Menuju Smart Home, Kampus UM Segera Pakai Energi Terbarukan

Tidak lama lagi, gedung-gedung di Universitas Negeri Malang (UM) bakal dibangun menggunakan energi terbarukan. TIdak lagi mengandalkan sumber energi yang mengandalkan fosil dalam bentuk minyak bumi dan batu bara, yang kian hari kian menipis. 

 "Universitas Negeri Malang mendukung penuh pengembangan riset berkenaan energi terbarukan. Sebentar lagi gedung-gedung di Universitas Negeri Malang akan menerapkan teknologi ini. Maka dari itu ke depan akan dibuat permodelan contoh nyata," kata Ketua LP2M UM, Prof Dr Markus Diantoro, MSi saat workshop berkenaan pembangkit listrik tenaga surya terintegerasi Smart Home atau rumah cerdas secara daring, Senin (8/2/2021).

Dia menjelaskan, UM mendukung penuh berkenaan dengan energi terbarukan dari sisi material, manajemen, implementasi. Untuk itu, diperlukan bidang ilmu sosial, humaniora dan pendidikan untuk sosialiasi temuan-temuan material maju LP2M UM karena terkait dengan kebudayaan masyarakat.

Untuk diketahui, Workshop ini digelar oleh Centre of Advanced Materials for Renewable Energy Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Malang (UM). Workshop ini mengupas pentingnya pemanfaatan teknologi pembangkit listrik tenaga. Itu untuk mengantisipasi kelangkaan energi fosil dalam bentuk minyak bumi dan batu bara, yang kian hari kian menipis. 

Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, Dr Muladi menambahkan, jika saat ini kebijakan secara nasional telah mendukung terkait pemanfaatan teknologi material maju untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan rumah cerdas. Ia pun memberikan gambaran terkait hal tersebut.

Saat ini, dijelaskannya jika kebijakan Kementrian BUMN yang diimplemantasikan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengizinkan pihak rumah tangga untuk memproduksi energi mandiri bahkan menjualnya. “ Untuk itulah diperlukan otomatisasi perangkat lunak dengan harapan bisa menciptakan rumah hemat energi yang bisa meminimalisir pemadaman listrik," ungkapnya.

Senada dengan Dr. Muladi, Nandang Mufti, Ph.D selaku ketua Centre of Advanced Materials for Renewable Energy LP2M UM, turut memberikan gambaran teknologi material maju yang saat ini ia kembangkan.

Pria yang tengah menempuh S3 di Belanda dan Groningen Belanda dan Post-Doctoral di Max Plank Instititute iwni menjelaskan, bahwa pada dasarnya implementasi teknologi rumah cerdas bertenaga surya lebih banyak pada pemanfaatan manajemen off grid atau sistem pembangkit listrik yang hanya mengandalkan energi matahari sebagai satu-satunya sumber energi utama dengan menggunakan rangkaian panel surya.

“ Namun juga disertai pemanfaatan listrik secara On Grid dari PLN. Pada akhirnya, secara teknis tidak akan kehabisan energi listrik meski cuaca sedang mendung berhari-hari," Jelas Nandang Mufti, Ph.D

Di sisi lain, Koorpordi di jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Aririharta PhD mengatakan, jika sistem rumah cerdas bertenaga surya yang kini dikembangkan LP2M, membuat peluang dalam efisiensi biaya maupun dalam rangka penghematan energi.

Sehingga, dalam pemanfaatan perangkat rumah cerdas bertenaga surya yang kini dikembangkan LP2M, bisa diaplikasikan pada lokasi-lokasi perumahan, kampus maupun berbagai lokasi lainnya.

“Sistem ini juga membuka peluang untuk membantu penghematan biaya dan bisa dimanfaatkan untuk program-program hemat energi, seperti kombinasi antara panel surya dengan turbin pembangkit listrik bertenaga angin.” pungkasnya.

Sumber: https://jatimtimes.com/baca/235132/20210208/190200/menuju-smart-home-kampus-um-segera-pakai-energi-terbarukan









 

Posting Komentar

0 Komentar