 

Sumber:
https://radarpekalongan.co.id/53722/konsep-smart-city-batang-dinilai-kreatif-dan-inovatif/

Posting Komentar

0 Komentar