Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Riset dan Teknologi Indonesia / Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang P.S. Brodjonegoro dalam webinar mengenai implementasi Artificial Intelligence (AI) dan Industri Internet of Things (IioT) pada bidang industri.
“Dalam hal SDM, menurut saya kita membutuhkan tiga kategori kemampuan digital,” ucapnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.
Talenta-talenta dengan 3 kriteria kemampuan digital tersebut adalah orang-orang yang memiliki keterampilan secara teknis, insinyur atau programmer dan juga enterpreneur yang dapat menguasai kemampuan di bidang teknologi atau disebut juga teknopreneur.
Talenta yang memiliki keterampilan teknis tersebut, biasanya berasal dari sekolah pendidikan kejuruan. Namun sayangnya, sekolah kejuruan di Indonesia perlu dimodifikasi ulang sehingga mampu memenuhi kebutuhan SDM yang memiliki kemampuan digital yang memadai.
Dia menilai, kurikulum pendidikan kejuruan masih perlu disesuaikan. Sehingga mampu mengikuti kemajuan teknologi digital saat ini.
Kemudian, talenta lain yang dibutuhkan untuk dapat merangkul era digital 4.0 adalah perlunya SDM seperti insinyur dan juga programmer.
Indonesia sebenarnya memiliki banyak SDM yang dimaksud, tetapi sayangnya kebutuhan akan insinyur dan programmer lebih tinggi dibandingkan jumlah insinyur dan programmer yang ada saat ini.
Akibatnya, Indonesia kerap mendatangkan insinyur dan juga programmer dari luar negeri.
Namun, dalam jangka waktu sedang hingga lama, Indonesia perlu mempercepat upaya menghasilkan insinyur atau programmer yang bertalenta. Sehingga kebutuhan akan SDM tersebut dapat dipenuhi oleh tenaga lokal.
Selain itu, Indonesia juga masih membutuhkan banyak enterpreneur yang sekaligus dapat menguasai teknologi, atau disebut juga tenkpreneur.
Kebutuhan terhadap teknopreneur menjadi penting, mengingat negara-negara lain telah lebih banyak mengalihkan aktivitas bisnis utama.
Aktivitas bisnis mereka tidak lagi pada manufakturing sederhana atau pada sumber daya alam, tetapi saat ini lebih banyak terfokus pada bisnis digital.
Saat ini, bisnis digital telah mendominasi bisnis di dunia. Oleh karena itu, Indonesia tentunya perlu bergerak ke arah itu, sehingga membutuhkan lebih banyak lagi teknopreneur.***
sumber: https://bekasi.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-12798690/hadapi-tantangan-revolusi-industri-40-menristek-indonesia-masih-perlu-tingkatkan-kemampuan-sdm
0 Komentar