Jakarta - Akio Toyoda jadi figur pemimpin yang menunjukkan kecintaannya tanpa batas pada mobil. Meski menyandang status bos raksasa otomotif dunia, Presiden dan CEO Toyota berusia 65 tahun itu masih gemar 'turun gunung' untuk menguji coba mobil Toyota. Terbaru, ia bakal mentas di Super Taikyu Series 2021 Powered by Hankook Round 3 NAPAC Fuji Super TEC 24 Hours Race pada 21-23 Mei 2021.
Bukan mobil bensin konvensional, Morizo --julukannya saat di balik kemudi, bakal menggeber Toyota Corolla Hatchback bertenaga hidrogen dalam ajang balap ketahanan 24 jam. Morizo bakal bergantian dengan pebalap lainnya termasuk mantan pembalap F1 dan juara WEC, Kamui Kobayashi.
Morizo dan kawan-kawan masuk dalam kelas ST-Q di bawah tim balap ORC ROOKIE Racing (tim privateer olahraga motor di mana Akio menyandang gelar "pemilik tim"), yang ditugaskan oleh Toyota untuk mengembangkan mesinnya. Mobil akan menggunakan drivetrain GR Yaris 4WD dan dan menggunakan hidrogen hijau yang berasal dari energi terbarukan dan diproduksi di Badan Penelitian Energi Hidrogen Fukushima di Kota Namie, Prefektur Fukushima.
Melalui ajang tersebut, Toyota ingin menunjukkan bahwa kendaraan berbasis baterai bukanlah satu-satunya cara untuk maju dalam mobilitas ramah lingkungan. Sebaliknya, tenaga hidrogen bisa menjadi alternatif yang bagus. Dan cara yang lebih baik untuk membuktikan hal itu ialah mengikuti perlombaan ketahanan.
Bukan mobil bensin konvensional, Morizo --julukannya saat di balik kemudi, bakal menggeber Toyota Corolla Hatchback bertenaga hidrogen dalam ajang balap ketahanan 24 jam. Morizo bakal bergantian dengan pebalap lainnya termasuk mantan pembalap F1 dan juara WEC, Kamui Kobayashi.
Morizo dan kawan-kawan masuk dalam kelas ST-Q di bawah tim balap ORC ROOKIE Racing (tim privateer olahraga motor di mana Akio menyandang gelar "pemilik tim"), yang ditugaskan oleh Toyota untuk mengembangkan mesinnya. Mobil akan menggunakan drivetrain GR Yaris 4WD dan dan menggunakan hidrogen hijau yang berasal dari energi terbarukan dan diproduksi di Badan Penelitian Energi Hidrogen Fukushima di Kota Namie, Prefektur Fukushima.
Melalui ajang tersebut, Toyota ingin menunjukkan bahwa kendaraan berbasis baterai bukanlah satu-satunya cara untuk maju dalam mobilitas ramah lingkungan. Sebaliknya, tenaga hidrogen bisa menjadi alternatif yang bagus. Dan cara yang lebih baik untuk membuktikan hal itu ialah mengikuti perlombaan ketahanan.
"Alasan untuk berkompetisi dalam perlombaan ketahanan 24 jam adalah hanya bertahan tiga atau lima jam saja tidak cukup. Anda harus melakukan persiapan untuk bertahan selama 24 jam," ujar Akio Toyoda seperti dikutip dari Toyotatimes, Senin (17/5/2021).
"Selain itu, saya adalah salah satu pengemudinya. Banyak orang di Jepang mengasosiasikan hidrogen dengan ledakan. Jadi, saya ingin menunjukkan bahwa mengemudi (mobil hidrogen) di balapan sendiri aman," tambahnya.
"Selain itu, saya adalah salah satu pengemudinya. Banyak orang di Jepang mengasosiasikan hidrogen dengan ledakan. Jadi, saya ingin menunjukkan bahwa mengemudi (mobil hidrogen) di balapan sendiri aman," tambahnya.
Mesin hidrogen ini berbeda dengan kendaraan listrik sel bahan bakar (FCEV) seperti Toyota Mirai. FCEV menggunakan sel bahan bakar di mana hidrogen bereaksi secara kimia dengan oksigen di udara untuk menghasilkan listrik yang akan menggerakkan motor listrik.
Sementara mesin hidrogen yang dikembangkan pada Toyota Corolla Sport ini menghasilkan tenaga melalui pembakaran hidrogen dengan menggunakan suplai bahan bakar dan sistem injeksi yang telah dimodifikasi dari mesin bensin.
"Formula E seringkali dengan mudah dianggap sebagai format balapan masa depan. Namun di antara 5,5 juta orang (di industri otomotif Jepang), ada banyak yang telah mengumpulkan penyetelan mesin dan pengetahuan lainnya dalam balapan untuk waktu yang lama,"
"Kami mengumumkan mesin hidrogen kami pada waktu ini karena kami ingin mencoba menunjukkan - pertama melalui ROOKIE Racing - bahwa mesin (pembakaran internal) dapat berguna dalam mencapai netralitas karbon dan kami ingin mengubahnya menjadi platform yang digunakan mekanik dan garasi pribadi, yang mendukung olahraga motor, bisa digunakan di masa depan," ujar Akio.
sumber : https://oto.detik.com/otosport/d-5572565/bos-besar-toyota-akio-toyoda-turun-gunung-geber-mobil-hidrogen-di-balapan-24-jam
Sementara mesin hidrogen yang dikembangkan pada Toyota Corolla Sport ini menghasilkan tenaga melalui pembakaran hidrogen dengan menggunakan suplai bahan bakar dan sistem injeksi yang telah dimodifikasi dari mesin bensin.
"Formula E seringkali dengan mudah dianggap sebagai format balapan masa depan. Namun di antara 5,5 juta orang (di industri otomotif Jepang), ada banyak yang telah mengumpulkan penyetelan mesin dan pengetahuan lainnya dalam balapan untuk waktu yang lama,"
"Kami mengumumkan mesin hidrogen kami pada waktu ini karena kami ingin mencoba menunjukkan - pertama melalui ROOKIE Racing - bahwa mesin (pembakaran internal) dapat berguna dalam mencapai netralitas karbon dan kami ingin mengubahnya menjadi platform yang digunakan mekanik dan garasi pribadi, yang mendukung olahraga motor, bisa digunakan di masa depan," ujar Akio.
sumber : https://oto.detik.com/otosport/d-5572565/bos-besar-toyota-akio-toyoda-turun-gunung-geber-mobil-hidrogen-di-balapan-24-jam
0 Komentar