PLN Masuki Industri 4.0 Lewat Humanity Project

Warta Ekonomi.co.id, Bandung Dalam kesiapan memasuki revolusi industry 4.0, langkah prioritas yang tengah dilakukan PLN yaitu peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Oleh karena itu, pendidikan Prajabatan PLN sangat mengedepankan inovasi, teknologi, dan pelayanan kepada masyarakat untuk mempersiapkan SDM nya. Salah satu program untuk mendukung hal tersebut yaitu Humanity Project.

Tujuan program ini yaitu untuk membangun karakter humanity insan PLN, peduli terhadap lingkungan dan tanggap terhadap gejala sosial.

Dalam sambutannya saat Upacara Penutupan Program Pembinan Fisik dan Karakter Prajabatan S2 Tahun 2019 di Sesko AD Bandung (8/7/2019).

Direktur Human Capital Management PT PLN (Persero), Muhammad Ali mengatakan bahwa generasi milenial harapan Indonesia yang merupakan talenta PLN harus memiliki fisik yang prima, jiwa nasionalisme dan kemanusiaan, dan kedisiplinan serta tata nilai PLN yang tetap selalu mengutamakan aspek K3. Hal ini untuk menciptakan perubahan positif bagi Indonesia yang lebih baik.

“Siswa Prajabatan S2 Angkatan 68 adalah program Future Leader Development yang pertama di PLN. Sehingga, selama program pembinaan fisik dan karakter yang dijalani ada kegiatan kemanusiaan yang bersifat sosial, yang dapat membangun karakter Humanity Peduli terhadap lingkungan, dan tanggap terhadap gejala sosial yang ada saat ini,” jelas Ali.

Selama tiga hari, 32 peserta telah mengikuti berbagai bentuk kegiatan Humanity Project. Kegiatan Humanity Project kali ini difokuskan di dusun Cikeyeung desa Sindangsari Kabupaten Sumedang.

Lokasi ini dipilih sebagai penerapan Humanity Project karena lokasinya yang pelosok dan kondisi mata pencaharian dan penghidupan warga yang belum memadahi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

“Kondisi geografi dusun ini terjal dan lokasinya lumayan jauh dari jalan besar. Selain itu, kebanyakan warganya memiliki mata pencaharian sebagai tukang kebun, kuli bangunan, security dan buruh. Oleh karena itu makanya pas banget desa ini kita sasar,” jelas Kapten Inf. Ahiyat Tariana, Pelatih Sesko AD.

Program humanity project sendiri terbagi 4 bidang. Bidang pendidikan dengan target segmen balita dan anak anak umur 5-11 tahun yang kegiatannya seperti PLN mengajar dan perlombaan untuk anak balita serta outbond untuk anak usia sekolah dasar. Bidang lingkungan alam dengan target segmen ibu ibu yang kegiatannya seperti penyuluhan pembuatan pupuk kompos dan bercocok tanam. Bidang kesejahteraan masyarakat seperti perbaikan masjid, balai desa, dan saluran air. Selain itu, dilakukan pula penelitian berupa survey layanan listrik PLN.

“Dengan jumlah KK 195 dan warga 355 orang, kebutuhan mereka tentu banyak. Terutama masalah pendidikan dan fasilitas umum. Namun, pada kesempatan ini fasilitas umum lah yang menjadi prioritas karena sangat berguna bagi semua kalangan masyarakat,” ujar Ahiyat.

Selanjutnya, meski lokasinya menantang dan dibawah terik matahari, seluruh peserta tanpa lelah antusias mengikuti kegiatan ini. Dengan semangat, prajab PLN, anak anak dan ibu ibu mengikuti berbagai rangkaian acara yang telah dijadwalkan.

“Kegiatan ini menurut saya sangat menarik. Kami jadi bisa turun langsung berinteraksi dengan masyarakat sehingga manfaat kegiatan ini lebih terasa. Selain itu, dengan adanya penugasan by project, kompetensi kepemimpinan kami juga semakin terasah”, ujar Alghifari, lulusan S2 SBM ITB.

Sebelumnya, calon pegawi PLN ini telah mengikuti kegiatan keseharan jasmani, Bela Negara, pembentukan karakter kebangsaan dan self urgency. Setelah mengikiuti pembelanjaran ini peserta diharapkan mempunyai ketahanan fisik yang prima, jiwa nasionalisme, dan jiwa kemanusiaan.


Posting Komentar

0 Komentar