Sudah Ada di Beberapa Negara, Kapan Indonesia Bisa Coba Layanan 5G?

Apakah jaringan ponsel teman-teman sudah menggunakan teknologi 4G? Atau adakah yang masih menggunakan teknologi 3G?

Sebagian besar ponsel yang dijual di Indonesia sekarang ini sudah berteknologi 4G.

Namun, tahukah teman-teman? Ternyata di beberapa negara lain sudah tersedia layanan teknologi 5G, lo.

Korea Selatan sudah menyediakan layanan 5G ini. Selain itu, Amerika Serikat, Inggris, Qatar, dan Kuwait juga akan menyediakan tahun ini.

Lalu, kapan kita bisa mencoba layanan 5G di Indonesia, ya?

Nah, teknologi 5G diperkirakan baru akan masuk ke Indonesia sekitar tiga sampai empat tahun lagi, teman-teman.

Ada beberapa penyebab layanan 5G baru bisa dinikmati di Indonesia beberapa tahun lagi. Apa saja?

1. Belum Tersedianya Frekuensi
Sampai saat ini, frekuensi yang dibutuhkan teknologi 5G masih belum tersedia di Indonesia

Contohnya frekuensi 3,5 GHz yang sampai saat ini masih digunakan untuk satelit.

Saat ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika sedang mempertimbangkan kemungkinan menggabung penggunaan frekuensi 3,5 GHz untuk keperluan satelit dan 5G berdasarkan area.

Baca Juga : Dari Mana Asalnya Bau Khas Rumput yang Baru Dipotong? #AkuBacaAkuTahu

Untuk area yang banyak pabrik, frekuensi 5G akan dialokasikan untuk 5G agar mendukung pemanfaatan Internet of Thing (IoT) dan teknologi Industry 4.0.

Sedangkan di luar area itu, pemanfaatan frekuensi 3,5 GHz tetap untuk satelit. Lelang frekuensi 3,5 GHz sendiri baru akan terjadi tahun 2022.

2. Investasi yang Mahal
Untuk menghasilkan kecepatan lebih tinggi, teknologi 5G menggunakan frekuensi yang lebih pendek atau millimeter wave.

Baca Juga : Meski Melawan Avengers, Thanos Juga Punya Kebaikan yang Bisa Ditiru

Namun, konsekuensi dari penggunaan millimeter wave adalah jangkauan yang lebih sempit.

Sebagai perbandingan, satu Base Transceiver Station (BTS) 3G/4G bisa mencakup area sekitar lima kilometer. Sedangkan satu BTS 5G hanya memiliki jangkauan 500 meter.

Jadi, untuk mencakup area yang sama luas, teknologi 5G membutuhkan lebih banyak BTS dibanding 3G dan 4G.

Akibatnya, biaya investasi yang dikeluarkan operator pun semakin besar.

Mengingat saat ini operator Indonesia baru selesai investasi di 4G, secara bisnis agak sulit bagi mereka untuk investasi untuk mewujudkan 5G.

Kalaupun mereka tetap melakukan investasi, harga paketnya bisa sangat mahal seperti di Korea Selatan.

3. Keterbatasan Jaringan Pendukung
Kesiapan teknologi 5G sangat tergantung kesiapan jaringan pendukung, terutama jaringan serat optik.
Perlu diingat, teknologi 5G hanya menghubungkan ke BTS. Dari BTS ke jaringan internet, tetap saja butuh jaringan kabel.

Mengingat teknologi 5G akan melibatkan lalu lintas data berukuran besar, jaringan kabel pun harus memiliki bandwidth yang besar.

Sayangnya, jaringan kabel di Indonesia pun belum merata, apalagi jika harus melibatkan BTS dalam jumlah lebih besar dari sebelumnya.

4. Teknologi 4G Masih Bisa Digunakan
Kebutuhan internet setiap orang mungkin berbeda, tapi teknologi 4G relatif sudah memenuhi kebutuhan mayoritas konsumen.

Selain itu, teknologi 4G yang ada saat ini juga masih bisa ditingkatkan melalui beberapa teknik, seperti pervasive networks, yaitu satu perangkat terhubung ke beberapa BTS.

Karena itu, sampai saat ini sebenarnya belum ada kebutuhan mendesak dari pasar untuk mengimplementasikan 5G di Indonesia.

Apalagi perangkat pendukung di pasaran, seperti ketersediaan ponsel 5G, masih terbatas, teman-teman.

Sumber : https://bobo.grid.id/read/081718543/sudah-ada-di-beberapa-negara-kapan-indonesia-bisa-coba-layanan-5g?page=all

Posting Komentar

0 Komentar