PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mencatatkan laba bersih pada kuartal sebesar 5,11 juta dolar AS pada kuartal I 2021.
IDXChannel - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mencatatkan laba bersih pada kuartal sebesar 5,11 juta dolar AS pada kuartal I 2021. Pencapaian tersebut berbanding terbalik pada 31 Maret 2020 yang rugi 19,96 juta dolar AS.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar 300,23 juta dolar AS atau naik 8,58 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 276,499 juta dolar AS dengan laba per saham dasar 0,00020 dolar AS.
Belanja modal Migas Perseroan tercatat sebesar 6 juta dolar AS, rendahnya permintaan gas memungkinkan untuk dilakukan penangguhan belanja modal. Perseroan akan mempertahankan fleksibilitas keuangan untuk menanggapi permintaan gas yang meningkat. Sementara itu, belanja modal Ketenagalistrikan sebesar 3 juta dolar AS untuk kelanjutan proses commissioning proyek 275MW CCGPP Riau.
Lalu, utang Bersih terhadap EBITDA adalah 3,0x, meningkat signifikan mengikuti naiknya harga komoditas dan deleveraging baru-baru ini. Untuk Restricted Group utang adalah 2,3 miliar dolar AS atau turun 14 persen dan utang Bersih 1,8 miliar dolar AS atau turun 7 persen dari Kuartal I-2020.
Adapun operasi Perseroan terdiri atas minyak dan gas, Medco Power, dan AMNT. Produksi Minyak dan Gas sebesar 101 mboepd, stabil dari tahun ke tahun meskipun portofolio gas lebih besar. Permintaan gas tetap rendah terutama di Aceh dan Jawa Timur.
Adapun biaya produksi per unit adalah 8,7 dolar AS per boe, sesuai dengan panduan setahun penuh. South Natuna Sea Block B mendapatkan perubahan terms keekonomian setelah menyelesaikan pengembangan lapangan minyak Forel yang sedang berlangsung.
Perseroan juga menyelesaikan program Acid Fracturing pada dua sumur Alur Siwah untuk optimisasi produksi gas masa depan di Aceh.
Kemudian, Medco Power menghasilkan penjualan sebesar 666 GWh, turun 4 persen tahun ke tahun, terutama karena permintaan listrik yang lebih rendah, 32 persen dihasilkan dari energi terbarukan pada Kuartal I-2021. Lalu, CCGPP 275MW Riau telah 97 persen selesai, commissioning terus berlanjut dan fasilitas berada sesuai rencana untuk operasi komersial di Kuartal IV-2021.
Aliansi strategis dengan Kansai Electric Power Company ditutup pada 31 Maret 2021, memperkuat daya saing Medco Power pada proyek pembangkit listrik tenaga gas di masa datang, serta pembangunan fasilitas Solar PV 26MWp di Sumbawa sedang berlangsung dengan operasi komersial diharapkan pada Kuartal I-2022.
Selanjutnya, AMNT memproduksi 48 Mlbs tembaga dan 34 Koz emas dengan terus mengakses bijih dari Fase 7. Pengembangan Fase 8 saat ini sedang berlangsung. AMNT memperoleh perpanjangan satu tahun izin ekspor untuk 579.444 Wet Metric Ton dan penyelesaian proyek smelter telah mencapai progress 27 persen per Januari 2021.
“Saya senang melaporkan hasil kinerja yang membaik dengan Laba Bersih positif dan EBITDA yang meningkat. Harga komoditas terlihat telah berangsur pulih, namun permintaan gas masih rendah. Kinerja operasional dan keselamatan kerja kami tetap kuat, meskipun pandemi jelas belum berakhir, kami terus menjaga protokol kesehatan dengan ketat," ujar CEO MedcoEnergi Roberto Lorato dalam keterangan tertulis, Senin (28/6/2021).
Sementara itu, Presiden Direktur MedcoEnergi Hilmi Panigoro mengatakan, pihaknya berhasil menghasilkan kinerja awal yang positif di tahun 2021. "Perseroan akan terus mendukung pemulihan serta memperbaharui komitmen kami
terhadap pembangunan ekonomi dan sosial jangka panjang yang berkelanjutan," ucapnya.
