Takjub Dengan Smartcity, Peneliti Asal AS Temui Danny Pomanto

Mantan Wali Kota Makasar, Moh. Ramdhan Danny Pomanto menerima kunjungan perwakilan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Elisabeth Smela di kediaman pribadinya, Jalan Amirullah, Makassar, Jumat (14/06/2019). Foto : Istimewa
MAKASSAR - Mantan Wali Kota Makasar, Moh. Ramdhan "Danny" Pomanto menerima kunjungan perwakilan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Elisabeth Smela di kediaman pribadinya, Jalan Amirullah, Makassar, Jumat (14/06/2019).

Kedatangan Elisabeth Smela terkait program Smart City yang diterapkan di Kota Makassar. Danny Pomanto pun memaparkan sejarah singkat penerapan sistem kota cerdas, beserta dampaknya bagi masyarakat.

Kepada tamunya, Danny menyebut penerapan Smartcity di Makassar berbeda dengan kota lain, yakni Sombere' and Smartcity. Bagi Danny Pomanto perpaduan kearifan lokal Makassar dengan kecanggihan sistem kota cerdas ibarat alur kehidupan.

"Smartcity membuat kita terhubung dan sejajar dengan daerah lain, tapi kita membuatnya berbeda, yakni dengan kearifan lokal kami di Makassar, yaitu Sombere'. Sombere' itu keramahan, kerendahan hati, dan ada semangat interaksi sosial di situ," ungkap Danny Pomanto.

Dia menjabarkan, Sombere' dalam penerapannya yakni mampu mendengar keluhan masyarakat. Sewaktu menjabat walikota, Danny Pomanto menyebutnya dengan Weekly Protocol Sentuh Hati. Setiap pimpinan wilayah kelurahan wajib turun ke masyarakat, mendengar keluhan lalu melaporkannya secara langsung ke walikota.

"Smartcity itu alat untuk menjawab kebutuhan masyarakat melalui pelayanan, Sombere' kita pakai jemput aspirasi keluhan warga. Ada namanya weekly protocol, Senin itu hari koordinasi. Lurah wajib turun Selasa sampai Kamis untuk door to door, mendengar keluhan warganya, sekaligus mensosialisasikan program kita. Jumat dilaporkan, dan akhir pekan diisi dengan kegiatan dengan warga. Masuk Senin itu evaluasi kinerja lanjut koordinasi kembali," jelas Danny.

Hal ini dinilai perlu untuk meningkatkan penerimaan sekaligus pelibatan masyarakat terhadap program pemerintah. Danny Pomanto mengatakan, sebagian besar warga tidak tahu Smartcity itu apa, tapi dengan Sombere' warga bisa tahu dampak yang dihasilkan, misalnya keluhan soal kesehatan.

"Sebagai contoh soal kesehatan, keluhan masyarakat soal antrian yang panjang dan prosedur yang ribet. Menjawab keluhan ini, dengan Smartcity sebagai alatnya, dibuatlah Telemedicine Dottorotta Home Care, jadi dokter yang langsung datang ke rumah pasien untuk jika ditelepon melalui Call Center 112," terang Danny.

Sementara itu, Elisabeth Smela mengaku takjub dengan apa yang diinisiasi oleh Danny Pomanto. Konsep Smartcity yang dibalut nilai kearifan lokal, Sombere' dianggap unik, berbeda dengan kota lainnya.

"Konsep Sombere' tidak pernah saya dengar sebelumnya, ini hal yang sangat menarik, khas Kota Makassar. Apa yang dilakukan Kota Makassar dengan sistem ini sangat mengesankan. Permasalahan masyarakat diselesaikan dengan Smartcity sebagai alatnya," ujarnya.

Dia berencana melihat sarana dan prasarana penunjang Sombere' and Smartcity yang diinisiasi dan didesain oleh Danny Pomanto, salah satunya War Room yang berada di Balaikota Makassar sebelum bertolak ke Amerika Serikat pada hari ini juga.


Posting Komentar

0 Komentar