Mahasiswa Itera Ciptakan Alat Pendeteksi Lubang di Jalan dengan Kedalaman Minimal 10 Cm

 


TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) Muhammad Anbia Senggagau dan Muhammad Ridluanulloh mengembangkan alat yang dinamakan Pothole Detection Based On IoT (Internet of Things) For Smart City’s System.

Alat ini mampu mendeteksi jalan rusak atau berlubang dengan kedalaman minimal 10 sentimeter.

Anbia, mahasiswa Program Studi Teknik Elektro ini membeberkan, cara kerja alat sendiri dengan
mengandalkan akses internet untuk menyimpan data lokasi lubang terlebih dahulu ke sistem database yang disimpan di server.

"Kedalaman lubang di jalan minimal 10 sentimeter akan dideteksi oleh alat ini dan tersimpan menjadi database," ujar Anbia kepada Tribunlampung.co.id, Selasa (1/6/2021) pagi.

Alat ini akan memberikan peringatan kepada pengendara ketika akan melewati lubang yang sebelumnya sudah terdata oleh basis data.

"Sekitar jarak 100 meter dari lubang, alat akan berbunyi seperti alarm memperingatkan pengendara. Alat sendiri bisa dipergunakan untuk mobil dan juga motor," imbuh dia.

Cara penggunaan alat sendiri, terusnya, alat dihubungkan melalui USB yang terkoneksi internet melalui tethering (menggunakan hostpot) ke android.

Alat ini diakuinya sudah melewati uji coba berulang-ulang melalui bimbingan dosen Swadexi Istiqphara dan Heriansyah.

Muhammad Ridluanulloh menambahkan, alat berbasis IoT tersebut bisa membantu pemerintah setempat untuk mengetahui lokasi jalan yang rusak dan perlu perbaikan melalui database yang sudah terekam dari pengendara lain.

"Termasuk ketika lubang sudah diperbaiki, sistem akan mendeteksi dan pengguna tidak akan diberi alarm ketika melintas di lubang jalan yang sudah diperbaiki tersebut," katanya.

Alat ini juga tidak hanya mendeteksi lubang, namun juga polisi tidur yang berada di jarak 100 meter sebelum dilintasi kendaraan.

Salah satu dosen Pembimbing tugas akhir dua mahasiswa ini, Swadexi Istiqphara membeberkan, sejauh ini tidak ada error dalam uji coba penggunaan alat ke mobil.

"Hanya saja ukuran alat memang masih agak besar, namun pengembangan lebih lanjut bisa diperbaiki terlebih jika sudah dikomersilkan," ujar Dexi.

Alat ini juga tidak hanya mendeteksi lubang, namun juga polisi tidur yang berada di jarak 100 meter sebelum dilintasi kendaraan.

Salah satu dosen Pembimbing tugas akhir dua mahasiswa ini, Swadexi Istiqphara membeberkan, sejauh ini tidak ada error dalam uji coba penggunaan alat ke mobil.

"Hanya saja ukuran alat memang masih agak besar, namun pengembangan lebih lanjut bisa diperbaiki terlebih jika sudah dikomersilkan," ujar Dexi.

sumber : https://lampung.tribunnews.com/2021/06/01/mahasiswa-itera-ciptakan-alat-pendeteksi-lubang-di-jalan-dengan-kedalaman-minimal-10-cm?page=2

Posting Komentar

0 Komentar