WSKT, WIKA, PTPP, hingga META Sambut Rencana US$400 Miliar Biden


 PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), dan PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) siap menangkap peluang semarak proyek energi baru terbarukan pada era kepimpinan Joe Biden.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali menandatangani serangkaian perintah eksekutif yang dirancang untuk mengatasi perubahan iklim pada Rabu (27/1/2021) waktu setempat. Salah satu poin teranyar yang diteken yakni untuk membekukan sewa minyak dan gas baru di lahan publik dan menggandakan energi yang dihasilkan angin lepas pantai pada 2030.

Biden langsung tancap gas merealisasikan janjinya untuk melakukan revolusi energi bersih sejak dilantik pekan lalu. Presiden asal kubu Partai Demokrat itu juga langsung meneken perintah eksekutif untuk bergabung kembali dengan kesepakatan iklim Paris Agreement sesaat setelah pelantikan Rabu (20/1/2021) waktu setempat.

Presiden AS ke-46 itu memiliki sembilan elemen kunci bagian dari rencananya untuk melakukan revolusi energi bersih. Salah satu elemen dari rencana itu adalah investasi jumbo hingga US$400 miliar untuk inovasi produk dan energi bersih.

Rencana kucuran dana itu menambah angin segar bagi pengembangan proyek-proyek energi baru terbarukan (EBT) tidak terkecuali di Indonesia. Pemerintah juga telah menetapkan target pemanfaatan EBT hingga 23 persen dalam bauran energi nasional pada 2025.

SVP Corporate Secretary Waskita Karya Ratna Ningrum mengatakan Biden kerap menyampaikan program pengurangan energi fosil selama masa kampanye. Sebagai gantinya, penggunaan EBT atau energi ramah lingkungan bakal digenjot.

Emiten berkode saham WSKT itu menyatakan siap berperan dalam pembangunan infrastruktur proyek EBT. Misi itu dijalankan melalui anak usaha PT Waskita Karya Infrastruktur (WKI).

“Waskita terus mencari peluang pengembangan proyek infrastruktur non-tol termasuk pembangkit listrik ramah lingkungan,” ujarnya kepada Bisnis, dikutip Kamis (28/1/2021).

Saat ini, lanjut dia, WKI mengelola sebuah pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) berkapasitas 10 megawatt (MW) di Sangir, Sumatra Barat.

Selain proyek investasi, WSKT sedang mengerjakan proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Malinau, Kalimantan Utara. Adapun, PLTMH milik PT Terregra Asia Energy Tbk. (TGRA) saat ini tengah dalam persiapan.

“Waskita juga tengah membidik proyek pembangunan PLTMH, PLTSa dan PLTS di beberapa lokasi di Indonesia,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya mengatakan proyek-proyek yang berkaitan dengan energi baru terbarukan telah menjadi salah satu arah pengembangan bisnis perseroan pada masa depan. Salah satu produk unggulan perseroan yakni panel photovoltaic yang mampu mengkonversi sinar matahari menjadi energi listrik.

Mahendra mengungkapkan emiten berkode saham WIKA itu bersama dengan Indoplas baru saja ditetapkan sebagai mitra kerja sama PT Jakarta Propertindo. Kolaborasi itu untuk mengembangkan fasilitas pengolahan sampah antara (FPSA) wilayah layanan barat DKI Jakarta.

“Proyek ini akan menjadi Pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah [PLTSa] berskala besar yang pertama di Indonesia dan percontohan bagi 11 kota lainnya di Indonesia,” ujarnya.

Dia menambahkan WIKA juga turut aktif ikut serta dalam tender untuk proyek-proyek pembangkit listrik tenaga energi baru terbarukan. Emiten badan usaha milik negara (BUMN) karya itu itu juga memiliki pengalaman mengerjakan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi dan surya.

STRATEGI

Di lain pihak, Sekretaris Perusahaan PP Yuyus Juarsa menjelaskan bahwa strategi dalam pengembangan EBT yakni dengan menambah portofolio. Salah satu anak usaha perseroan, PP Energi, sudah memiliki proyek dengan mengedepankan EBT.

“Terdapat dua proyek terkait yaitu PLTMH Inpola dan Easy Solar [solar panel yang bersifat ritel],” jelasnya saat dihubungi Bisnis.

Yuyus mengungkapkan emiten berkode saham PTPP itu telah menyelesaikan beberapa proyek EBT seperti pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) Tolo di Sulawesi, Solar Farm, PLTSa Solo, dan PLTP Kamojang.

Untuk proyek ke depan, PTPP masih memiliki beberapa rencana proyek EBT yang sedang dibidik antara lain bergerak di bidang geothermal power plant dan hybrid solar power plant.

Angin segar ambisi energi biden juga ditangkap oleh Nusantara Infrastrtucture. Perusahaaan yang bergerak dibidang infrastruktur itu memiliki sederet proyek EBT.

Saat dimintai konfirmasi Bisnis, General Manager Corporate Affairs Nusantara Infrastructure Deden Rochmawaty meyakini pelantikan Biden sebagai Presiden AS menghidupkan lagi angin segar bagi pengembangan EBT baik di Negeri Paman Sam maupun berbagai belahan dunia.

“Diharapkan pemerintahan Biden akan menggiatkan lagi kerjasama pengembangan EBT dengan negara-negara lain melalui berbagai program yang dulu dilakukan oleh pemerintah AS. Dalam pidato inagurasinya, Biden menyatakan akan membangun kembali hubungan dan kerja sama yang lebih baik dengan negara-negara lain,” paparnya.

Deden menyebut emiten bersandi saham META itu tengah dalam mengembangkan PLTA green field di luar Pulau Jawa. Ke depannya, emiten bagian dari Grup Salim itu akan tetap fokus di sektor terbarukan seperti PLTA, PLTBm, PLTS, dan PLTSa.

“[Pengembangan EBT] baik green field maupun melalui akuisisi. Bersamaan dengan ini, perusahaan juga sangat menanti diterbitkannya Undang Undang dan Perpres EBT serta finalisasi dari RUPTL terbaru untuk memantapkan rencana bisnis dalam tahun-tahun mendatang,” imbuhnya.

Secara terpisah, Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menilai pengembangan proyek EBT berdampak positif terhadap sektor konstruksi. Pasalnya, perseroan dapat meningkatkan performa melalui perolehan kontrak proyek strategis nasional (PSN).

Selain itu, Nafan mengatakan sektor konstruksi dan infrastruktur mendapat katalis positif dari pelantikan Dewan Pengawas sovereign wealth fund (SWF). Lembaga pengelola investasi itu ditargetkan akan segera beroperasi akhir Januari 2021.

“Berdampak positif terhadap saham-saham BUMN konstruksi dalam rangka menyehatkan cash flow,” imbuhnya.

Sumber: https://market.bisnis.com/read/20210128/7/1348933/wskt-wika-ptpp-hingga-meta-sambut-rencana-us400-miliar-biden#

Posting Komentar

0 Komentar