PROKAL.CO,
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan bidang transportasi telah menyusun gagasan sistem transportasi di ibu kota negara (IKN) baru, Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), dan Kutai Kartanegara (Kukar).
PENAJAM–Gagasan ini terbagi menjadi dua konsep besar. Yaitu konektivitas utama menuju IKN dan konektivitas wilayah perkotaan, sekaligus mengusung tema besar yaitu smart city dan smart mobility yang berbasis eco friendly transportation system.
“Pembangunan bidang transportasi di ibu kota baru diarahkan untuk menjadi katalisator bagi pembangunan di wilayah Kalimantan Timur melalui kolaborasi tiga kawasan perkotaan yaitu IKN, Balikpapan dan Samarinda,” kata Koordinator IKN Kemenhub Ady Irawan kepada Kaltim Post.
Untuk mencapai hal tersebut–sebagaimana data yang diperoleh media ini dari Kemenhub, kemarin–telah ditetapkan indeks kerja utama (IKU) IKN di dalam masterplan IKN. Terdiri dari delapan area pembangunan. Salah satu area penting terkait dengan tugas Kemenhub adalah sistem transportasi harus dapat terhubung aktif dan mudah diakses.
Dalam mencapai IKU ini terdapat tiga pokok kriteria yang harus dipenuhi. Yaitu, 80 persen perjalanan dilakukan melalui transportasi publik atau mobilitas aktif, 10 menit berjalan kaki dari fasilitas utama dan pusat transportasi umum, serta 100 persen atau sedikit tanpa kemacetan didukung dengan mobilitas non-mobil.
Untuk memenuhi pencapai IKU Kemenhub saat ini telah menyusun sistem transportasi terpadu untuk semua sub-sektor meliputi: transportasi darat mencakup sistem BRT, autonomous vehicles, kendaraan ramah lingkungan, sistem pejalan kaki dengan didukung oleh sistem transportasi cerdas.
Transportasi perkeretaapian akan didukung oleh KA Bandara, KA antarprovinsi Trans Kalimantan, KA MRT dengan layanan cepat dan teratur serta jaringan antarmoda. Sistem transportasi laut meliputi penyediaan pelabuhan kontainer, pelabuhan penumpang, pelabuhan barang dengan didukung oleh alur laut Teluk Balikpapan dan rencana pelabuhan yang mengakomodasi pengembangan industri.
Sistem transportasi udara telah dipersiapkan perencanaan bandara VVIP bagi pejabat tinggi dan tamu negara, serta pengembangan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, hingga kapasitas 30 juta penumpang per tahun. Rencana ini didukung Bandara APT Pranoto di Samarinda dengan kapasitas 10 juta penumpang per tahun.
“Untuk pengembangan sistem transportasi secara keseluruhan Kemenhub telah menyusun Sistem Transportasi Cerdas. Melalui sistem ini diharapkan mampu membangun budaya transportasi yang lebih manusiawi dan harmoni dengan lingkungan perkotaan,” kata Ady Irawan yang pernah menjabat kepala Dinas Perhubungan PPU itu. (ari/kri/k8)
sumber : https://kaltim.prokal.co/read/news/386678-transportasi-cerdas-untuk-ikn-kemenhub-kolaborasikan-balikpapan-dan-samarinda/6
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan bidang transportasi telah menyusun gagasan sistem transportasi di ibu kota negara (IKN) baru, Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), dan Kutai Kartanegara (Kukar).
PENAJAM–Gagasan ini terbagi menjadi dua konsep besar. Yaitu konektivitas utama menuju IKN dan konektivitas wilayah perkotaan, sekaligus mengusung tema besar yaitu smart city dan smart mobility yang berbasis eco friendly transportation system.
“Pembangunan bidang transportasi di ibu kota baru diarahkan untuk menjadi katalisator bagi pembangunan di wilayah Kalimantan Timur melalui kolaborasi tiga kawasan perkotaan yaitu IKN, Balikpapan dan Samarinda,” kata Koordinator IKN Kemenhub Ady Irawan kepada Kaltim Post.
Untuk mencapai hal tersebut–sebagaimana data yang diperoleh media ini dari Kemenhub, kemarin–telah ditetapkan indeks kerja utama (IKU) IKN di dalam masterplan IKN. Terdiri dari delapan area pembangunan. Salah satu area penting terkait dengan tugas Kemenhub adalah sistem transportasi harus dapat terhubung aktif dan mudah diakses.
Dalam mencapai IKU ini terdapat tiga pokok kriteria yang harus dipenuhi. Yaitu, 80 persen perjalanan dilakukan melalui transportasi publik atau mobilitas aktif, 10 menit berjalan kaki dari fasilitas utama dan pusat transportasi umum, serta 100 persen atau sedikit tanpa kemacetan didukung dengan mobilitas non-mobil.
Untuk memenuhi pencapai IKU Kemenhub saat ini telah menyusun sistem transportasi terpadu untuk semua sub-sektor meliputi: transportasi darat mencakup sistem BRT, autonomous vehicles, kendaraan ramah lingkungan, sistem pejalan kaki dengan didukung oleh sistem transportasi cerdas.
Transportasi perkeretaapian akan didukung oleh KA Bandara, KA antarprovinsi Trans Kalimantan, KA MRT dengan layanan cepat dan teratur serta jaringan antarmoda. Sistem transportasi laut meliputi penyediaan pelabuhan kontainer, pelabuhan penumpang, pelabuhan barang dengan didukung oleh alur laut Teluk Balikpapan dan rencana pelabuhan yang mengakomodasi pengembangan industri.
Sistem transportasi udara telah dipersiapkan perencanaan bandara VVIP bagi pejabat tinggi dan tamu negara, serta pengembangan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, hingga kapasitas 30 juta penumpang per tahun. Rencana ini didukung Bandara APT Pranoto di Samarinda dengan kapasitas 10 juta penumpang per tahun.
“Untuk pengembangan sistem transportasi secara keseluruhan Kemenhub telah menyusun Sistem Transportasi Cerdas. Melalui sistem ini diharapkan mampu membangun budaya transportasi yang lebih manusiawi dan harmoni dengan lingkungan perkotaan,” kata Ady Irawan yang pernah menjabat kepala Dinas Perhubungan PPU itu. (ari/kri/k8)
sumber : https://kaltim.prokal.co/read/news/386678-transportasi-cerdas-untuk-ikn-kemenhub-kolaborasikan-balikpapan-dan-samarinda/6
0 Komentar