RI Gandeng Perusahaan Crazy Rich Australia Garap EBT


Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berupaya mempercepat target net zero emission atau emisi nol karbon, dengan cara meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT). Pemerintah telah menargetkan karbon netral atau nol emisi pada 2060 atau lebih cepat, tergantung pada ketersediaan dukungan internasional untuk keuangan dan transfer teknologi.
Untuk mencapai target tersebut, pada 22 April 2021 lalu Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian PUPR, Kementerian ESDM, Kementerian ATR/BPN, Kementerian LHK, Kementerian Investasi/BKPM melakukan joint statement of intent dengan dua perusahaan swasta yakni PT Adaro Energy Tbk dan Fortescue Future Industries Pty Ltd sebagai investor Australia.

"Kami percaya dukungan swasta yang kuat seperti Adaro sebagai eksportir batu bara terbesar di Indonesia dan Fortescue sebagai investor energi terbarukan terbesar, ekonomi berbasis energi terbarukan tanpa emisi dapat mendukung Indonesia mencapai target net zero emission lebih cepat," kata Juru Bicara Menko Marves, Jodi Mahardi, dalam keterangan resmi, Senin (3/5/2021).

Pada 4 September 2020 lalu Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan melakukan akta perjanjian kerja sama dengan Fortescue Futures Industries Pty Ltd (FFI). FFI merupakan anak usaha Fortescue Metals Group Ltd di bidang pengembangan industri energi hijau.

Pemerintah percaya sumber energi terbarukan dapat memasok kebutuhan energi dan industri di Indonesia. Hingga saat ini beberapa negara di dunia terus melakukan gerakan secara proaktif untuk menuju emisi nol bersih.

Hal ini dibuktikan dari komitmen negara besar seperti Jepang menurunkan emisi sebesar 46%, Amerika Serikat 50%, Uni Eropa 55% semuanya pada tahun 2030. Sementara Indonesia menetapkan nol emisi pada tahun 2060 atau lebih cepat.

sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20210504091229-4-242911/ri-gandeng-perusahaan-crazy-rich-australia-garap-ebt

 

Posting Komentar

0 Komentar