Cukup Scan Barcode di Aplikasi 'Kota Lama Semarang' untuk Tahu Bangunan Kota Lama


SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang terus melakukan peningkatan Kawasan Kota Lama Semarang. Tidak hanya melakukan pembenahan melalui revitalisasi secara fisik saja, namun menghadirkan inovasi-inovasi baru.

Kini, para pengunjung Kota Lama akan dimudahkan mendapatkan informasi terkait sejarah dan bangunan-bangunan cagar budaga yang ada di Kota Semarang melalui Aplikasi Kota Lama Semarang yang diluncurkan pada Senin (13/5/2019).

Kepala Bidang Pengawasan Dinas Penataaan Ruang (Distaru) Kota Semarang, Nik Sutiyani mengatakan, setiap bangunan cagar budaya yang ada di Kota Lama telah dilengkapi barcode.



Pengunjung tinggal mengunduh aplikasi Kota Lama Semarang di Google Play Store lalu melakukan scane barcode untuk mengetahui informasi bangunan yang dikehendaki.

"Dengan aplikasi ini, pengunjung bisa mengakses info bangunan, isinya apa, tahun berapa dibangun, fungsinya apa, arsitekturnya siapa, informasi komplit," terang Nik.

Dalam aplikasi tersebut, Nik telah memasukan informasi lengkap 116 bangunan cagar budaya yang ada di Kota Lama.

Menurutnya, adanya aplikasi ini akan lebih mempermudah pemandu wisata dalam menjelaskan tentang bangunan Kota Lama dan mempermudah pengunjung menerima dan memahami informasi tersebut.

Hadirnya aplikasi ini juga turut mendukung Kota Semarang sebagai Kota Smart City.

"Jadi, pengunjung tidak usah menenteng-nenteng buku tentang sejarah Kota Lama. Sebagai kota Smart City, kami mencoba paperles," ujarnya.


Tidak hanya menghadirkan aplikasi berbasis android saja, Nik menambahkan, Distaru memfasilitasi masyarakat Kota Lama dengan membuka Klinik Pengawasan Bangunan di Gedung Oudetrap.


Jika masyarakat pemilik bangunan Kota Lama membutuhkan konsultasi, petugas Distaru melayani tanpa masyarakat harus datang ke Balai Kota Semarang.

"Kami sebagai pelayanan masyarakat, sehingga kalau masyarakat pemilik bangunan membutuhkan izin, keterangan, pengawasan bangunan dan sebagainya tidak harus datang ke kantor, cukup di sini," terangnya.

Menurut Nik, pengawasan Kawasan Kota Lama sangat penting.



Sebab, kawasan ini mempunyai nilai yang tinggi, unik, dan langka di Indonesia bahkan di dunia.

Sehingga, pihaknya benar-benar ingin mengawasi bangunan cagar budaya di Kota Lama.

"Kami betul-betul mengawasi bangunan yang ada di sini karena ini ounya nilai sejarah, sosial, budaga, ekonomi, dan wisata. Apalagi, kawasan ini akan menuju world herritage 2020," imbuhnya.

Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BP2KL) yang juga Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengapresiasi dihadirkannya Klinik Pengawasan Kota Lama yang dapat memfasilitasi para pemilik bangunan untuk berkonsultasi terkait bangunan cagar budaya.


Menurutnya, semakin terintegrasinya fssilitas di Kota Lama, destinasi ini bisa menjadi selling point. Apalagi jika proyek revitalisasi sudah rampung, akan memperlihatkan bahwa Kota Lama ini semakin cantik dan indah. (eyf)

Posting Komentar

0 Komentar