Kurangi Batu Bara untuk Listrik, Kantor Luhut Mau Kembangkan Energi Biomassa

Kementerian Bidang Kemaritiman dan Investasi berencana menyulap kawasan hutan bekas lahan industri, menjadi tempat pengembangan energi biomassa.

Rencana pengembangan salah satu energi bersih ini, dilakukan sebagai upaya menekan penggunaan batu bara dalam pemenuhan kebutuhan listrik. Rencana ini diutarakan Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Nani Hendiarti.

Langkah ini sejalan dengan amanat Undang-undang Nomor 30 Tahun 2007 yang menargetkan bauran energi terbarukan mencapai 23 persen di 2025.

Nani menjelaskan, energi biomassa ini sangat potensial untuk dikembangkan. Dia menegaskan pemanfaatan kawasan hutan sebagai sumber pengembangan energi ini tak akan menimbulkan deforestasi.

"Pengelolaan kawasan hutan untuk pengembangan energi biomassa ini sekali lagi bukan deforestasi. Jadi biomassa ini berasal dari tanaman memiliki kalor tinggi yang ditanam pada tanaman hutan industri, atau dari limbah gergajian industri kayu," jelas Nani dalam virtual conference, Selasa (23/3).

Nantinya, sumber utama dari energi biomassa ini berasal dari tanaman yang dapat tumbuh di lahan kurang subur, seperti kaliandra dan akasia. Sumber daya hutan tanaman energi ini dinilai dapat memberikan sumbangsih yang besar buat energi biomassa.

Bila niat ini terlaksana, kata Nani, kebutuhan sumber energi listrik PLN bisa terpenuhi tanpa harus memanfaatkan batu bara.

Dia memberikan contoh, kebutuhan listrik di Kalimantan Barat masih harus ditutupi dengan mengimpor dari Serawak, Malaysia. Padahal di sana, energi biomassa cukup berpotensi untuk dikembangkan.

"Di sana punya potensi energi biomassa dari kehutanan, sehingga jangan impor untuk pemenuhan kebutuhan listrik. Kita dituntut menyiapkan energi transisi, agar nanti penggunaan batu bara sedikit sedikit dikurangi dan digantikan dengan energi yang lebih clean," pungkasnya.

Energi biomassa juga diyakini dapat membantu pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19. Sebab selain untuk co-firing pembangkit listrik, biomass ini juga memiliki potensi ekspor yang besar.

"Selain untuk co-firing pembangkit listrik, biomassa juga dapat dimanfaatkan untuk penghangat. Ini mungkin nanti potensi ekspornya masih besar dan masih bisa dikembangkan," jelas Nani Hendiarti.

Sumber: https://m.kumparan.com/kumparanbisnis/kurangi-batu-bara-untuk-listrik-kantor-luhut-mau-kembangkan-energi-biomassa-1vPSKIPsMyj






 

Posting Komentar

0 Komentar