RS Harus Jadikan Digitalisasi sebagai Motor Pertumbuhan

Indonesia Digital Medic Summit (IDMS) 2021 akan menumbuhkan komunitas kesehatan digital Indonesia yang berkolaborasi dan saling menguatkan. Pandemi telah memicu pertumbuhan industri kesehatan dengan sangat cepat, ke depan rumah sakit harus menjadikan digitalisasi sebagai motor pertumbuhan dengan berinvestasi pada peranti maupun sumber daya manusianya.

Demikian terungkap dalam Seminar Health Innovation Beyond Pandemic, Penguatan Pelayanan Kesehatan Selama Masa Pandemi dan Setelahnya (Post Pandemi) yang diselenggarakan dalam rangkaian IDMS 2021 yang berlangsung hingga 31 Meret 2021.

IDMS 2021 diselenggarakan Pusat Digital dan Informasi PERSI (PDPersi) bekerja sama dengan Komunitas Digital Medis dan Rumah Sakit Indonesia (Kitras) bergandengan dengan perhimpunan dan asosiasi kesehatan di Indonesia secara virtual.

Berbagai tema terkait digitalisasi di bidang kesehatan dikupas pada 15 hingga 31 Maret 2021, mempertemukan kalangan perumahsakitan dengan ekosistem digital dalam bentuk seminar dan pelatihan, baik berbayar maupun tidak berbayar.

Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Kuntjoro Adi Purjanto, saat membuka seminar mengungkapkan, digitalisasi adalah kunci agar dunia kesehatan, termasuk rumah sakit di Indonesia, tidak tertinggal. Namun, ia mengakui tidak mudah bagi institusi sekompleks rumah sakit untuk berubah.

"Sehingga event ini diselenggarakan untuk belajar. Rencananya acara perdana ini akan diselenggarakan setiap tahun untuk kalangan kesehatan, perumahsakitan dan para mitra, khususnya 18 Asosiasi rumah sakit mitra Persi," ujar Kuntjoro.

Ketua Panitia IDMS 2021 Grace Cielia memaparkan pihaknya didukung 12 organisasi kesehatan, 10 perusahaan teknologi informasi dan start up atau perusahaan rintisan kesehatan.

"Kami menyelenggarakan 11 pelatihan dan satu seminar, serta 5 Talkshow. Setiap sesi pelatihan diikuti 500-800 orang dengan total pengunjung hingga hari ini mencapai lebih dari 10.080 orang.

“Ke depannya, kami menyediakan platform yang bisa digunakan oleh organisasi mitra untuk menyelenggarakan kegiatan pelatihan dengan lebih efisien, praktis dan video dan materinya bisa diakses kapan pun pasca acara," kata Grace.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin, dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Azhar Jaya menyatakan pihaknya tengah menyusun regulasi terkait implementasi teknologi tenologi informasi termasuk untuk telemedicine dan e-health.

“Regulasi yang telah disusun di antaranya Permenkes No 20/2019 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Telemedicine antar Fasilitas Pelayanan Kesehatan, sedangkan yang tengah dalam tahap penyusunan yaitu tentang electronic medical record serta telemedicine to patient serta berbagai rancangan regulasi lainnya,” ujar Budi Gunadi.

Sebagai langkah mempersiapkan langkah era pascapandemi ini, lanjuit Budi Gunadi, para pemangku kepentingan di dunia kesehatan harus terus mengoptimalisasi teknologi kesehatan guna memberikan pelayanan kesehatan yang tetap mengutamakan keselamatan pasien.

Konsep e-health dapat dikembangkan dengan mengelaborasi pengembangan infrastruktur IT, membangun kolaborasi dengan sistem sektor swasta dan lembaga profit. Selanjutnya, juga akan dikembangkan center of excellence dan jejaring e-health sebagai modal sistem informasi kesehatan publik untuk keperluan survailans, respons time dan emergency,

“Sesuai tema yang diangkat pada acara ini saya berharap para tenaga kesehatan maupun fasilitas layanan kesehatan mampu lebih menggali diri dalam pengembangan serta implementasi teknologi komunikasi dan informatika ini. Sehingga, membangun ekosistem integrasi dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan dapat benar-benar diimplementasikan dalam era pascapandemi mendatang,” ujarnya.

Sumber: https://www.beritasatu.com/ekonomi/752995/rs-harus-jadikan-digitalisasi-sebagai-motor-pertumbuhan









 

Posting Komentar

0 Komentar