PT Bank BPTN Tbk sejak bergabung dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Corporation (SMBC) Indonesia pada 2019, terus mengembangkan bisnisnya dengan mendanai berbagai proyek strategis di Indonesia.
Di segmen Corporate Banking, Bank BTPN bukan sekadar institusi keuangan yang menyediakan produk kredit seperti pinjaman berjangka, modal kerja, fasilitas perdagangan, dan lainnya. Namun, Bank BTPN turut menyediakan pembiayaan ECA (Export Credit Agency) dan agency services.
Bank BTPN, bersama SMBC Group, secara konsisten telah menjadi salah satu Mandated Lead Arrangers dan Bookrunners (MLAB) teratas di Asia, termasuk Indonesia, dalam tiga tahun terakhir. SMBC Group juga berhasil meraih penghargaan internasional sebagai Best Loan Advisor di Indonesia di ajang The Asset Country Award 2020.
Bank BTPN bekerja sama dengan sejumlah lembaga kredit ekspor, antara lain JBIC dan NEXI, serta dengan organisasi multilateral seperti Bank Dunia dan ADB, menjadi promotor pembiayaan berkelanjutan untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun perusahaan lokal lainnya.
Untuk sektor pertanian, Departemen Corporate Banking Bank BTPN, yang sebelum merger dikenal dengan SMBC Indonesia, menjadi salah satu Mandated Lead Arrangers dan Bookrunners (MLAB) dengan memberikan fasilitas pinjaman kepada PT Petrokimia Gresik sebesar Rp 1,5 triliun, dari total pinjaman sindikasi hampir Rp 6 triliun, pada tahun 2014.
Petrokimia Gresik menggunakan dana tersebut untuk membangun pabrik pengganti amoniak dengan kapasitas sebesar 660 ribu ton per tahun, dan pabrik urea berkapasitas 569 ribu ton per tahun. Keberadaan dua pabrik baru ini diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan urea di dalam negeri.
Pada tahun 2016, SMBC Indonesia juga mendanai pembangunan pabrik kogenerasi PT Pupuk Indonesia Energi yang akan memenuhi kebutuhan listrik pabrik amoniak dan urea baru milik PT Petrokimia Gresik dengan total fasilitas pinjaman sebesar 63,5 juta dolar AS dan Rp 400 miliar.
Pada 2019, Bank BTPN telah membukukan pembiayaan proyek non recourse pertama untuk proyek lapangan gas unifikasi Jambaran-Tiung Biru yang disponsori oleh Pertamina Group. Ini transaksi penting bagi Bank BTPN dan Pertamina karena merupakan pembiayaan fasilitas skema pinjaman terbesar di Indonesia dalam 20 tahun terakhir.
Bank BTPN bertindak sebagai salah satu MLAB dengan total komitmen 98 juta dolar AS, sedangkan SMBC Group juga berperan sebagai salah satu MLA dan juga salah satu bank pelindung nilai atas transaksi tersebut.
Sedangkan sepanjang 2020, terdapat dua capaian membanggakan bagi Bank BTPN. Di awal tahun, institusi finansial ini melakukan penandatanganan fasilitas senilai 114 juta dolar AS untuk PT UPC Sidrap Bayu Energi.
Bank BTPN juga menjadi salah satu MLAB dengan total komitmen akhir sebesar 14 juta dolar AS. Pembiayaan ini digunakan untuk membiayai pengoperasian pembangkit listrik tenaga angin dengan kapasitas kotor 79,5 MW di Sulawesi Selatan.
Pencapaian kedua pada akhir 2020 yakni penandatanganan Fasilitas Pinjaman Hijau Tertanggung MIGA senilai 500 juta dolar AS untuk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) bersama dengan tujuh MLAB lainnya. Dalam transaksi ini Bank BTPN berkomitmen memberi pinjaman sebesar 62,5 juta dolar AS.
Berbagai kesepakatan finansial tersebut, dengan tetap mematuhi persyaratan lingkungan dan sosial, menunjukkan dukungan Bank BTPN terhadap pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan pengembangan energi terbarukan, sekaligus berkontribusi untuk penyediaan lapangan kerja di Indonesia.
Melalui kolaborasi dengan SMBC Group, Bank BTPN akan terus meningkatkan kapasitas pembiayaan berkelanjutan, terutama melalui green bonds dan Sustainability-Linked Loans, sebagai bentuk partisipasinya dalam menjaga keberlanjutan lingkungan global.
Pandemi Covid-19 yang menebar ancaman krisis, juga tidak menghentikan langkah Bank BPTN yang berinisiatif untuk meningkatkan layanan pembiayaan yang berkelanjutan dengan menyalurkan modal ke sektor kesehatan dan program sosial kepada mereka yang paling membutuhkan.
Sumber: https://bisnis.tempo.co/read/1430246/bank-btpn-dukung-proyek-strategis-di-indonesia
0 Komentar