Kemana Arah Smart City Setelah Covid-19

Perkembangan Smart City di Indonesia saat ini memang telah cukup maju. Hanya saja perkembangan ini mungkin akan berbeda karena adanya wabah covid-19 yang sedang kita alami. Maka kemana arah Smart City Indonesia ?

Menurut UU 23 tahun 2014, Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud adalah  meliputi 6 pelayanan dasar dalam bidang:

a. pendidikan;

b. kesehatan;

c. pekerjaan umum dan penataan ruang;

d. perumahan rakyat dan kawasan permukiman;

e. ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat; dan

f. Sosial.

Lalu dimanakah peran teknologi smart city selama ini bisa membantu, berperan mendukung ke enam layanan dasar diatas , terutama karena perubahan akibat wabah Corona.


UU No.23 / 2014 mapping terhadap Standard Smart City


Pendidikan

Kita cermati, sekarang anak-anak kita, mulai dari jenjang pendidikan yang paling kecil hingga universitas sekarang beralih menjadi belajar dari rumah (Learning From Home). Sedangkan selama ini, dana besar teralokasi untuk mendukung infrastruktur pendidikan. Maka dengan adanya wabah ini, maka kemungkinan alokasi anggaran dunia pendidikan kita akan disesuaikan. Dan ini sangat sesuai sekali dengan perkembangan smart city yang terjadi.

Metode belajar dari rumah, ataupun mungkin nanti akan disesuaikan dengan pola pengaturan belajar bergantian, metode offline dan online akan digunakan secara bersama. Sehingga anggaran besar untuk infrastruktur pendidikan, seperti gedung sekolah dan perawatan akan disesuaikan. Tetapi dukungan infastruktur lainnya, seperti pemanfaatan Internet di lingkungan sekolah harus dioptimalkan. Maka alokasi anggaran bisa digunakan untuk menyediakan koneksi dan perangkat yang tepat untuk mendukung proses belajar mengajar offline - online ini.

Sehingga penggunaan Internet, perangkat router dan switch yang terimplementasi dengan baik di lingkungan sekolah juga sangat penting. Mungkin tidak semua anak-anak kita akan masuk sekolah pada saat bersamaaan, tapi para guru akan tetap masuk untuk membuat materi ajar. Oleh karena itu, perangkat camera untuk mendukung perekaman materi ajar menjadi penting. Hingga perangkat papan tulis pintar (smartboard) akan banyak digunakan di banyak sekolah agar bisa membuat materi ajar dengan cepat dan tepat. Koneksi Internet yang stabil tentu membutuhkan infrastruktur perkabelan yang baik, sehingga penggunaan kabel fiber optic di lingkungan sekolah dan kampus akan menjadi hal umum. Setelah itu implementasi CCTV dan perangkat absen tanpa sentuh juga akan banyak digunakan. CCTV digunakan juga untuk mendeteksi suhu tubuh (thermal) dari anak-anak dan siswa yang masuk sekolah.

Selama masih belum ditemukan vaksin dan masih kemungkinan besar protokol kesehatan maka penggunaan CCTV thermal serta aplikasi absen berbasis app (smartphone) atau touchless (kartu RFID) akan banyak digunakan dulu.

Dunia pendidikan kita juga akan menyesuaikan dengan model belajar Offline dan Online, sehingga materi ajar akan diberikan dalam berbagai media, mulai dari televisi, mungkin radio, selain Internet yang menjadi saluran utama.

Penggunaan tablet dan laptop akan banyak digunakan. Tablet akan digunakan untuk siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah, sedangkan laptop sebaiknya digunakan untuk penggunaan yang lebih kompleks. Karena tingginya penggunaan laptop dan tablet ini, maka peluang modem wifi juga akan tetap dibutuhkan untuk membantu siswa dan guru mengakses materi.

Perkembangan smart city di banyak kota seharusnya mengalokasikan untuk berbagai kebutuhan diatas.

Kesehatan

Dunia kesehatan kita saat ini sedang berjuang luar biasa. Tidak hanya penggunaan dan utilisasi infrastruktur kesehatan yang tinggi, semua rumah sakit dan puskesmas menjadi titik utama pelayanan kesehatan.  Selain apa yang sekarang sudah dikembangkan sekarang, ada beberapa hal yang akan dibutuhkan seperti.

