Peluang Jaringan 5G di Indonesia Kala Pandemi Corona

Ilustrasi 5G. (AFP PHOTO / Pau Barrena)
Jakarta - Perusahaan teknologi asal Swedia, Ericsson optimis implementasi 5G di Indonesia bisa terwujud pada 2021. Sebab, pemerintah bersama operator seluler telah melakukan investasi besar-besaran misalnya fiber optic.

Selain itu menurut President of Ericsson Indonesia, Jerry Soper, sebagian besar operator juga sudah melakukan investasi pada infrastruktur backhaul.

"Saya bisa katakan kemungkinan tahun depan (implementasi 5G dimulai di Indonesia 2021). Kami telah melihat beberapa waktu belakangan ini, salah satu hal penting untuk menerapkan 5G adalah investasi backbone dan fiber optic sudah mulai dipasang," kata Jerry saat acara Ericsson Mobility Report secara virtual, Selasa (23/6).

Lebih lanjut kata Jerry, pemerintah saat ini juga tengah mencari spektrum 5G mana yang terbaik untuk mendukung konektivitas 5G. Menurut dia, spektrum 2.6 GHz dan 3.5 GHz akan dipilih terlebih dahulu.

"Seperti yang saya katakan tadi, 2.6 atau 3.5 GHz mungkin akan lebih dulu digunakan," pungkasnya.

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah menyiapkan frekuensi mulai dari 600 MHz hingga 6 GHz, terutama dalam rentang 3,5 GHz hingga 4,2 GHz untuk keperluan 5G.

Pada kesempatan yang sama, Chief Technology Officer Ericsson APAC, Magnus Ewerbring mengatakan pengembangan 5G di tengah pandemi virus corona SARS-CoV-2 (nama penyakitnya Covid-19) tak berdampak sama sekali meskipun ada teori-teori konspirasi yang menghubungkan 5G sebagai alat untuk menyebarkan penyakit itu.

Magnus pun menegaskan bahwa teori-teori konspirasi soal 5G dan Covid-19 tidak benar dan hanya sekedar berita palsu.

"Kami tidak melihat atau perlambatan sistem," kata dia.

"Ada beberapa rumor palsu tentang 5G yang dikaitkan dengan penyebaran Covid-19 dan ini benar-benar salah, gelombang radio 5G tidak membawa virus biologis, ini sangat konyol," tegas Magnus.

Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate sempat mengatakan wabah virus corona (Covid-19) akan berdampak pada perencanaan investasi operator seluler terkait penerapan jaringan 5G dan Internet of Things (IoT) di Indonesia.

"Penerapan teknologi 5G dan IoT akan sedikit banyak berdampak karena Covid-19. Akan berdampak pada perencanaan investasi operator seluler," kata Johnny dalam konferensi virtual bersama MarkPlus, Selasa (21/4).

Di sisi lain, Johnny berharap pada industri agar bisa menerapkan 5G dan IoT sesuai dengan penyelenggaraan operator seluler. Johnny juga mengingatkan Indonesia telah melakukan uji coba 5G di spektrum frekuensi atas.


sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200623164319-185-516565/peluang-jaringan-5g-di-indonesia-kala-pandemi-corona

Posting Komentar

0 Komentar