Artificial Intelligence Adalah Kecerdasan Entitas Ilmiah, Pahami Pengertiannya

 

Ilustrasi robot. ©shutterstock.com/Ociacia

Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence adalah salah satu bagian dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia, bahkan bisa lebih baik daripada yang dilakukan manusia. Aplikasi atau program kecerdasan buatan dapat ditulis dalam semua bahasa komputer, baik dalam bahasa C, Pascal, Basic, dan bahasa pemrograman lainnya.

Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan menjadi penggerak revolusi industri 4.0 yang menjanjikan banyak kemudahan bagi sektor pemerintah maupun industri.Internet of Things (IoT) dan big data contohnya dimana AI dapat diimplementasikan. Teknologi yang telah banyak diadopsi di era industri 4.0 ini mampu menghubungkan setiap perangkat, seseorang dapat mengotomatisasi semua perangkat tanpa harus berada di lokasi.

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu artificial intelligence dan bagaimana implementasinya di lapangan mengutip dari Jurnal Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dipublikasikan oleh mti.kominfo.go.id dan Jurnal SAINTIKOM STMIK Triguna Dharma.


Pengertian Artificial Intelligence

Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence adalah salah satu bagian dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) yang dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik daripada yang dilakukan manusia.

Menurut John McCarthy, 1956, Artificial Intelligence adalah untuk mengetahui dan memodelkan proses–proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia. Cerdas, berarti memiliki pengetahuan ditambah pengalaman, penalaran (bagaimana membuat keputusan dan mengambil tindakan), moral yang baik.

Manusia cerdas (pandai) dalam menyelesaikan permasalahan karena manusia mempunyai pengetahuan dan pengalaman. Pengetahuan diperoleh dari belajar. Semakin banyak bekal pengetahuan yang dimiliki tentu akan lebih mampu menyelesaikan permasalahan. Tapi bekal pengetahuan saja tidak cukup, manusia juga diberi akal untuk melakukan penalaran, mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.

Tanpa memiliki kemampuan untuk menalar dengan baik, manusia dengan segudang pengalaman dan pengetahuan tidak akan dapat menyelesaikan masalah dengan baik. Demikian juga dengan kemampuan menalar yang sangat baik, namun tanpa bekal pengetahuan dan pengalaman yang memadai, manusia juga tidak akan bisa menyelesaikan masalah dengan baik.

Demikian juga agar mesin bisa cerdas (bertindak seperti dan sebaik manusia) maka harus diberi bekal pengetahuan, sehingga mempunyai kemampuan untuk menalar. Untuk membuat aplikasi kecerdasan buatan ada 2 bagian utama yang sangat dibutuhkan:

  1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base), bersifat fakta-fakta, teori , pemikiran dan hubungan antar satu dengan yang lainnya.
  2. Motor Inferensi (Inference Engine), kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman.

Sejarah Artificial Intelligence

Pada 1950-an, Alan Turing, seorang pionir Artificial Intelligence dan ahli matematika Inggris melakukan percobaan. Turing (Turing Test) yaitu sebuah komputer melalui terminalnya ditempatkan pada jarak jauh. Di ujung yang satu ada terminal dengan software Artificial Intelligence dan di ujung lain ada sebuah terminal dengan seorang operator. Operator itu tidak mengetahui kalau di ujung terminal lain dipasang software Artificial Intelligence.

Mereka berkomunikasi di mana terminal di ujung memberikan respon terhadap serangkaian pertanyaan yang diajukan oleh operator. sang operator itu mengira bahwa ia sedang berkomunikasi dengan operator lainnya yang berada pada terminal lain. Turing beranggapan bahwa jika mesin dapat membuat seseorang percaya bahwa dirinya mampu berkomunikasi dengan orang lain, maka dapat dikatakan bahwa mesin tersebut cerdas (seperti layaknya manusia).


Perbedaan Artificial Intelligence dan Natural Intelligence

Kelebihan Artificial Intelligence adalah:

  1. Lebih bersifat permanen. Kecerdasan alami bisa berubah karena sifat manusia pelupa. Kecerdasan buatan tidak berubah selama sistem komputer & program tidak mengubahnya.
  2. Lebih mudah diduplikasi & disebarkan. Mentransfer pengetahuan manusia dari 1 orang ke orang lain membutuhkan proses yang sangat lama & keahlian tidak akan pernah dapat diduplikasi dengan lengkap. Jadi jika pengetahuan terletak pada suatu sistem komputer, pengetahuan tersebut dapat disalin dari komputer tersebut & dapat dipindahkan dengan mudah ke komputer yang lain.
  3. Lebih murah. Menyediakan layanan komputer akan lebih mudah & murah dibandingkan mendatangkan seseorang untuk mengerjakan sejumlah pekerjaan dalam jangka waktu yang sangat lama. Bersifat konsisten karena kecerdasan buatan adalah bagian dari teknologi komputer sedangkan kecerdasan alami senantiasa berubah-ubah.
  4. Dapat didokumentasi. Keputusan yang dibuat komputer dapat didokumentasi dengan mudah dengan cara melacak setiap aktivitas dari sistem tersebut. Kecerdasan alami sangat sulit untuk direproduksi.
  5. Cara kerja lebih cepat.
  6. Hasil lebih baik.

