Mengenal Jenis-jenis Lebah Madu yang Dibudidayakan di Indonesia

 

Lebah merupakan serangga penghasil madu dari genus apis. Selain madu, lebah juga menghasilkan serbuk sari (polen), royal jelly, propolis, lilin lebah dan racun lebah. Jenis-jenis lebah madu cukup banyak, namun hanya beberapa di antaranya yang dapat dibudidayakan.

Penyebutan nama lebah di Indonesia pun berbeda-beda tergantung daerahnya. Di Jawa Barat misalnya menyebut lebah dengan nama Nyiruan. Beberapa daerah menyebutnya dengan nama Tawon sementara di Bali disebut dengan nama Nyawan.

Di Indonesia, masyarakat biasa memanen madu dari hutan. Baru pada abad ke-19 tepatnya pada tahun 1841, Rijkeis, seorang kebangsaan belanda memperkenalkan budi daya lebah madu. Saat ini setidaknya terdapat 4 jenis lebah madu yang madunya diperdagangkan, baik yang dipanen dari hutan maupun yang dibudidayakan.

Asia Tenggara termasuk Indonesia dan Asia Selatan diyakini sebagai pusat asal (center of origin) Lebah Madu. Di seluruh dunia terdapat 7 spesies jenis lebah madu. Dari ketujuh jenisnya, 6 jenis lebah madu yang hidup di Indonesia, hanya satu jenis saja yang merupakan jenis introduksi (bukan hewan asli Indonesia).

Di antara banyaknya jenis lebah, lebah madu menjadi jenis lebah yang paling umum dibudidayakan oleh masyarakat. Tentunya karena nilai ekonomi yang cukup tinggi dari produk-produk yang dihasilkan dari lebah madu. Pada umumnya, jenis lebah madu yang dipelihara di Indonesia hanya ada 4 jenis, yaitu:

1. Apis Dorsata atau Lebah Madu Raksasa

Lebah madu jenis Apis Dorsata merupakan lebah asli dari Asia Tenggara dan Selatan. Banyak tersebar di Indonesia, Malaysia, Filipina, India dan Nepal. Di Indonesia lebah ini lebih dikenal dengan nama Tawon Gung (Jawa), Odeng (Sunda) dan tersebar di seluruh hutan kecuali Papua.

Lebah ini masih belum dapat dibudidayakan dikarenakan sifatnya yang ganas dan masih hidup secara liar, ukuran tubuhnya pun lebih besar dibanding jenis lain. Sengatan lebah ini berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. produksi madunya juga diambil langsung dari hutan.

Pada satu pohon bisa terdapat 5 – 10 koloni. Produk utama Apis Dorsata adalah madu dan malam dengan produksi madu mencapai 10 -20 kg per koloni per panen. Bahkan, dari sarang yang besar produksinya bisa mencapai 30 kg. Madu yang dihasilkan dinamakan madu hutan.

Untuk mengurangi kemungkinan punahnya keberadaan apis dorsata, disarankan untuk melakukan pemanenan madu hutan lestari, yaitu sarang madu diambil sebagian sehingga koloni dapat mengembangkan sarangnya kemudian hari.

2. Apis Mellifera

Jenis lebah ini adalah favorit para peternak lebah. produksinya sangat tinggi dimana satu kolono bisa mencapai 35-40 kg per tahun. Lebah ini memiliki daya adaptasi yang baik terhadap berbagai jenis iklim. Hingga kini terdapat beberapa sub jenis Apis mellifera yang populer untuk diternakkan, seperti: Apis mellifera mellifera; Apis mellifera lingustica; Apis mellifera carnica; Apis mellifera caucasia; dan Apis mellifera lehzen.

3. Apis Florea

Lebah yang dapat ditemukan di Indonesia, Oman, Iran dan India ini termasuk lebah liar yang tidak biasa dibudidayakan. Produktivitas madunya relatif kecil sekitar 1-3 kg per koloni per tahun. Di pasaran produk dari jenis lebah ini dikenal sebagai madu lanceng.

4. Apis Cerana

Lebah ini banyak ditemukan di Indonesia, Afganistan, Cina dan jepang. Jenis ini dapat dibudidayakan secara tradisional maupun secara modern dalam kotak yang dapat dipindah-pindahkan. Dalam satu kotak lebah dapat dipanen sebanyak 3 kali dengan produksi madu 2-5 kg per tahun. Dibanding Apis mellifera, jenis ini dinilai kurang produktif, sedikit ganas dan membutuhkan upaya untuk membudidayakannya.

Selain itu jenis lebah madu lainnya adalah:

1. Apis Koschevnikovi atau Lebah Madu Merah

Lebah Madu Merah merupakan lebah madu yang mendiami Malaysia dan Indonesia (jawa, Sumatera dan Kalimantan). Namun diyakini jenis ini sudah tidak ditemukan lagi di Pulau Jawa.

2. Apis Andreniformis atau Black Dwarf Honey Bee

Lebah madu ini adalah hewan asli Asia tropis dan subtropis termasuk Cina bagian tenggara, India, Burma, Laos, Vietnam, Malaysia, Indonesia dan Filipina. Di Indonesia jenis lebah ini ditemukan di Jawa dan Kalimantan.

3. Apis Laboriosa

Lebah jenis ini hanya terdapat di pegunungan Himalaya pada ketinggian lebih tinggi dari 1.200 meter di atas permukaan laut. Informasi tentang jenis lebah madu ini masih sangat terbatas.

Selain ketujuh spesies lebah madu di atas, baru-baru ini ditemukan lagi spesies baru lebah madu yaitu Apis Nigrocincta di Sulawesi dan Apis Nuluensis di Kalimantan.

Apakah Anda tertarik untuk mulai membudidayakan salah satu jenis lebah madu di atas? Selamat mencoba dan semoga berhasil yaa!!


Referensi:

alamtani.com

peternakankita.com

kompasiana.com

id.wikipedia.org

idntimes.com

bacaterus.com

sumber: https://www.baktikunegeriku.com/article/id/5e3791a1487443e36e8c7f58

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Mohon maaf, apis florea (no 3) apakah sama dengan lanceng?

    Setahu kami lanceng/klanceng termasuk lebah tanpa sengat (stingless bee).

    BalasHapus