DKI Tawarkan 15 Proyek Potensial ke Investor Singapura

Jakarta Investment Centre yang berada di Mal Pelayanan Publik, Kuningan, Jakarta Selatan menawarkan 15 proyek potensial di Jakarta ke sejumlah pengusaha atau investor asal Singapura yang tergabung dalam Singapore Business Federation untuk ikut menanamkan modal di sana. JIC mempertemukan pengusaha dan pimpinan BUMD selaku pelaksana ke 15 proyek dengan para calon investor asal Singapura dalam Singapore Business Federation, Jumat (28/4/2019). 
Pemprov DKI menawarkan 15 proyek potensial di Jakarta ke sejumlah investor asal Singapura yang tergabung dalam Singapore Business Federation untuk ikut menanamkan modal.

PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui layanan pusat informasi dan promosi bidang penanaman modal, yakni Jakarta Investment Centre (JIC) yang berada di Mal Pelayanan Publik, Kuningan, Jakarta Selatan, menawarkan 15 proyek potensial di Jakarta ke sejumlah pengusaha atau investor asal Singapura yang tergabung dalam Singapore Business Federation (SBF) untuk ikut menanamkan modal di sana.

Sebanyak 15 proyek potensial yang ditawarkan kepada calon investor itu adalah:

- kawasan Transit Oriented (TOD) Lebak Bulus,

- Sentra Primer Tanah Abang milik Perumda Pembangunan Sarana Jaya,

- Jakpro Waterfront City milik PT Jakarta Propertindo (Perseroda),
- proyek milik PT Kawasan Berikat Nusantara, di antaranya Multipurpose Dock, Water Treatment Plan, Hunian Sarang Bango dan Area Development,

- Proyek milik Gunung Kartiko, di antaranya Data Center, Digital Signage, Electronic Road Pricing, GPON Office and HRB, Internet Service Provider, Smart Stadium, IOT Platform, dan Tower Provider.

Penawaran dilakukan JIC dengan mempertemukan pengusaha dan pimpinan BUMD selaku pelaksana ke-15 proyek dengan para calon investor asal Singapura yang tergabung dalam Singapore Business Federation (SBF) di kegiatan Overseas Market Workshop : Smart Cities and Infrastructure, di lantai 5 Mal Pelayanan Publik DKI Jakarta.
"Masing- masing pengusaha dan pimpinan BUMD selaku pelaksana proyek tersebut memberikan paparan kepada calon investor terkait proyek- proyek mereja yang akan digarap. Paparan mengenai lokasi proyek, luas area proyek, target waktu pengerjaan, total biaya proyek, hingga skema kerjasama yang diadakan," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Benni Aguscandra, dalam keterangannya kepada Warta Kota, Minggu (28/4/2019).

Diharapkan dari pertemuan yang dilakukan pada Jumat (26/4/2019) lalu itu kata Benni para calon investor dapat berpartisipasi dan merealisasikan investasi di Jakarta, dengan menanamkan modalnya pada proyek yang akan dilakukan di Jakarta.

"Dari kegiatan ini menjelaskan tentang eksistensi JIC dalam memberikan pemahaman mengenai cara berinvestasi di Jakarta dan memaparkan proyek- proyek potensial yang dapat dilakukan melalui skema kerjasama antara investor dan pengusaha melalui skema Business to Business," kata Benni.

Menurut Benni 15 proyek yang ditawarkan adalah proyek pada sektor potensial di bidang transportasi, sektor properti peruntukan rumah tinggal dan perkantoran, serta sektor telekomunikasi dan informasi.

Ia menjelaskan, JIC yang dihadirkan pihaknya ini merupakan salah satu inovasi layanan yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Dimana JIC menjadi pusat informasi dan promosi bidang penanaman modal guna menarik minat para investor untuk memulai usaha di Ibukota.

"Selain dikelola oleh perangkat daerah Pemprov DKI Jakarta, pengembangan JIC juga didukung penuh oleh
Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta," kata Benni.

JIC katanya hadir untuk mensinergikan pembangunan perekonomian di antara para pemangku kepentingan dan pelaku usaha.

"Guna meningkatkan pelayanan kepada para investor dan kemudahan berusaha serta
peningkatan realisasi investasi di DKI Jakarta” kata Benni.

Ia menjelaskan, perekonomian DKI Jakarta terus berkinerja baik dengan pertumbuhan perekonomian di atas 6 persen, mengindikasikan tetap terjaganya momentum pertumbuhan ekonomi ibukota.