Sementara, kelebihan Natural Intelligence yaitu:

  1. Kreatif: manusia memiliki kemampuan untuk menambah pengetahuan, sedangkan pada kecerdasan buatan untuk menambah pengetahuan harus dilakukan melalui sistem yang dibangun.
  2. Memungkinkan orang untuk menggunakan pengalaman secara langsung. Sedangkan pada kecerdasan buatan harus bekerja dengan input-input simbolik.
  3. Pemikiran manusia dapat digunakan secara luas, sedangkan kecerdasan buatan sangat terbatas.

Implementasi Artificial Intelligence

Artificial Intelligence adalah teknologi yang telah banyak diadopsi di era industri 4.0 ini. Artificial Intelligence mampu menghubungkan setiap perangkat, hingga seseorang dapat mengotomatisasi semua perangkat tanpa harus berada di lokasi. Lebih dari itu, saat ini telah banyak mesin yang dapat menginterprestasi suatu kondisi atau kejadian tertentu dengan bantuan Artificial Intelligence.

Salah satunya adalah kamera cerdas pendeteksi kepadatan volume kendaraan di jalan raya menggunakan teknologi Deep Learning Neural Network, yang telah diimplementasikan pada beberapa Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota dalam mendukung program Smart City.

Pada sektor industri, banyak juga yang telah mengotomatisasi mesin produksi dan manufaktur menggunakan robot dan Artificial Intelligence, sehingga Industri 4.0 meningkatkan daya saing melalui perangkat cerdas. Setiap entitas yang mampu menguasai teknologi ini, maka ia memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage).

Namun di tengah perkembangan industri 4.0 yang cukup masif pemerintah harus bergerak cepat dalam mengadopsi platform ini, jika tidak, mereka akan menurunkan efisiensi proses bisnis untuk menjaga stabilitas layanan publik.

Oleh sebab itu, diperlukan keilmuan dan pemahaman yang benar bagi pemerintah dalam menghadapi era Industri 4.0, di mana Chief Information Officer (CIO) dapat mengambil peranan penting dalam memberikan dukungan yang didasari atas keilmuan mereka terkait tren teknologi industri 4.0, khususnya Artificial Intelligence yang telah banyak diadopsi di berbagai sektor.


Tantangan di Sektor Industri dan Pemerintah

1. Sektor Industri

Di era industri 4.0, banyak perusahaan mencari tahu bagaimana mengadopsi suatu platform Artificial Intelligence untuk diterapkan dalam proses bisnis mereka. Strategi pengintegrasian Artificial Intelligence, seluruhnya dimulai dari akuisisi data, desain struktur sistem, hingga mencari algoritma atau metode yang membantu menyelesaikan permasalahan yang kompleks di dalam proses produksi dari awal hingga akhir pada industri, khususnya industri manufaktur.

Pada kenyataannya teknologi ini masih terlalu kompleks dan membutuhkan penelitian dan usaha yang cukup berat. Ditambah dengan mekanisme algoritma yang secara mendasar tidak hanya di titik beratkan pada aspek engineering saja, tetapi juga memerlukan aspek science. Lebih jauh lagi, penggunaan IT untuk mengubah perusahaan tradisional menjadi perusahaan yang mengadopsi tren teknologi di era industri 4.0 membutuhkan lebih dari sekedar membangun situs web, sistem informasi, atau aplikasi mobile.

Dengan menggunakan AI atau machine learning beberapa permasalahan yang tidak dapat diselesaikan hanya dari sisi engineering akan dapat terselesaikan. Predictive modelling sebagai contohnya, saat ini telah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan e-commerce besar seperti amazon, alibaba, dan perusahaan raksasa lainnya.

2. Sektor Pemerintah

Industri 4.0 dapat membantu pemerintah meningkatkan perekonomian yang bersifat lebih terbuka, fleksibel, berbasis pengetahuan dan keterampilan, dapat mempromosikan pasar lokal pada lingkup perdagangan internasional, meningkatkan efisiensi dan efektivitas pada sistem perawatan kesehatan dan sosial dan masih banyak potensi keuntungan lainnya.

Terdapat sisi lain dari industri 4.0 di mana pemerintah semakin tidak berdaya menghadapi megacorporations. Masyarakat, baik secara individu, corporation, atau komunitas yang berkepentingan, akan menggunakan tren teknologi ini untuk mencari otonomi yang lebih besar.

Sebagai contoh, teknologi blockchain dapat mendorong pendekatan baru untuk perbankan dan keuangan pribadi. Memungkinkan seseorang memilih untuk berdagang satu dengan yang lain dalam mata uang tidak resmi seperti bitcoin daripada mata uang yang dijalankan oleh bank sentral. Sehingga jika pemerintah terlalu lambat untuk mengadopsi teknologi baru di era industri 4.0, mereka akan gagal meningkatkan layanan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas layanan publik, dan menurunkan reputasi pemerintah.

Dalam hal ini berarti pembuat kebijakan harus adaptif terhadap lingkungan baru yang cepat mengalami perubahan, melakukan evaluasi internal sehingga dapat memahami secara utuh apa yang harus dikelola, serta diperlukan tenaga Chief Information Officer (CIO) yang cukup untuk dapat berperan penuh dalam hal ini.


sumber: https://www.merdeka.com/jatim/artificial-intelligence-adalah-kecerdasan-entitas-ilmiah-pahami-pengertiannya-kln.html

Ayo Ikuti Event Online Bersama APTIKNAS. silahkan Cek di Eventcerdas.com

Posting Komentar

0 Komentar