Hadapi Revolusi Industri 4.0, Hanif Dhakiri: Butuh Strategi Pengendalian K3 Hadapi Revolusi Industri 4.0, Hanif Dhakiri: Butuh Strategi Pengendalian K3

Menteri Hanif Dhakri (batik merah) menghadiri penganugrahan K3 di Jakarta (foto: Istimewa)

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri mengatakan, dunia industri tengah memasuki era revolusi industri 4.0. Dimana ada sejumlah jenis pekerjaan lama yang hilang dan muncul seiring pendekatan digital.

“Dengan munculnya jenis pekerjaan baru maka akan timbullah potensi-potensi bahaya baru yang perlu strategi pengendalian agar tidak terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja,” kata M Hanif dalam rilis yang diterima radarbangsa, Selasa 23 April 2019.

Untuk itu, Hanif mengingatkan kembali bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dilakukan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta menjamin setiap tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja mendapat perlindungan atas keselamatannya.

“Pelaksanaan K3 menjamin setiap sumber produksi dapat dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien; dan menjamin bahwa proses produksi dapat berjalan lancar di perusahaan,” kata Hanif.

Menurut Hanif, jumlah perusahaan yang mendapatkan penghargaan kecelakaan nihil tahun 2018 sebanyak 952 perusahaan dan untuk tahun 2019 sebanyak 1.052 perusahaan, mengalami peningkatan sebesar 9,5%.

Perusahaan yang telah menerapkan SMK3 yang dibuktikan dengan hasil audit eksternal dan mempunyai sertifikat SMK3 tahun 2019 sebanyak 1466 perusahaan yang mendapatkan sertifikat SMK3.

Penghargaan K3 merupakan agenda tahunan Kemnaker yang bertujuan untuk meningkatkan pelaksanaan K3 kepada perusahaan, pemerintah daerah, pekerja, dan berbagai pihak yang terkait dalam penerapan K3.

Posting Komentar

0 Komentar