Menteri LHK : HHBK dan Jasling Kehutanan menuju Revolusi Industri 4.0


JAKARTA–Kepala Dinas KehutananProvinsi Sulsel, Ir.H.Muhammad Tamzil MP,IPU,menghadiri pembukaan Kick Off Pengembangan Multiusaha Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dan Jasa Lingkungan (JasLing). berbasis Masyarakat Menuju Revolusi Industri 4.0 di Gedung Manggala Wanabakti Jakarta.

Acara yang dibuka lansung oleh Menteri lingkungan hidup dan kehutanan (LHK) Republik Indonesia, Siti Nurbaya Bakar,dilaksanakan pada tanggal 10/5 lalu, yang dihadiri seluruh kepala Dinas Kehutanan Seindonesia,Jajaran kementrian kehutanan serta instansi terkait lainnya.

Mentri LHK Siti Nurbaya Bakar mengatakan,HHBK dan JasLing memegang peranan penting dalam Pembangunan Kehutanan.

“HHBK dan JasLing memegang peranan penting dalam Pembangunan Kehutanan,Karena itu saya harapkan komitmen dan totalitas dari seluruh Stakeholders untuk terus menggali dan mengembangkan HHBK dan JasLing seiring dengan perkembangan zaman Revolusi Industri 4.0,Ungkap Siti Nurbaya Bakar.

“HHBK dan JasLing dapat menjadi salah satu Industri Multi Bisnis Kehutanan yang terintegrasi dari Hulu hingga hilir dan menjadi bagian tulang punggung baru untuk perekonomian Indonesia dengan tetap melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama,Tegasnya.

Pemerintah terus melakukan Optimalisasi Pengelolaan JasLing pada tingkat Tapak melalu Kesatuan Pengelolaan Hutan(KPH).

“Saya mendukung dengan optimisme penuh atas Upaya Pembangunan HHBK dan JasLing ini sejalan dengan paradigma baru kita dalam melakukan pengelolaan hutan produksi yang berkelanjutan melalui perubahan konfigurasi bisnis Timber Manajemen menjadi forest Management, dan dari Orientasi Korporasi menjadi orientasi Multi pelaku usaha.Pungkas Siti Nurbaya Bakar.

Siti Nurbaya menambahkan,Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesepahaman dan komitmen dalam pengembangan usaha dan mewujudkan industrialisasi dan hilirisasi HHBK dan JasLing berbasis masyarakat.

“Kesepahaman yang telah dibangun bersama ini,secara lansung akan mendorong peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat,karena membuka pasar pasar yang tadinya menggunakan sistem offline menjadi online.Tutupnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan Provinsi sulsel,Ir.H.Muhammad Tamzil MP,IPU,mengaku,Hilirisasi HHBK Sesuai program Gubernur Sulsel dalam kerangka memaksilkan produk termasuk Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yaitu bambu.

“Seperti yang kita ketahui bersama bahwa bambu merupakan tanaman yang pertumbuhannya sangat baik dan tersebar pada hampir seluruh kawasan hutan di sulsel,sehingga ini menjadi potensi yang sangat besar,Tegas Tamzil.

“Secara kultural dan budaya, masyarakat kita di sulsel tidak pernah terlepas dari kebutuhan akan tanaman bambu,sehingga pasarnya sangat luas,Tutupnya. [*]


Posting Komentar

0 Komentar