Aplikasi JSS dan Konsep Gandeng Gendong untuk Sejahterakan Kota Jogja

Perwujudan konsep Smart City terus digarap oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Pemerintah berkomitmen untuk mampu melayani masyarakat lebih baik dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada, baik dari internal pemerintah dan eksternal pemerintah.

Hingga saat ini, berbagai program mulai diterapkan di Kota Yogyakarta untuk membawa pada Jogja Smart City. Salah satu program tersebut adalah aplikasi Jogja Smart Service (JSS). Dalam aplikasi ini, tersedia layanan Informasi, aduan dan keluhan warga, layanan kelurahan kecamatan, layanan perizinan, perpajakan, retribusi, media promosi produk UMKM, akses CCTV, dan masih banyak lagi.

“Aplikasi JSS ini hanya merupakan tools saja, dan merupakan gerbang berbagai layanan Pemerintah kota Yogyakarta yang dapat diakses masyarakat secara online,” kata Joko Marwiyanto, Kepala Seksi Pengembangan Smart City, saat dihubungi kumparan.com/tugujogja, Senin (3/6/2019).

Aplikasi yang diluncurkan pada 7 Juni 2018 ini, berhasil menggaet 14.490 warga untuk menggunakannya. Pihaknya masih gencar melakukan sosialisasi pada masyarakat sehingga aplikasi ini bisa diketahui oleh khalayak luas. Ia menargetkan di tahun 2019, akan ada 25 ribu pengguna aplikasi JSS.

Setidaknya, pemerintah telah menerima 1612 pengaduan lewat aplikasi JSS dan 1235 kasus diantaranya telah diselesaikan. Ia membeberkan dengan dirilisnya aplikasi JSS ini diharapkan masyarakat jadi lebih mudah untuk mendapatkan layanan dari pemerintah.

“Peserta sosialisasi kedepan diharapkan mampu menjadi agen informasi bagi lingkungan di sekitarnya, sehingga membantu publikasi JSS. Aplikasi ini juga bertujuan untuk efisiensi dan efektifitas layanan pada masyarakat,” tuturnya.

Tak hanya untuk warga Kota Yogyakarta saja, aplikasi JSS ini bisa digunakan untuk masyarakat dari luar Yogyakarta. Sehingga, ketika ada wisatawan yang ingin menyampaikan pengaduan, atau ada dalam situasi darurat, bisa dengan mudah menyampaikannya pada Pemerintah. Aplikasi ini bisa diunduh secara cuma-cuma di playstore.

Tak hanya aplikasi JSS saja, ada pun program gandeng gendong yang bertujuan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. Konsep dari gandeng gendong ini bertujuan untuk mengurangi ketimpangan pendapatan serta mengurangi angka kemiskinan di Kota Yogyakarta.

“Konsep ini (gandeng gendong) akan membawa masyarakat untuk memiliki rasa kebersamaan dan kepedulian atas dasar kesadaran bersama, serta membangun masyarakat yang sejahtera secara moril dan materil,” kata Heri Karyawan, Kepala Bappeda Kota Yogyakarta, saat dihubungi kumparan.com/tugujogja secara terpisah.

Ia membeberkan dalam konsep gandeng gendong ini, ada 5 sasaran yang dituju yang dikenal dengan 5K yaitu Kampung, Kampus, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, Korporat, dan Komunitas. Kelima pihak ini memiliki peranan untuk meningkatkan kesejahterahan masyarakat di Kota Yogyakarta.

Kini ada 2 forum yang dinilai mampu menurunkan ketimpangan pendapatan yaitu Forum LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) dan Forum CSR (Corporate Social Responsibility). Forum LPPM akan memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) serta proses riset yang bermanfaat untuk kepentingan usaha yang dilakukan masyarakat. Sedangkan Forum CSR yang nantinya akan membantu para pelaku UKM untuk dikembangkan lebih lanjut.

“Akan ada sinergi antara mereka yang sudah punya kemampuan dengan mereka yang belum punya kemampuan. Sehingga, mereka yang sudah kuat, bisa ikut mengangkat mereka yang belum kuat,” katanya. (asa/adn/adv)

Posting Komentar

0 Komentar