Bangun Smart Village, Manfaatkan Media Sosial

KENDAL – Desa Kedunggading Kecamatan Ringinarum merupakan salah satu desa di Kabupaten Kendal yang sudah mulai menerapkan program Smart Village (Desa Pintar). Program yang sudah dilaksanakan di antaranya memanfaatkan media sosial, seperti facebook dan youtube sebagai sarana komunikasi dengan warga. Di balai desa juga sudah dipasang fingerprint untuk absen para pegawainya.
DISKUSI – Kepala Desa Kedunggading saat berdiskusi dengan Diskominfo Kabupaten Kendal. AKHMAD TAUFIK
Kepala Desa Kedunggading, Budiono mengatakan, pemanfaatan media sosial, selain untuk mempermudah komunikasi dan penyampaian informasi kepada warga, juga berdasarkan pertimbangan supaya warganya yang berada di luar desa bisa tetap berkomunikasi dan mengetahui perkembangan desanya.

“Warga kami kan banyak juga yang bekerja di luar negeri atau luar daerah yang juga ingin mengetahui perkembangan desanya,” katanya saat diskusi bersama Diskominfo Kendal, kemarin.

Dijelaskan Budi, selama masa kepemimpinannya yang sudah berjalan 2,5 tahun ini, Kedunggading sudah meraih empat penghargaan di tingkat provinsi dan kabupaten. Menurutnya, prestasi yang diraihnya tidak lepas dari peran serta masyarakat dan kepedulian masyarakat yang cukup besar bagi kemajuan desa. Kepedulian masyarakat yang merasa memiliki tersebut terbangun karena adanya contoh nyata dari para perangkat desa yang terjun langsung di tengah-tengah warganya.
“Kami selalu melibatkan warga, mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan dan evaluasi terhadap program-program desa. Perangkat desa juga terjun langsung, misalnya saat kerja bakti juga ikut kerja bakti, tidak hanya mengawasi,” ujarnya.

Menurutnya, jika masyarakat sudah merasa memiliki, maka secara otomatis akan mendukung program-program untuk kemajuan desa. Bahkan masyarakat rela berkorban, baik tenaga maupun materi. “Contohnya program penerangan jalan desa dan pengolahan sampah, warga secara sukarela mau swadaya,” katanya.

Menurut Sekretaris Diskominfo Kendal, Heri Wasito, apa yang telah dilakukan oleh Kepala Desa Kedunggading bisa dijadikan contoh bagi desa lainnya. Pasalnya, bahwa untuk membangun desa yang smart atau pintar, maka yang harus diubah dulu adalah pola pikir warga, sehingga akan tumbuh rasa peduli dan merasa ikut memiliki. “Kalau warganya peduli, maka apa saja akan mudah dilakukan,” ujarnya.

Konsep Smart City, jelas Heri, bukan hanya mencakup wilayah kota, namun mencakup seluruh wilayah, karena wilayah desa merupakan bagian dari kabupaten/kota. Dengan demikian, ada sinkronisasi antara program Pemda dengan seluruh desa. “Konsep Smart City tujuannya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat. Diterapkannya aplikasi untuk memudahkan pelayanan masyarakatpun ditujukan untuk semua warga,” pungkasnya.(fik)


Sumber : https://radarpekalongan.co.id

Posting Komentar

0 Komentar