Edge Computing Percepat Transformasi Digital di Indonesia


Edge computing bukanlah sekedar tren, namun merupakan sebuah solusi pemrosesan data yang terbukti membantu perusahaan mengatasi masalah latensi, tuntutan operasional, dan keamanan, terutama di lingkungan seperti saat ini.

Gartner memperkirakan, 75 persen data perusahaan diharapkan dibuat dan diproses di edge computing pada tahun 2025. Laporan Analysys Mason menunjukkan, perusahaan akan mengalokasikan rata-rata 30 persen dari anggaran teknologi informasi (TI) mereka untuk edge computing selama tiga tahun ke depan.

"Perkembangan teknologi cloud computing akan semakin dipercepat dengan adanya tren edge computing dan penerapan Making Indonesia 4.0, dimana pertumbuhan dari data dan informasi yang perlu dianalisa akan membutuhkan teknologi komputasi yang memilki skalabilitas dan fleksibilitas dari sisi daya listrik dan kecepatan yang sangat mumpuni, sehingga cloud computing menjadi teknologi pilihan," kata Wakil Bidang Kerjasama Industri Asosiasi Cloud Computing Indonesia, Lie Heng, di Jakarta, Kamis (28/1/2021).

Namun, kata Lie, seiring dengan perkembangan teknologi edge dan cloud computing, tentunya dibutuhkan infrastruktur pendukung agar mampu memberikan layanan yang optimal, baik di SaaS (Software as a Service), PaaS (Platform as a Service), maupun di IaaS (Infrastructure as a Service), sehingga infrastruktur data center menjadi hal yang penting dan utama untuk diperhatikan.

"Selain itu, hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan terhadap teknologi data center adalah diharapkan memiliki pengaturan

sistem yang efisien dan efektif, sehingga teknologi tersebut memiliki kemampuan prediktif, pengawasan jarak jauh, dan contingency fail over," kata dia.

Lie menegaskan, di era edge computing, data center memiliki peranan sangat penting dalam lingkungan kegiatan operasional yang berbasis perangkat internet of things (IoT) dimana tuntutan akan koneksi jarak jauh yang lebih cepat antara data center atau cloud dengan perangkat kerja jarak jauh dan kolaborasi lintas batas semakin tinggi. "Hal ini berarti orang dan bisnis semakin bergantung pada data center," tegasnya.

Business Vice President Secure Power Division Schneider Electric Indonesia, Yana Achmad Haikal, mengatakan, membangun data center yang berkelanjutan dan andal sangat lah penting dalam mengakomodasi permintaan yang terus bertumbuh.

"Berdasarkan data internal dari Schneider Electric, konsumsi energi data center diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2040 dimana peningkatan sebagian besar terjadi karena meningkatnya pemanfaatan edge data center," jelas Yana.

Diperkirakan terdapat sekitar 7,5 juta micro data center baru yang dibangun hingga tahun 2025 dengan konsumsi energi global mencapai 120 GW hanya untuk fasilitas edge saja dan mencetak jejak karbon antara 450.000 hingga 600.000 ton per tahun. Peningkatan konsumsi energi oleh industri data center ini tidak akan luput dari perhatian publik dan pemerintah karena keberlanjutan akan tetap menjadi agenda utama bagi sektor swasta dan publik.

Oleh karena itu dalam membangun edge data center yang andal dan berkelanjutan, perusahaan atau penyedia layanan data center perlu mempertimbangkan keempat faktor penting ini. Pertama, standardisasi dan integrasi. Kedua, peningkatan efisiensi. Ketiga, pengawasan dan pengelolaan. Keempat, penerapan dan pemeliharaan yang disederhanakan.

Sementara itu, menghadapi era edge computing ini, Schneider Electric memperkenalkan beberapa solusi yang dapat menjawab tantangan akan keterbatasan staf TI untuk mengelola edge data center, keamanan, efisiensi dan keberlanjutan yaitu EcoStruxure Micro Data Center, EcoStruxure IT Expert dan Monitoring and Dispatch Services.

"Seiring dengan percepatan inisiatif transformasi digital, keberlanjutan harus lah tetap menjadi landasan penting dalam dunia yang berpusat pada digital. Sementara dunia bergerak ke arah meningkatkan keunggulan, kita perlu mengingat bahwa upaya mencari solusi berkelanjutan harus sekuat upaya terkoordinasi yang dilakukan untuk mengoptimalkan sistem dan proses," kata Yana.

Sumber:https://www.beritasatu.com/digital/725197/edge-computing-percepat-transformasi-digital-di-indonesia



Posting Komentar

0 Komentar