Era Revolusi Industri 4.0, Peranan Kaum Milenial Makin Penting

Pembangunan sumber daya manusia diperlukan untuk menghadapi bonus demografi. Jika tidak dipersiapkan dengan baik, bonus demografi akan menjadi ancaman di masa depan. Pernyataan ini disampaikan oleh Eka Simanjuntak, Direktur Willi Toisuta and Associates dalam Diskusi Publik yang diselenggarakan Rumah Milenial di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Menurut Eka, yang notabene Pakar Manajemen SDM ini, tantangan era Revolusi Industri 4.0 harus direspons dengan masif. Dia mengatakan, perusahaan-perusahaan saat ini membutuhkan skill baru dari karyawannya seiring berkembangnya teknologi.

“Karyawan harus memiliki kemandirian untuk mengembangkan diri sesuai dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan industri. Ke depannya, sekolah vokasi seperti SMK, ataupun lainnya harus dikelola secara benar sehingga menghasilkan SDM yang pembelajar dan berkualitas,” kata Eka melalui keterangan tertulisnya, Jumat (3/5).
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Kajian Politik Rumah Gerakan 98, Bandot DM menyampaikan bahwa produksi konten kreatif semakin masif di kalangan milenial.

“Saat ini generasi milenial sudah banyak melahirkan startup berbasiskan teknologi digital. Pemerintah sebagai regulator harus terus menyesuaikan diri dengan teknologi yang bergerak cepat,” ujar Bandot.

Sementara Sekretaris Umum Pengurus Pusat GMKI, David Sitorus dalam diskusi ini menyampaikan bahwa era Revolusi Industri 4.0 telah banyak membantu manusia untuk memasarkan barang dan jasa dalam platform bisnis digital.

“Tantangan generasi milenial ke depan adalah beradptasi dan dapat menggunakan teknologi digital dengan tepat. Revolusi Industri 4.0 ini adalah tantangan bagi milenial untuk menjadi kompetitif, kreatif dan kritis,” jelas dia.

Dalam kesempatan itu, David juga menyarankan bahwa kabinet pemerintah ke depan harus ada keterwakilan dari generasi milenial usia 20-35 tahun yg memahami kebutuhan dan persoalan milenial.

“Kriterianya tentu pernah aktif dalam organisasi kemahasiswaan, teruji pemahamannya tentang Pancasila dan kemajemukan bangsa Indonesia,” tutur David yang saat ini sedang menyelesaikan studi magister dari Universitas Indonesia.

Sedangkan Ketua Bidang Maritim PB HMI, Aziz Fadlirubun menyampaikan pentingnya masyarakat melakukan kolaborasi dan koalisi agar dapat menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0.

“Saat ini bukan lagi era kompetisi melainkan kolaborasi. Pemerintah harus memahami semangat ini dan menyampaikannya kepada masyarakat melalui berbagai program dan kebijakan,” kata Aziz.

Sumber :https://www.jawapos.com/jpg-today/04/05/2019/era-revolusi-industri-4-0-peranan-kaum-milenial-makin-penting/

Posting Komentar

0 Komentar