Pemkab Bandung Siap Evaluasi Masterplan Smart City

Kabid Aplikasi dan Informatika Diskominfo Kabupaten Bandung Lusianto. (Dok Humas Pemkab Bandung) 
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung siap ikuti kegiatan Evaluasi Tahap I Masterpan Smart City di Kabupaten Banyuwangi pada 18–20 Juni 2019 mendatang. Kepala Bidang (Kabid) Aplikasi dan Informatika (Aptika) Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfo) Kabupaten Bandung Lusianto memaparkan, terdapat enam dimensi kelompok smart dalam mewujudkan smart city di Kabupaten Bandung. “Kita punya quick win smart city, jadi apa yang menjadi target utama Kabupaten Bandung dalam mewujudkan smart city dapat dilihat disana. Kabupaten Bandung sendiri memiliki enam dimensi kelompok smart yakni, smart environment, smart society, smart living, smart economy, smart branding dan smart government. Bagi masyarakat yang ingin mencari tahu lebih dalam terkat masterplan smart city dapat mengakses smartcity.bandungkab.go.id,” papar Lusianto saat ditemui di ruangannya, Rabu (12/6/2019).

Selain bertujuan menciptakan inovasi dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dirinya juga mengungkapkan, tidak semua program dalam masterplan smart city berbasis teknologi. “Pada dimensi kelompok smart environment kita memiliki aplikasi Simantel (Sistem Pemantauan Lingkungan) milik DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kabupaten Bandung yang berfungsi untuk memantau daerah mana saja yang tercemar limbah. Selain itu, kita juga memiliki program yang tidak berbasis aplikasi, seperti mengembangkan Badega Lingkungan dan Satapok. Program tersebut merupakan langkah nyata dari Bapak Bupati Bandung,” ungkapnya. Untuk dimensi kelompok smart society lanjut Lusianto, Pemkab Bandung memiliki aplikasi pencari lowongan pekerjaan. Dia menuturkan, dengan mengakses loker.bandungkab.go.id pencari kerja dapat langsung mengajukan lamaran.

“Selain itu, pada dimensi kelompok smart living pemkab memiliki Simpus (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas) dari Dinkes (Dinas Kesehatan) Kabupaten Bandung untuk mengetahui jumlah kunjungan dan penyakit terbanyak di Kabupaten Bandung. Tak hanya itu, kita juga akan terus meningkatkan dimensi kelompok smart economy dengan informasi pasar, data pertanian, UKM (Usaha Kecil Menengah) dan koperasi. Sementara dimensi kelompok smart branding, kita akan membranding promosi ekonomi dan pariwisata Kabupaten Bandung,” lanjut kabid Aptika. Dia juga menjelaskan, nantinya masterplan smart city yang disusun Pemkab Bandung akan dievaluasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Republik Indonesia (RI) di tahun berikutnya. “Pada evaluasi tahap dua nanti, kementerian akan melihat sejauh mana implementasi dari masterplan smart city yang disusun Kabupaten Bandung. Misalnya sejauh mana pemanfaatan Website desa berbasis Open SID bagi pemerintah dan masyarakat,” jelasnya. Lusi berpendapat, guna merealisasikan masterplan tersebut dibutuhkan sinergitas dari semua unsur, seperti pemerintah dan masyarakat. “Faktor yang paling penting adalah komitmen dari pimpinan. Kita kan Kabupaten, mayoritas profesi penduduk kita adalah petani. Oleh karena itu peran kepala desa sangat penting dalam mewujudkan smart city,” pungkasnya.

Sumber : https://www.ayobandung.com

Posting Komentar

0 Komentar