Data Badan Pusat Statistik, menyebutkan perekonomian Indonesia pada tahun 2018 berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp.14.837,4 Triliun dengan pertumbuhan ekonomi nasional tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Provinsi DKI Jakarta katanya berkontribusi sebesar 17,2 persen terhadap PDB nasional dan menjadi provinsi dengan kontribusi terbesar dibanding provinsi lain di Indonesia.

"Selain itu realisasi investasi DKI Jakarta juga cenderung menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan," kata dia.

Data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia pada tahun 2018, menyebutkan bahwa realisasi investasi di DKI Jakarta menembus angka Rp 114,2 Triliun atau meningkat sebesar
5,1 persen dibandingkan realisasi investasi tahun sebelumnya sebesar Rp 108,6 triliun.

"Pencapaian tersebut semakin menguatkan optimisme Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menjadikan kota ini sebagai pusat investasi di kawasan Asia. Untuk itu sebagai garda terdepan dalam mengawal proses investasi di Ibukota, kami senantiasa menghadirkan inovasi layanan yang memudahkan investor” kata Benni.

Sementara itu Kepala Pusat Informasi Promosi dan Kerjasama Investasi (PIPKI) DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta, Yan Murdiyan, mengatakan, setelah pertemuan antara anggota SBF dengan pengusaha dan pimpinan BUMD, masing-masing delegasi akan melakukan pembicaraan lebih lanjut untuk menjajaki kerjasama ke depan.

"Terlihat antusiasme yang cukup tinggi dari para calon investor Singapura untuk berbisnis di Jakarta. Mereka terus melakukan komunikasi dengan pengusaha dan pimpinan BUMD guna meneruskan rencana
kerjasama,” kata Yan.

JIC sebagai mitra strategis investor katanya akan membantu mengawal proses perizinan mulai dari pengajuan hingga penerbitan izin dan administrasi lainnya terkait investasi di Jakarta. Selain itu JIC juga akan membantu mengatasi bila ada kendala atau hambatan yang dialami investor pada saat memulai usaha.

"Seluruh upaya tersebut dilakukan demi menciptakan iklim investasi yang kondusif dan proses perizinan yang mudah. JIC berperan aktif dalam meningkatkan perekonomian di Jakarta karena investasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang," katanya.

Untuk itu kata Yan, pihaknya akan menjelaskan alur perizinan secara terperinci, mengawal proses penerbitan izin terkait investasi hingga memastikan bahwa izin dapat terbit dengan cepat dan sesuai ketentuan yang berlaku.

"Dengan memiliki izin, maka proses pengerjaan proyek sudah dipastikan memiliki payung hukum dan investasi dapat terealisasi,” kata Yan.

Sementara itu, Ketua Rombongan Delegasi Singapore Business Federation (SBF), Lee Yoong Kin dari Group Managing Director TeleChoice International Limited, mengaku sangat terbantu dengan kehadiran JIC.

Sebab sebagai investor asing, dirinya belum mengetahui mengenai mekanisme kerjasama yang dapat dijalin dengan pengusaha dan BUMD di Jakarta serta regulasi yang harus dipenuhi dalam menjalankan proyek.

Dirinya berharap agar JIC mengadakan kegiatan ini secara berkala dan berkesinambungan agar semakin banyak calon investor yang tertarik untuk menanamkan modal di Jakarta.

“JIC sudah memfasilitasi kami untuk menggali potensi investasi di Jakarta. Selain itu kami juga mendapatkan penjelasan mengenai regulasi dalam menjalankan sebuah proyek.” ujar Lee

Menurut Lee terdapat banyak bidang usaha yang memungkinkan untuk dikerjakan bersama, yang akan membawa manfaat bagi investor dan pembangunan infrastruktur di Jakarta.

Karenanya dirinya mengapresiasi kehadiran JIC atau Jakarta Investment Centre sebagai pusat informasi dan promosi penanaman modal di Jakarta serta mampu memberikan pendampingan bagi para investor,dari awal perizinan sampai dengan realisasi investasi di Jakarta.

Ia menjelaskan, Singapore Business Federation (SBF) merupakan perhimpunan perusahaan-perusahaan di Singapura yang bergerak di bidang perdagangan, investasi, dan hubungan industri.

Adapun Overseas Market Workshop adalah rangkaian kegiatan yang diinisiasi oleh SBF untuk memfasilitasi perusahaan-perusahaan di Singapura dengan mengunjungi sejumlah institusi pemerintah dan perusahaan Indonesia.

"Khususnya terkait sektor smart cities dan infrastruktur guna mengekspor lebih dalam peluang bisnis dan investasi di Indonesia," kata dia. (bum)

sumber : http://wartakota.tribunnews.com/2019/04/28/dki-tawarkan-15-proyek-potensial-ke-investor-singapura?page=4

Posting Komentar

0 Komentar