Simak 5 Tren Teknologi di Era Disrupsi 2021

 


WE Online, Jakarta -

Disruptive technologies atau teknologi disruptif adalah teknologi yang menciptakan pasar baru sehingga mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada dan pada akhirnya menggantikan teknologi yang terdahulu. Meski mendisrupsi eksistensi teknologi yang ada, namun perubahan ini umumnya bermanfaat bagi kemajuan masyarakat dan perekonomian.

Salah satu contohnya adalah telepon yang menggantikan teknologi telegram atau media online yang menggantikan media cetak dan masih banyak contoh lainnya. Istilah teknologi disruptif pertama kali dicetuskan oleh Clayton M Christensen dan Joseph Bower, pada artikel Disruptive Technologies: Catching the Wave di jurnal Harvard Business Review (1995).

Sepanjang 2020 yang hampir berlalu, seluruh masyarakat dunia terkena dampak pandemi Covid-19. Hampir seluruh sektor bisnis dipaksa beradaptasi dengan perubahan perkembangan dan perilaku tren teknologi yang terjadi. Perusahaan harus peka dan mampu melakukan introspeksi diri sehingga mampu mendeteksi posisinya di tengah kondisi saat ini.

Hal ini yang mendorong NTT Ltd, penyedia layanan teknologi global merilis e-book yang memprediksi tren teknologi yang harus diperhatikan bisnis di 2021 dan tahun-tahun mendatang.

NTT memprediksikan lima tren teknologi penting di 2021 yang menarik dan menjanjikan untuk membantu mewujudkan kesejahteraan dan keamanan bisnis, mendukung pertumbuhan berkelanjutan, dan mengurangi beban pada lingkungan.

1. All-photonics networks (APN) akan memperkuat komunikasi global

Jaringan APN melibatkan penggunaan kabel optik dan hibrid. Jaringan ini memungkinkan terjadinya transmisi informasi end-to-end antara terminal dan server. Jaringan tersebut mampu mentransfer volume lalu-lintas data yang besar sambil menjaga kualitas tetap tinggi dan latensi rendah.

Yang paling penting, jaringan APN akan memungkinkan kita dapat mengoperasikan lingkungan komunikasi yang lebih ramah lingkungan. Penggunaannya hemat daya sehingga berpotensi  menyediakan layanan komunikasi informasi yang hanya menggunakan 1/100 konsumsi daya yang dibutuhkan oleh jaringan saat ini. Kapasitas transmisi bahkan dapat ditingkatkan hingga dapat mengunduh 10.000 film berdurasi 2 jam, dalam sepersekian detik.

2. Teknologi Cognitive Foundation (CF) akan menghubungkan dan mengontrol apa saja

Kecerdasan komputer Cognitive Foundation (CF) berfokus pada manajemen terpusat dan alokasi sumber TIK cerdas yang akan menyediakan kemampuan untuk mengintegrasikan beberapa antarmuka seperti suara, video atau lainnya yang mendukung inisiatif Internet of Things (IoT).

Dengan menghubungkan sumber daya TIK secara virtual dan mengintegrasikannya dengan sistem dan jaringan yang beragam, CF menciptakan platform pemrosesan informasi yang mampu menganalisis dan memperkirakan, yang tidak dibatasi oleh format sistem atau data.

3. Digital Twin Computing (DTC) akan memungkinkan analisis prediksi dengan mengintegrasikan dunia nyata dan virtual

Digital twin adalah representasi virtual dari lingkungan, produk atau aset dari dunia nyata. DTC akan memungkinkan untuk menguji lingkungan yang berbeda melalui reproduksi skala dunia nyata yang sebelumnya tidak mungkin, dengan menyalin, menggabungkan dan bertukar berbagai digital twin dari benda dan orang secara bebas.

Informasi ini dapat diintegrasikan ke dalam aplikasi seperti sistem prediksi kemacetan lalu lintas dan bahkan dapat membuat prediksi yang akurat di bidang pengendalian penyakit.

4. Evolusi citizen developer dan Robotic Process Automation (RPA) akan membentuk kembali bisnis

Platform low-code/no-code dibuat untuk memungkinkan siapa saja dapat menciptakan aplikasi bisnis dengan menggunakan data perusahaannya, yang mana hal itu akan menjadi pembeda yang signifikan bagi bisnis mereka.

Pendekatan citizen developer juga memanfaatkan otomatisasi proses robotik untuk mengotomatisasikan proses bisnis tertentu, memungkinkan karyawan menghabiskan waktu untuk pekerjaan yang bernilai lebih tinggi.

5. Komputasi kuantum dan edge akan mengantarkan era baru komputasi

Lebih banyak pekerjaan komputasi dapat dilakukan secara lokal di tepi jaringan (edge) daripada di pusat cloud yang dapat mengakibatkan penundaan. Misalnya, sistem penglihatan pada komputer mobile akan memproses dan mengenali gambar dengan segera daripada harus lebih dulu mengirimkan informasi ke cloud untuk melakukan verifikasi.

Perusahaan menyebut dalam waktu dekat, tren ini juga akan mendorong kebutuhan akan transformasi digital karena hal ini memungkinkan bisnis untuk memberikan pengalaman pelanggan dan karyawan yang superior, lebih terhubung, mulus, dan positif bagi pertumbuhan revenue perusahaan dan berkelanjutan usaha.


sumber: https://www.wartaekonomi.co.id/read313299/simak-5-tren-teknologi-di-era-disrupsi-2021/0


Ayo Ikuti Event Online Bersama APTIKNAS. silahkan Cek di Eventcerdas.com

Posting Komentar

0 Komentar