Amazon Rilis Surat Utang Hijau Pertama Rp14,2JT

 

Amazon menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai US$1 miliar untuk mendanai sejumlah proyek ramah lingkungan. Ilustrasi. (REUTERS/JASON REDMOND).


Jakarta, CNN Indonesia -- Amazon.com Inc mengeluarkan surat utang keberlanjutan (sustainable bond) pertamanya sebesar US$1 miliar atau sekitar Rp14,2 triliun (asumsi kurs Rp14.200 per dolar AS) pada Senin (10/5). Dana itu digunakan investasi energi terbarukan, transportasi bersih, bangunan yang lebih hijau, dan perumahan yang terjangkau.
Dilansir Reuters, perusahaan terbesar di dunia itu bergabung ke jajaran penerbit utang yang memasuki pasar obligasi hijau dan berkelanjutan karena adanya tekanan dari investor untuk memperhatikan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik (ESG).

Kendati demikian, uang yang terkumpul melalui obligasi keberlanjutan tersebut hanya sebagian kecil dari total utang yang diterbitkan Amazon sekitar US$18,5 miliar. Perusahaan mengatakan hal itu merupakan bagian dari Kerangka Kerja Obligasi Berkelanjutan dan akan digunakan untuk berbagai proyek terbaru maupun proyek yang telah berjalan.

Proyek terbaru di antaranya akuisisi kendaraan listrik untuk armada transportasi, serta e-bikes dan kendaraan pengiriman alternatif bertenaga listrik lainnya.

Kerangka kerja tersebut juga mengutip proyek bangunan berkelanjutan, seperti menggunakan sistem pemanas dan pendingin listrik yang dijalankan dengan energi terbarukan di kantor pusat baru perusahaan di Arlington, Virginia.

Amazon juga mengatakan bahwa mereka dapat menggunakan dana ini untuk investasi ekuitas swasta dalam transportasi bersih dan bangunan tanpa karbon.

Seperti diketahui, Amazon telah berjanji untuk mencapai emisi karbon nol bersih pada tahun 2040, memberdayakan semua operasinya dengan energi terbarukan pada tahun 2030, serta meningkatkan peluang bagi kelompok yang kurang terwakili dalam angkatan kerjanya.

Keputusan Amazon untuk mengumpulkan uang guna dan mendanai proyek-proyek tersebut juga dilakukan untuk menangkis kritik atas perlakuannya terhadap pekerjanya karena bisnisnya berkembang pesat selama pandemi covid-19.

Seperti diketahui, selain dikecam karena praktik kesehatan dan keselamatan yang buruk selama bulan-bulan awal pandemi, Amazon juga dikritik karena memecat pekerja secara ilegal dan menekan staf untuk tidak membentuk serikat di salah satu lokasinya.

Amazon membantah tuduhan ini dan mengatakan mendukung hak karyawan untuk mengkritik kondisi kerja.

sumber : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210511093354-92-641229/amazon-rilis-surat-utang-hijau-pertama-rp142-t

Posting Komentar

0 Komentar