Maulana: Sudah Banyak Inovasi yang Diciptakan

PAPARAN: Wakil Wali Kota Jambi, Maulana memaparkan progres Smart City sejak tahun 2017 hingga tahun 2020.
PAPARAN: Wakil Wali Kota Jambi, Maulana memaparkan progres Smart City sejak tahun 2017 hingga tahun 2020.
Wakil Wali Kota Jambi, Maulana berkesempatan memaparkan progres Smart City sejak tahun 2017 hingga tahun 2020, di hadapan ketua Ikatan Konsultan TI Indonesia (IKTII), Heri Sutrisno, yang merupakan pendamping atau pembimbing Smart City Jambi.
“Sejak tahun 2017 hingga tahun 2020 ini sudah banyak inovasi yang dilakukan Pemkot Jambi untuk mewujudkan Smart City, saat ini semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Jambi sudah tersentuh dengan konsep smart city,” beber Maulana, Selasa (25/2).
Lanjutnya, semua OPD di lingkungan Pemkot Jambi telah meluncurkan inovasi tekhnologi untuk mendukung smart city. Aplikasi-aplikasi tersebut di antaranya Sikoja, sikesal, e-pelayanan, e-yankel, dan banyak aplikasi lainnya. Inovasi-inovasi tersebut telah bergulir dan dapat di akses oleh masyarakat.
Saat ini tinggal menunggu respon dari masyarakat terhadap inovasi tersebut, bagaimana pengaplikasiannya di tengah masyarakat. Karena tujuan dari smart city yakni untuk meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat di berbagai bidang.
“Seperti di bidang kesehatan, pendidikan, pelayanan administrasi kependudukan, solusi lingkungan, masalah sampah, transportasi dan lain-lain,” sebut Maulana. Menurutnya, capaian Kota Jambi menuju Smart City perkembangannya sangat baik. Namun masih banyak target yang harus dicapai.
Harapannya, ke depan masyarakat Kota Jambi akan sangat mudah mengakses pelayanan pemerintah melalui smart phone atau android. Namun, kepada masyarakat juga harus dilakukan pemahaman secara simultan. Sehingga tekhnologi yang dikembangkan akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan maksimal.
“Jangan sampai tekhnologinya ada, namun mayarakat tidak tahu bagaimana cara mengaplikasikannya,” timpalnya. Selama empat tahun ke depan, Pemkot Jambi akan terus mengenjot perkembangan Smart City tersebut dengan memberikan sejumlah target yang harus dicapai oleh OPD.
Di antaranya setiap OPD dalam 1 tahun harus menciptakan minimal satu inovasi Sementara itu, tim evaluasi dari Kemenkominfo akan memilih secara acak OPD mana yang akan didatangi. Salah satu kegiatan yang dilakukan tim yakni, malakukan evaluasi terhadap dampak dari program atau kegiatan Smart City. Serta, memberikan rekomendasi perbaikan terhadap pelaksanaan program atau kegiatan Smart City.
“Setiap OPD nantinya juga akan diberikan formulir, dan setiap OPD diminta untuk mengisi seakurat mungkin,” jelas Heri Sutrisno. Selain itu, juga akan dilakukan pembahasan bagaimana cara self-assesment menggunakan formulir evaluasi Smart City. Setiap OPD diharapkan dapat melakukan assessment.
Selanjutnya, juga akan dilakukan latihan penyusunan manajemen risiko untuk program quick win Smart City. Dan pengisian kuisioner evaluasi dampak pelaksanaan Smart City, di mana untuk satu program di masing-masing dimensi akan ada lima kuisioner.
Selain turun ke OPD, tim evaluasi jaga akan terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat untuk menanyakan secara langsung kepada masyarakat terkait program pendukung dan penunjang Smart City yang tengah di jalankan oleh Pemkot Jambi.
“Tujuannya untuk memastikan program yang ditulis di master plan itu dilaksanakan atau tidak, bukan hanya ditulis, namun dilaksanakan,” jelasnya. (zen)

Posting Komentar

0 Komentar