Tenaga Surya Sangat Potensial dimanfaatkan di Sektor Perikanan


Komitmen pe­merintah khususnya Kemen­terian Kelautan dan Perikan­an (KKP) untuk mendorong pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di sektor ke­lautan dan perikanan belum optimal. Padahal, jika digenjot akan berkontribusi besar men­dorong bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025 mendatang.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengata­kan belum optimalnya peman­faatan EBT itu terlihat pada bauran tahun 2020 lalu yang baru mencapai 11,51 persen. Kendati ada tambahan sekitar 2,36 persen dari tahun 2019, namun lebih rendah dari target Pemerintah sebesar 13 persen.

“Selama ini pemanfaatan energi terbarukan di sektor ke­lautan dan perikanan masih minim. Padahal punya potensi besar,” kata Fabby kepada Ko­ran Jakarta, Minggu (14/2).

Dia mencontohkan sejum­lah sektor yang bisa menggu­nakan energi surya seperti cold storage (ruang penyimpanan ikan) hingga solar desalination untuk produksi air tawar di pu­lau-pulau terpencil.

Dia meminta KKP mengek­sekusi beberapa rencana yang sudah dipaparkan sebelum­nya, bahkan sudah mendapat dukungan dari negara sahabat.

“Konkretnya harus disiap­kan alokasi anggarannya. Perlu ada perencanaan dan eksekusi. Artinya dipetakan kebutuhan-kebutuhan untuk cold storage di berbagai pulau dan lokasi dan dimasukan dalam perencanaan anggaran KKP,” kata Fabby.

Lumbung Ikan

Sebelumnya KKP dan Kedutaan Besar Denmark di In­donesia pekan lalu menggelar pertemuan yang membahas po­tensi kerja sama EBT dalam pe­nerapannya di sektor keluatan dan perikanan terutama untuk mendukung kinerja kapal pe­nangkap ikan. Dengan peman­faatan teknologi EBT tersebut diharapkan hasil tangkap sema­kin meningkat.

Kerja sama juga dapat diper­luas dengan kolaborasi untuk menggarap potensi bahari di Indonesia, seperti untuk Pro­gram Lumbung Ikan Nasional. Pemerintah sendiri akan mem­bangun pelabuhan terpadu yang menggabungkan antara hulu dengan hilir agar ke depan muncul industri perikanan yang dibangun oleh para investor.

Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Lars Bo Larsen me­nyambut baik rencana kerja sama tersebut, apalagi pihak­nya sudah bekerja sama de­ngan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. “Untuk sektor kelautan dan perikanan dapat menjadi pokok bahasan kerja sama,” kata Larsen.

Terkait kerja sama internasio­nal, KKP juga telah mengumum­kan status perencanaan ruang laut Indonesia/Indonesia’s Marine Spatial Planning (MSP) pada laman MSP Global Inter­governmental Oceanographic Commission (IOC)-UNESCO.

Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP, Tb Haeru Rahayu mengatakan KKP sebagai oto­ritas nasional yang menyusun Marine Spatial Planning di In­donesia perlu mengirimkan dan memperbarui status MSP Indonesia melalui website MSP Global IOC-UNESCO. Hal itu untuk memperkenalkan MSP Indonesia serta menunjuk­kan komitmen mengelola dan mengatur ruang lautnya secara berkelanjutan.


Sumber:https://koran-jakarta.com/tenaga-surya-sangat-potensial-dimanfaatkan-di-sektor-perikanan




Posting Komentar

0 Komentar