Kota Kediri Sosialisasi Pendampingan Smart City, Wali Kota Targetkan Level 4 hingga 5

Pembimbing smart city dari Kementrian Kominfo Harry Febriansyah (kanan) menyampaikan sosialisasi bimtek di Grand Panglima Resto, Kota Kediri, Selasa (9/7/2019).
KEDIRI - Sosialisasi dan Bimbingan teknis ( Bimtek) Tahap I Gerakan Menuju 100 Smart City berlangsung di Grand Panglima Resto, Kota Kediri. Acara ini dibuka Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Selasa (9/7/2019).

Kota Kediri terpilih menjadi salah satu daerah yang mendapat pendampingan penyusunan masterplan dan quick win smart city .

Diungkapkan Abdullah Abu Bakar, smart city bukan hanya sekedar belanja alat-alat elektronik yang keren. Namun smart city lebih pada apa yang ingin disentuh untuk kebutuhan sehari-hari di Kota Kediri. Sehingga smart city tidak berjalan masing-masing atau bukan sekedar menggunakan aplikasi.

Diungkapkanya, saat ini smart city Kota Kediri berada pada level 3. Di seluruh Indonesia level tertinggi smart city berada pada level 3 termasuk Kota Kediri. “Kita sudah punya bekal untuk menuju level 4 bahkan sampai level 5. Saya merencanakan pada 2.023 Kota Kediri sudah menginjak pada level 5. Sehingga kita bekerja lebih smart dan menghindari human error yang biasanya terjadi,” ungkapnya.

Walikota yang akrab disapa Mas Abu juga menjelaskan, Kota Kediri akan mengalami perkembangan pesat karena di Kota Kediri akan ada exit toll yang bisa memberikan dampak positif dan negatif. Selain itu juga akan dibangun bandara di Kediri sehingga yang harus disiapkan oleh Pemerintah Kota Kediri adalah sumber daya manusianya.

“Kota Kediri termasuk 13,3 persen dari kementrian, lembaga, daerah, instansi yang mendapat predikat baik, sangat baik dan memuaskan. Capaian di dimensi smart government ini modal penting kita dalam membangun smart city ke depan,” jelasnya.

Ditambahkannya, Pemerintah Kota Kediri telah merebranding Kota Kediri setelah berdiskusi dengan Prof Rhenald Kasali sehingga kota ini fokus pada perdagangan, jasa dan pendidikan dengan tag line-nya “Harmoni Kediri, The Service City”.

Walikota berharap, dengan smart city pelayanan kepada masyarakat akan semakin cepat dan bagus. Selain itu bisa memudahkan kerja di pemerintah karena yang diminta Presiden semua harus terkoneksi dengan baik. “Ini adalah tugas besar. Targetnya pada 2023 tidak ada lagi ego sektoral karena semua program harus disinkronkan dan tidak berjalan sendiri-sendiri,” harapnya.

Kegiatan ini dihadiri pembimbing smart city dari Kementrian Kominfo Harry Febriansyah. Peserta sosialisasi dan bimtek perwakilan organisasi perangkat daerah.


Sumber : https://suryamalang.tribunnews.com

Posting Komentar

0 Komentar