CCTV thermal untuk mendeteksi pengunjung yang mendatangi fasilitas kesehatan. Semua teknologi tanpa sentuh (touchless) juga diperlukan untuk mendukung berbagai perangkat , bahkan pintu yang perlu dibuka tanpa menyentuh di lingkungan fasilitas kesehatan.

Ketersediaan jaringan juga sangat diperlukan dalam infrastruktur jaringan fasilitas kesehatan. Maka perangkat jaringan harus didukung perkabelan yang baik , seperti fiber optic. Perangkat router , switch dan access point yang baik untuk memastikan semua berjalan lancar. Koneksi Internet juga sangat diperlukan. Tren penggunaan mesin absensi touchless, mulai dari kartu RFID, hingga Aplikasi juga diperlukan.

Dunia kesehatan juga memerlukan memastikan kesehatan tenaga medis. Untuk area tertentu maka akan menggunakan perangkat tambahan di tubuhnya, mulai dari smart devices yang bisa mendeteksi suhu dan kondisi terkini mereka, mengingat mereka adalah ujung tombak layanan fasilitas kesehatan.

Masyarakat juga akan menuntut kemudahan dan keterbukaan inforamsi dari berbagai fasilitas kesehatan. Mulai dari ketersediaan tempat, dokter hingga layanan yang disediakan. Serta data yang bisa diakses masyarakat. Duplikasi permintaan data yang terjadi saat ini harus segera dihilangkan, sehingga konsentrasi fasilitas kesehatan akan fokus melayani. Penggunaan cloud juga akan meningkat untuk dunia kesehatan karena kemudahan aplikasi dan akses dari pengguna. Hanya saja ini akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Masyarakat kita juga akan terbiasa dan menuntut ketersediaan telemedicine. Masyarakat mulai terbiasa berkomunikasi dengan chat-bot yang membantu awal deteksi penyakit mereka. Masyarakat akan memesan layanan konsultasi dengan dokter via aplikasi, dan berdiskusi via app.

Selain itu juga, kondisi yang ada saat ini, dengan banyaknya masyarakat yang tidak dapat menahan diri untuk menjaga jarak (social distancing) akan juga memberikan tantangan baru bagi edukasi masyarakat secara terus menerus.

Pekerjaan umum dan penataan ruang

Pemerintah kota dan daerah juga ditantang untuk bisa menyesuaikan dengan perkembangan setelah pandemi ini. Dimana mungkin saja penataan daerah juga harus diarahkan lebih sesuai.

Pandemi ini membuat banyak kota harus berbenah diri. Yang semua hanya berkonsentrasi di bisnis yang melibatkan banyak tempat dan waktu, tapi saat ini harus menata kota lebih baik lagi. Karena potensi kegiatan ekonomi masyarakat tidak hanya akan menggunakan area perkantoran dan bisnis, tapi juga akan banyak memanfaatkan area perumahan untuk usaha mereka.

Sehingga semua aktifitas pembangunan infrastruktur jalan dan semua pekerjaan umum harus mendukung kemudahan akses orang dan logistik untuk mendukung gerak roda ekonomi.


Perumahan rakyat dan kawasan permukiman

Pemerintah kota dan daerah juga ditantang untuk menata kawasan perumahan lebih baik lagi, karena akses matahari dan kualitas udara menjadi salah satu faktor penting untuk menjaga ketahanan dan kesehatan masyarakat. Maka diperlukan penataan perumahan rakyat yang ;

1. Perlunya ruang terbuka cukup untuk masyarakat beraktifiktas olahraga dan berjemur di pagi ini.
Selain taman, pemerintah juga harus membuat banyak ruang terbuka hijau dan dimungkinan agar masyarakat bisa mendapatkan akses sinar matahari yang cukup.

2. Penataan ruang kota juga harus melakukan monitoring kualitas udara. Selain cukupnya sinar matahari yang kita rasakan di banyak kota di Indonesia, kita juga harus bisa memastikan kualitas udara.


Ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat;

Dampak dari pandemi ini akan membuat ketidakseimbangan ekonomi. Akan muncul berbagai hal terkait dengan ketentraman dan ketertiban umum. Kesulitan ekonomi seringkali membuat orang mudah sekali marah dan terpancing. Peran komunikasi efektif dengan berbagai unsur masyarakat harus dilakukan melalui teknologi yang mungkin digunakan.

