Pemkab Jembrana Mempelajari Pengembangan Smart City di Kota Yogya

YOGYA - Kota Yogyakarta sedang mengembangkan diri menjadi kota cerdas atau smart city.

Berbagai inovasi dan perombakan dilakukan.
Hal ini nampaknya menarik pemerintah kabupaten/kota lain di Indonesia untuk mempelajari secara langsung tentang transformasi Kota Yogyakarta menjadi smart city, salah satunya Pemkab Jembrana Bali.

Belum lama ini, sejumlah 6 orang perwakilan Pemerintah Kabupaten Jembrana melakukan studi tiru ke Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta.

Rombongan yang dipimpin oleh Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan tersebut diterima langsung oleh Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta, Ignatius Trihastono, belum lama ini.

Studi tiru tersebut membahas mengenai pengembangan dan pengelolaan Smart City di Kota Yogyakarta.

Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan menjelaskan mengenai situasi di daerahnya dan harapannya dalam mewujudkan suatu tempat pelayanan yang terintegrasi.

“Kami mendengar Kota Yogyakarta mempunyai layanan Jogja Smart Service (JSS). Menurut kami hal tersebut adalah sesuatu yang menarik sehingga kami ingin tahu dan mempelajari lebih jauh lagi,” jelasnya pada Tribunjogja.com.

Kembang menjelaskan, saat ini OPD di Kabupaten Jembrana mengembangkan aplikasi mereka sendiri-sendiri sehingga aplikasi-aplikasi yang ada tidak terintegrasi menjadi satu.

"Kami juga ingin untuk membangun suatu Mall Pelayanan Publik," bebernya.

Menanggapi hal tersebut, Trihastono menyampaikan bahwa jebakan dalam membangun Smart City adalah cenderung dibuatnya berbagai macam aplikasi.

Hal ini dirasa kurang efesien karena masyarakat diharuskan untuk mengunduh banyak aplikasi untuk menikmati layanan.

“Kami mengembangkan JSS dengan prinsip Single Window, Single Sign In, dan Single ID dimana hanya dengan mengunduh satu aplikasi dan mendaftar dengan nomer NIK, masyarakat dapat menikmati berbagai layanan dari Pemerintah Kota Yogyakarta," beber Tri.

Mengenai Mall Pelayanan, lanjutnya, Kota Yogyakarta cenderung memilih untuk menyediakan tempat pelayanan yang dekat dengan masyarakat sehingga masyarakat bisa mendapatkan pelayanan tanpa harus menempuh waktu lama.

“Dari pada membuat Mall Pelayanan, kami cenderung memilih untuk membuat Warung Pelayanan yang lokasinya dekat dengan masyarakat. Melalui Jogja Smart Service (JSS), masyarakat juga bisa mengakses berbagai layanan bahkan hingga ke tingkat kelurahan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Trihastono mengatakan bahwa Dinas Kominfosandi Kota Yogyakarta siap mendampingi Kabupaten Jembrana dalam mengembangkan Smart City bahkan hingga ke perekrutan tenaga ahli.

Trihastono juga berpesan bahwa dalam mengembangkan suatu sistem Smart City, pembangunan dan pengembangan sistem lebih baik dikerjakan secara mandiri.

“Untuk mengembangkan JSS, kami membutuhkan programer, ahli server, dan jaringan. Tidak boleh kami menugaskan seorang programer untuk mengerjakan tentang jaringan," pungkas Tri. (*)


Sumber : https://jogja.tribunnews.com

Posting Komentar

0 Komentar