Air Masih Jadi Motor Energi Terbarukan Indonesia


Energi air masih menjadi motor utama energi terbarukan Indonesia yang memiliki banyak air dan sungai. Bahkan saat ini, pembangkit listrik tenaga air (PLTA) masih menjadi tulang punggung pertumbuhan energi terbarukan di Indonesia.

Prospek energi terbarukan tersebut dibahas dalam Webinar Catatan Awal Tahun 2021 dengan tema “Prospek Energi Terbarukan pada 2021: Tantangan dan Peluangnya di Indonesia” yang digelar Yayasan Perspektif Baru (YPB) pada Senin (25/1).

Webinar ini menghadirkan sejumlah pembicara yakni Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Harris, sekaligus Ketua Asosiasi Pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) M. Riza Husni, dan Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia Surya Darma. Tak ketinggalan Pendiri Yayasan Perspektif Baru Wimar Witoelar sebagai keynote speaker.

Riza Husni mengatakan, energi air adalah ingredient utama energi terbarukan Indonesia yang kaya akan air dan sungai. Air memiliki banyak kelebihan yaitu ramah lingkungan, pola operasinya yang mudah disesuaikan, tidak bersifat intermitent, murah serta ekonomis. Label murah dan ekonomis ini dapat menggugah pemerintah agar tidak menstigmakan energi terbarukan sebagai produk mahal.

“Energi terbarukan masih mengalami kegagalan. pemerintah tidak boleh menutupi dan menggunakan alasan over supply. Kami berharap subsidi tahunan pemerintah ke PLN harus dikaitkan dengan langkah langkah riil terkait pengembangan EBT berskala kecil. Pemerintah perlu cek PLTA menjadi beban atau pemberi keuntungan PLN,” katanya.

Menurut Riza, di Sumatera Utara rata rata tarif dasar listrik (TDL) Nasional Rp 1.467/kwh dan Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik (BPP) PLN sebesar Rp. 1.451/kwh sedangkan untuk energi air dijual berkisar antara Rp. 935/kwh – Rp.1.100/kwh.

Lebih jauh Surya Darma mengatakan RUEN Indonesia sebenarnya sudah bagus untuk energi terbarukan, tinggal menunggu bagaimana sikap dari para investor. Namun perlu diingat juga Lebih dari 90% energi Indonesia dari fosil terutama dari batu bara.

“Batu bara meningkat sangat signifikan beberapa tahun terakhir dari 15 persen menjadi 60 persen. Fosil sebagian besar kita impor. Ini menjadi tantangan terutama dengan keterbatasan kita dari sisi dana dan SDM,” katanya.

Peningkatan pemanfaatan energi terbarukan berperan penting untuk penurunan emisi karbon, dan sangat strategis untuk mitigasi perubahan iklim. Energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) mampu mengurangi banyak emisi karbon.

Misalnya, PLTA Batang Toru berkapasitas 510 MW di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara diatur untuk berkontribusi pada pengurangan emisi karbon sekitar 1,6 juta ton per tahun atau setara dengan kemampuan 12 juta pohon menyerap karbon.

Data dari Direktorat Jenderal EBTKE menunjukkan bahwa penurunan CO2 dari sektor energi sebesar 64,4 juta Ton CO2 dari target 58,0 juta Ton CO2. itu dicapai melalui pemanfaatan EBT 53%, penerapan efisiensi energi 20%, penggunaan bahan bakar fosil rendah karbon 13%, pemanfaatan teknologi pembangkit bersih 9% dan kegiatan reklamasi pasca tambang 4%.

Capaian penurunan emisi GRK sektor ESDM ini merupakan wujud komitmen nasional dalam penurunan emisi sesuai Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to UNFCCC dan Perpres No 61 Tahun 2011 tentang RAN-GRK.

Dari kacamata kebijakan global, Wimar Witoelar menilai penerapan energi baru dan terbarukan terus mendapat dukungan besar. Hal itu bisa dibuktikan dari kebijakan Paris dan EPA merupakan kebijakan era Obama Biden.

“Ini bukan baru dan tinggal menjalankan saja. Bagi Biden mudah saja menerapkannya. Covid-19 dan perlindungan alam bukan seperti sepak bola yang terbatas oleh empat garis wilayahnya. Diharapkan penularan energi bersih juga akan melampaui batas negara termasuk Indonesia,” ujarnya.

Sumber: https://www.beritasatu.com/nasional/724077/air-masih-jadi-motor-energi-terbarukan-indonesia


Mari lihat dan pelajari SMART MANUFACTURING dengan solusi ADVANTECH 04 Feb 2021 - segera daftar di EVENTCERDAS.COM / https://s.id/eventcerdas4feb #aptiknas #eventcerdas #smartmanufacturing #smartfactory #advantech

Posting Komentar

0 Komentar