MedcoEnergi mencatatkan liabilitas sebesar 4,63 miliar dolar AS dan ekuitas 1,36 miliar dolar AS. Adapun total aset Perseroan meningkat menjadi 5,99 miliar dolar AS dibanding tahun 2020 sebesar 5,90 miliar dolar AS.
sumber : https://www.idxchannel.com/market-news/medco-energi-catatkan-laba-usd-511-juta-di-kuartal-i-2021
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar 300,23 juta dolar AS atau naik 8,58 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 276,499 juta dolar AS dengan laba per saham dasar 0,00020 dolar AS.
Belanja modal Migas Perseroan tercatat sebesar 6 juta dolar AS, rendahnya permintaan gas memungkinkan untuk dilakukan penangguhan belanja modal. Perseroan akan mempertahankan fleksibilitas keuangan untuk menanggapi permintaan gas yang meningkat. Sementara itu, belanja modal Ketenagalistrikan sebesar 3 juta dolar AS untuk kelanjutan proses commissioning proyek 275MW CCGPP Riau.
Lalu, utang Bersih terhadap EBITDA adalah 3,0x, meningkat signifikan mengikuti naiknya harga komoditas dan deleveraging baru-baru ini. Untuk Restricted Group utang adalah 2,3 miliar dolar AS atau turun 14 persen dan utang Bersih 1,8 miliar dolar AS atau turun 7 persen dari Kuartal I-2020.
Adapun operasi Perseroan terdiri atas minyak dan gas, Medco Power, dan AMNT. Produksi Minyak dan Gas sebesar 101 mboepd, stabil dari tahun ke tahun meskipun portofolio gas lebih besar. Permintaan gas tetap rendah terutama di Aceh dan Jawa Timur.
Adapun biaya produksi per unit adalah 8,7 dolar AS per boe, sesuai dengan panduan setahun penuh. South Natuna Sea Block B mendapatkan perubahan terms keekonomian setelah menyelesaikan pengembangan lapangan minyak Forel yang sedang berlangsung.
Perseroan juga menyelesaikan program Acid Fracturing pada dua sumur Alur Siwah untuk optimisasi produksi gas masa depan di Aceh.
Kemudian, Medco Power menghasilkan penjualan sebesar 666 GWh, turun 4 persen tahun ke tahun, terutama karena permintaan listrik yang lebih rendah, 32 persen dihasilkan dari energi terbarukan pada Kuartal I-2021. Lalu, CCGPP 275MW Riau telah 97 persen selesai, commissioning terus berlanjut dan fasilitas berada sesuai rencana untuk operasi komersial di Kuartal IV-2021.
Aliansi strategis dengan Kansai Electric Power Company ditutup pada 31 Maret 2021, memperkuat daya saing Medco Power pada proyek pembangkit listrik tenaga gas di masa datang, serta pembangunan fasilitas Solar PV 26MWp di Sumbawa sedang berlangsung dengan operasi komersial diharapkan pada Kuartal I-2022.
Selanjutnya, AMNT memproduksi 48 Mlbs tembaga dan 34 Koz emas dengan terus mengakses bijih dari Fase 7. Pengembangan Fase 8 saat ini sedang berlangsung. AMNT memperoleh perpanjangan satu tahun izin ekspor untuk 579.444 Wet Metric Ton dan penyelesaian proyek smelter telah mencapai progress 27 persen per Januari 2021.
“Saya senang melaporkan hasil kinerja yang membaik dengan Laba Bersih positif dan EBITDA yang meningkat. Harga komoditas terlihat telah berangsur pulih, namun permintaan gas masih rendah. Kinerja operasional dan keselamatan kerja kami tetap kuat, meskipun pandemi jelas belum berakhir, kami terus menjaga protokol kesehatan dengan ketat," ujar CEO MedcoEnergi Roberto Lorato dalam keterangan tertulis, Senin (28/6/2021).
Sementara itu, Presiden Direktur MedcoEnergi Hilmi Panigoro mengatakan, pihaknya berhasil menghasilkan kinerja awal yang positif di tahun 2021. "Perseroan akan terus mendukung pemulihan serta memperbaharui komitmen kami
terhadap pembangunan ekonomi dan sosial jangka panjang yang berkelanjutan," ucapnya.
MedcoEnergi mencatatkan liabilitas sebesar 4,63 miliar dolar AS dan ekuitas 1,36 miliar dolar AS. Adapun total aset Perseroan meningkat menjadi 5,99 miliar dolar AS dibanding tahun 2020 sebesar 5,90 miliar dolar AS.
sumber : https://www.idxchannel.com/market-news/medco-energi-catatkan-laba-usd-511-juta-di-kuartal-i-2021
0 Komentar