Permintaan BBM Anjlok, Perusahaan Kilang Jepang Jual Aset

 


Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan kilang minyak di Jepang berencana menjual aset dan mempercepat reformasi struktural, serta melakukan ekspansi ke luar negeri. Hal ini dipicu oleh anjloknya permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) akibat pandemi Covid-19.
Selain itu, tren global yang sudah mengarah ke energi ramah lingkungan juga membuat energi fosil perlahan ditinggalkan.

Dua perusahaan kilang Jepang yang melakukan hal tersebut antara lain Eneos Holdings Incorporated dan Idemitsu Kosan. Kedua perusahaan kilang ini bahkan menurunkan target laba mereka dalam kurun waktu tiga tahun sampai dengan Maret 2023.


Presiden Idemitsu Shunichi Kito mengatakan, sudah terjadi perubahan lingkungan yang signifikan sejak 2019 lalu. Ditambah krisis Covid-19, pemulihan hijau dan deklarasi Jepang untuk menjadi karbon netral, membuatnya perlu melihat skenario ke depan dengan lebih cermat.

"Kami telah melihat skenario masa depan dengan lebih cermat," ungkapnya mengutip Reuters, Senin (17/05/2021). Dia menyampaikan, hal ini merujuk pada perkiraan revisi permintaan bahan bakar fosil dalam negeri yang turun 30% pada 2030 dari asumsi di 2019 yang diperkirakan turun 20%.

Demi mendapatkan dana untuk menata ulang portofolio perusahaan dan menekan emisi CO2, Eneos bakal keluar dari bisnis pertambangan batu bara dengan menjual sahamnya di tambang Kanada dan Australia. Selain itu, perusahaan juga bakal mengurangi aset di hulu minyak dan gas bumi (migas).

Sementara itu, Idemitsu juga menyampaikan bakal mengurangi aset batu baranya dengan menghentikan investasi di proyek-proyek baru.

Dua perusahaan energi ini juga akan mempercepat reformasi struktural. Mereka menyebut akan beralih dari batu bara dan minyak ke energi terbarukan dan bahan bakar yang lebih bersih seperti hidrogen sembari meningkatkan operasi luar negeri mereka di Asia.

Langkah yang hampir senada juga dilakukan Royal Dutch Shell. Shell telah menyatakan rencananya untuk mengekang emisinya melalui pertumbuhan pesat di bisnis rendah karbonnya, termasuk biofuel dan hidrogen.

"Tujuan kami adalah menyediakan energi bersih melalui sistem manajemen energi baru menggunakan energi terbarukan dengan baterai penyimpanan dan kendaraan listrik (EV)," kata Presiden Eneos Katsuyuki Ota.

"Dan untuk memasok hidrogen bebas CO2 dan bahan bakar sintetis menggunakan daya terbarukan yang lebih murah untuk dihasilkan di luar negeri," lanjutnya.

Idemitsu akan fokus pada bahan bakar rendah karbon seperti amonia dan pelet hitam yang berasal dari tumbuhan sembari memperluas proyek energi terbarukan, termasuk panas bumi dan biomassa.

Perusahaan juga menargetkan mengubah kilangnya menjadi basis untuk mendaur ulang panel surya, membuat bahan baterai lithium, serta mengimpor dan menyimpan amonia.

sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20210517194017-4-246117/permintaan-bbm-anjlok-perusahaan-kilang-jepang-jual-aset



Posting Komentar

0 Komentar