Semakin banyak masyarakat yang dengan mudah melaporkan dan komplain tentang berbagai hal di kota dan daerahnya, melalui berbagai kanal yang ada. Maka pemerintah harus siap membuka sebanyak mungkin kanal yang bisa digunakan, terutama kanal sosial media yang mudah akrab digunakan masyarakat semasa pandemi berlangsung.

Selain itu, ketegasan dan keterbukaan informasi juga harus dijunjung tinggi. Maka pemerintah harus mempersiapkan perangkat penegak ketertiban (Satpol PP) yang juga menggunakan teknologi. Mulai dari teknologi pelaporan App dengan GPS, hingga Smart Helmet. Semua akan memudahkan tugas SatPol PP di lapangan yang sangat dinamis.

Dengan kondisi yang ada saat ini, sangat mungkin sekali masyarakat akan berusaha dan berdagang di luar daerah yang ditentukan. Hal ini karena keterbatasan kemampuan ekonomi, sehingga mereka akan berdagang di daerah yang dekat dengan tempat tinggal mereka. Disinilah harus penerapan kearifan lokal yang tinggi untuk membantu mereka yang kesulitan.

Sekali lagi, selama pandemi ini, dampak ekonomi inilah yang paling berat akan kita rasakan bersama, sehingga memastikan dan membantu mereka yang terbatas ekonomi, membantu usaha kecil bertahan dan memastikan mereka tetap bisa berusaha dengan baik adalah penting. Membuat mereka juga mampu menggunakan teknologi marketplace juga sangat dianjurkan, agar mereka bisa berjualan tidak hanya dengan cara offline, tapi juga online.

Sosial.

Dampak sosial juga akan dirasakan oleh banyak orang, terutama karena faktor ekonomi. Kemampuan pemerintah kota dan daerah membantu dan menyelesaikan permasalahan sosial akan sangat dituntut.

Oleh karena itu, pastikan penggunaan teknologi untuk bisa mendeteksi berbagai masalah sosial yang muncul, memetakan mereka dalam data yang akurat, serta memberikan bantuan sosial yang mungkin bisa diberikan.

Pemerintah diharapkan juga bekerjasama dengan banyak pihak yang bersedia membantu berbagai masalah sosial yang muncul. Dan ini bisa saling mengisi apabila keterbukaan informasi terjadi. Maka informasi kebutuhan masalah dan penanganan sosial harus dapat diakses dengan mudah.

Pendampingan terhadap permasalahan sosial juga sangat penting. Dan ini juga bisa melibatkan teknologi. Dengan adanya chat-bot, berbagai website dan aplikasi yang bisa membantu dan menjadi sarana untuk konsultasi untuk berbagai masalah sosial yang muncul.

Kembali kebjiakan yang diambil harus sesuai dengan data yang ada di lapangan, maka keterlibatan masyarakat untuk melaporkan dan memberikan masukan permasahalan sosial yang dialaminya juga sangat penting.

Memberdayakan masyarakat akan jauh lebih penting, disinilah peran pemerintah harus menjadi kolaborator, dengan melibatkan berbagai pihak lainnya.

Ke 6 bidang di atas merupakan Urusan Pemerintahan Wajib (Mandatory) yang harus dimiliki, dilaksanakan oleh pemerintahan kota dan daerah terkait dengan UU Pemerintahan Daerah No 23 / 2014. Enam bidang inilah yang harusnya secara masif menggunakan teknologi informasi untuk bisa mendukung implementasi smart city di masing-masing daerah.


Smart City 4.0 Ecosystem yang diusung Jakarta Smart City 

Untuk dapat melaksanakannya dengan baik, pemerintah tidak perlu mengerjakan semuanya sendiri. Tapi dengan konsep Smart City Ecosystem dapat melibatkan pihak lain untuk berperan serta.

Mari kita dukung terus perkembangan Smart City Indonesia di kala pandemi Covid-19, dan teknologi dapat berperan serta membantunya.

Fanky Christian
founder SmartCityIndo.com
mitra edukasi Smart City Indonesia







Posting Komentar

0 Komentar