Kehadiran Grab Jadi Solusi bagi Masyarakat Jayapura

Kehadiran platform digital Grab menjadi solusi bagi masyarakat Kota Jayapura, Papua, dalam menjalankan aktivitasnya serta menghadirkan solusi transportasi yang mudah, cepat, aman, dan nyaman. 

Kehadirannya di kota tersebut sejak tahun 2017 juga telah membuka banyak lapangan pekerjaan dan membawa dampak positif lain bagi lebih banyak komunitas di luar platform digital Grab. 

Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menyampaikan, manfaat dari ekonomi digital dari Grab tidak boleh hanya dirasakan oleh mereka yang tinggal di kota-kota besar. Dampak positif dari Grab juga harus menyeluruh dan menjangkau pelosok negeri hingga Timur Indonesia, termasuk Kota Jayapura. 

“Sejak 2017, kami hadir dan membantu masyarakat Jayapura beraktivitas dengan aman melalui layanan transportasi GrabCar dan GrabBike. Selain itu, kami membantu akses ke layanan finansial melalui GrabKios dan pengantaran makanan dan logistik melalui GrabFood dan GrabExpress,” jelas Neneng, dalam keterangannya, seperti dikutip Minggu (28/3). 

Grab saat ini menyediakan layanan transportasi, pengiriman makanan dan logistik di ratusan kota dan kabupaten di Tanah Air. Grab juga menyediakan layanan digital serta finansial di ratusan kota dan kabupaten di Indonesia. 

Grab memberdayakan jutaan mitra pengemudi, mitra pengantaran, merchant UMKM dan agen warung, serta individual di Indonesia. Riset CSIS & Tenggara Institute menemukan bahwa Grab berkontribusi triliunan rupiah bagi perekonomian Indonesia pada 2019 melalui empat layanan, yakni GrabFood, GrabCar, GrabBike, dan GrabKios. 

Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano, MM, mengakui pentingnya digitalisasi yang dibawa oleh platform digital seperti Grab. “Saat Jayapura mulai beradaptasi untuk menyambut era pasca-Covid-19, kami percaya platform seperti Grab dapat mendukung Indonesia dalam pemulihan ekonomi,” tutur Benhur Tomi. 

Kesiapan secara digital diakuinya akan menjadi lebih penting dalam era new normal. Grab pun dapat membantu bisnis beradaptasi dengan beralih secara daring (online) menuju layanan, seperti GrabFood dan GrabKios. 

“Pada akhirnya, meskipun masih ada banyak ketidakpastian ekonomi di waktu yang akan datang, kami percaya, teknologi akan memainkan peran penting dalam membantu untuk mempertahankan mata pencaharian,” ungkap dia. 

Lapangan Kerja 

Kehadiran teknologi digital Grab di Kota Jayapura sejak 2017 pun diakui oleh warga mampu membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Hal tersebut dirasakan langsung oleh Meteda Yikwa (50), penduduk asli Jayapura di Sentani. 

Dia melihat, transformasi infrastruktur transportasi di Jayapura sejak hadirnya platform digital. Bergabung menjadi mitra pengemudi GrabBike pada 2017, Meteda merupakan salah satu mitra pengemudi online pertama di Jayapura. 

Meteda mengatakan bahwa sebelum hadirnya transportasi online, banyak masyarakat yang kesulitan untuk bepergian, terutama untuk urusan penting yang mendesak. “Karena, dulu transportasi umum sangat terbatas dan tidak tersedia 24 jam. Harganya juga kadang tidak wajar,” papar dia, seperti dikutip Kamis (25/3). 

Iaa juga mengakui pekerjaannya sebagai mitra pengemudi GrabBike telah memberikan sumber penghasilan tetap. “Saya mendaftar menjadi mitra GrabBike karena yakin teknologi akan membawa peluang baru dalam sektor transportasi di Jayapura,” imbuhnya. 

Setelah bergabung dengan Grab, saat ini, dia pun bisa membeli sepeda motor, memenuhi kebutuhan pendidikan anak, dan yang terpenting membantu masyarakat Jayapura beraktivitas dengan mudah. 

“Dalam sehari, saya bisa sampai 30 pelanggan yang saya bawa,” papar dia. 

Sementaraa itu, Andreas Juan Rahawarin (35) merupakan salah satu mitra pengemudi yang berhasil bangkit di tengah pandemi Covid-19. Dulu, tahun 2016, dia mencoba peruntungan dengan membuka usaha kuliner masakan khas Papua di Timika. Setelah berjalan kurang lebih tiga tahun, dia terpaksa menutup restorannya karena tidak berjalan dengan baik. 

Andreas pun kembali ke Jayapura untuk mencoba peruntungan lain dengan berjualan makanan di kantin sekolah. Namun, kantinnya juga harus ditutup karena pandemi Covid-19. 

“Hampir putus asa, di tengah pandemi, bulan Mei 2020, saya mendaftar menjadi mitra pengemudi GrabBike. Saya pikir saat itu yang penting ada pemasukan untuk hidup sehari-hari,” ungkap dia. 

Dua bulan bergabung, Andreas pun bisa membeli sepeda motor baru serta mengumpulkan modal untuk istri yang kini memulai bisnis kuliner. Dia juga langsung mendaftarkan usaha kuliner istrinya di GrabFood agar bisa menjangkau pelanggan yang lebih banyak. 

“Meskipun di tengah pandemi, kami masih bisa mempertahankan pendapatan dengan memanfaatkan teknologi dari Grab,” tambahnya. 

Hidupi Panti 

Manfaat juga dirasakan oleh Derek Norotouw (32), masyarakat asli Papua, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang juga mengurus panti asuhan milik keluarga yang diberi nama Air Mata Mama. 

Panti asuhan yang terletak di Dok 8, Jayapura Utara, itu menampung anak yatim piatu dan para lansia untuk tetap mendapatkan kehidupan yang layak. Anak-anak di tempat itu juga bisa mendapatkan pendidikan yang baik dari orang tua asuh. 

“Penghasilan sebagai mitra pengemudi GrabCar membuat saya bisa mengurus panti asuhan lebih baik. Sebelumnya, kami sangat mengandalkan para donatur yang berkunjung. Kini, kami lebih bisa mandiri dalam mencukupi kebutuhan harian puluhan anak yatim dan lansia,” pungkas Derek. 

Sumber: https://investor.id/it-and-telecommunication/kehadiran-grab-jadi-solusi-bagi-masyarakat-jayapura








Posting Komentar

0 Komentar