 |
(ANTARA/HO) |
Banda Aceh (ANTARA) - Kepala BI Provinsi Aceh, Achris Sarwani, menyatakan Festival Ekonomi Digital Kota Banda Aceh 2020 merupakan bagian dari upaya Bank Indonesia dan Pemko Banda Acehmewujudkan Banda Aceh sebagai smartcity dan siap menjadi kota modern.
“Kegiatan ini juga bagian bentuk apresiasi dan perayaan atas keberhasilan dari Pemko Banda Aceh dan Bank Indonesia yang telah berhasil mewujudkkan ekosistem nontunai di beberapa titik lokasi,” katanya di Banda Aceh, Minggu.
Ia menjelaskan ekosistem nontunai yang terbentuk nantinya akan memudahkan masyarakat untuk mendukung stabilitas dan ekonomi yang lebih inklusif.
Ia mengatakan festival Ekonomi Digital Banda Aceh dirangkai denhan beberapa kegiatan utama seperti perlombaan kreatif, yang terdiri atas lomba video kreatif, lomba fotografi, lomba stand up comedy virtual dan lomba penulisan artikel.
Kemudian kegiatan peluncuran program elektronifikasi transaksi pemerintah di kawasan Pelabuhan Ulee Lheue, kawasan Pasar Aceh, layanan retribusi perparkiran, dan layanan retribusi uji kendaraan bermotor KIR.
Program elektronifikasi tersebut langsung diluncurkan oleh Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman dan Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani.
Ia menambahkan Bank Indonesia akan senantiasa hadir membantu dan mendorong Pemko tidak hanya Banda Aceh melainkan seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh untuk menerapkan dan memperluas jaringan ekosistem nontunai, sehingga dapat mencitrakan Aceh sebagai provinsi yang modern dan memiliki masyarakat yang madani.
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman yang menjadi pembicara utama dalam kegiatan tersebut mengatakan acara tersebut sejalan dengan visi misi menjadi smartcity.
“Pemko Banda Aceh akan terus berupaya melalui beragam program elektronifikasi dan digitalisasi baik yang menyasar transaksi pemerintah, maupun transkasi ritel, UMKM, pariwisata,” katanya.
Ia menambahkan Pemko Banda Aceh juga akan terus bersinergi dengan pemangku kepentingan lainnya, khususnya Bank Indonesia Provinsi Aceh yang selama ini juga telah berkontribusi banyak untuk membantu Banda Aceh di bidang ekonomi khususnya dalam pengendalian inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan pembayaran nontunai.
Di sela-sela kegiatan tersebut, Bank Indonesia juga memberikan pengharagaan kepada Dinas Perhubungan dan Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Banda Aceh yang telah berhasil mengembangkan menjalankan transformasi digital dalam kawasan Pelabuhan Ulee Lheue, Parkir, Uji KIR, dan kawasan Pasar Aceh.
“Kegiatan ini juga bagian bentuk apresiasi dan perayaan atas keberhasilan dari Pemko Banda Aceh dan Bank Indonesia yang telah berhasil mewujudkkan ekosistem nontunai di beberapa titik lokasi,” katanya di Banda Aceh, Minggu.
Ia menjelaskan ekosistem nontunai yang terbentuk nantinya akan memudahkan masyarakat untuk mendukung stabilitas dan ekonomi yang lebih inklusif.
Ia mengatakan festival Ekonomi Digital Banda Aceh dirangkai denhan beberapa kegiatan utama seperti perlombaan kreatif, yang terdiri atas lomba video kreatif, lomba fotografi, lomba stand up comedy virtual dan lomba penulisan artikel.
Kemudian kegiatan peluncuran program elektronifikasi transaksi pemerintah di kawasan Pelabuhan Ulee Lheue, kawasan Pasar Aceh, layanan retribusi perparkiran, dan layanan retribusi uji kendaraan bermotor KIR.
Program elektronifikasi tersebut langsung diluncurkan oleh Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman dan Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani.
Ia menambahkan Bank Indonesia akan senantiasa hadir membantu dan mendorong Pemko tidak hanya Banda Aceh melainkan seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh untuk menerapkan dan memperluas jaringan ekosistem nontunai, sehingga dapat mencitrakan Aceh sebagai provinsi yang modern dan memiliki masyarakat yang madani.
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman yang menjadi pembicara utama dalam kegiatan tersebut mengatakan acara tersebut sejalan dengan visi misi menjadi smartcity.
“Pemko Banda Aceh akan terus berupaya melalui beragam program elektronifikasi dan digitalisasi baik yang menyasar transaksi pemerintah, maupun transkasi ritel, UMKM, pariwisata,” katanya.
Ia menambahkan Pemko Banda Aceh juga akan terus bersinergi dengan pemangku kepentingan lainnya, khususnya Bank Indonesia Provinsi Aceh yang selama ini juga telah berkontribusi banyak untuk membantu Banda Aceh di bidang ekonomi khususnya dalam pengendalian inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan pembayaran nontunai.
Di sela-sela kegiatan tersebut, Bank Indonesia juga memberikan pengharagaan kepada Dinas Perhubungan dan Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Banda Aceh yang telah berhasil mengembangkan menjalankan transformasi digital dalam kawasan Pelabuhan Ulee Lheue, Parkir, Uji KIR, dan kawasan Pasar Aceh.
sumber: https://aceh.antaranews.com/berita/175532/bi-festival-ekonomi-digital-bagian-wujudkan-banda-aceh-smartcity
0 Komentar