Ridwan Kamil: Energi Terbarukan Lebih Hemat dan Tanpa Pencemaran

Baru 4,5 persen energi terbarukan digunakan di Indonesia. Padahal, Indonesia kaya akan sumber energi baru terbarukan yang lebih hemat dan tanpa pencemaran.

Pernyataan itu disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menjadi pembicara di Musyawarah Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia di Universitas Andalas Padang, Selasa (30/3/2021).

"Sampai saat ini, produksi listrik di Indonesia ini masih mengandalkan energi dari fosil, seperti minyak dan batubara yang berdampak pada pencemaran lingkungan," kata Ridwan Kamil.

Gubernur Jabar yang akrab disapa Kang Emil ini mengemukakan, negara-negara di luar negeri, telah 100 persen menggunakan sumber energi baru terbarukan. 

“PLN yang selama ini tidak mau membeli energi terbarukan karena tidak ada subsidi. Selain itu karena biaya awalnya sangat mahal. Padahal ongkos selanjutnya murah,” ujarnya.

Menurut Kang Emil, jika terus diandalkan, dalam 50 tahun, sumber energi fosil akan berkurang. “Kita harus memanfaatkan energi yang terbarukan,” tutur Kang Emil di hadapan kaum milenial yang hadir dalam acara bertema "Kontribusi Mahasiswa dalam Rangka Mewujudkan Ketahanan Nasional untuk Menjaga Stabilitas Perekonomian menuju Era Society 5.0" itu.

Saat ini, ucap Kang Emil, Provinsi Jawa Barat fokus dalam pengembangan energi baru terbarukan yang terjangkau oleh masyarakat dan bersih, tidak mencemari lingkungan. 

“Saat ini (Provinsi) Jabar sudah mulai membangun pembangkit listrik tenaga matahari di atas air (solar cell). Ini salah satu implementasi energi terbarukan,” ucap Kang Emil.

Selain itu, tutur Gubernur Jabar, sebagai pemimpin daerah-daerah penghasil energi, ini keadilan yang sedang diperjuangkan. Contoh, ada ladang-ladang minyak yang tidak dipakai karena skala produksinya kecil.

“Itu saya mohonkan untuk dikelola daerah-daerah. Mungkin receh buat Pertamina tapi luar biasa buat daerah. Itu sedang kami perjuangkan,” tutur Gubernur Jabar.

Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, saat sedang memperjuangkan undang-undang energi terbarukan. Sebab saat ini, Indonesia baru memanfaatkan 4,5 persen energi terbarukan. Sedangkan sisanya energi tak ramah lingkungan seperti batubara.

“Saya membuka diri ke mahasiswa. Kalau teman-teman mahasiswa yang tertarik dengan energi dengan gabung di organisasi kami untuk menyuarakan kemandirian energi oleh supaya kita hidup di masa depan yang lebih baik,” ucapnya.

Kang Emil menilai, Provinsi Sumatera Barat kaya akan sumber energi terbarukan. Seperti, Kampus Unand berencana membangun pembangkit listrik dengan memanfaatkan sungai. “Itu bagus. Termasuk di Jabar banyak energi mandiri tidak harus mengandalkan PLN,” ujar Kang Emil.

Sumber: https://jabar.inews.id/berita/ridwan-kamil-energi-terbarukan-lebih-hemat-dan-tanpa-pencemaran







 

Posting Komentar

0 Komentar