Menjelajah Kebun Raya Taiyuan di Bekas Galian Tambang Batu Bara

 


JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan arsitek asal Austria, Delugan Meissl Associated Architects (DMAA) baru saja menyelesaikan sebuah kompleks taman Botani (Kebun Raya) di Taiyuan, China. Kebun Raya Taiyuan merupakan lokasi bekas tambang batu bara di distrik Jinyuan, yang ingin diubah menjadi taman dan museum lanskap.

Delugan Meissl membangun tiga rumah kaca berkubah yang berada tepat di samping danau buatan.

Selain merancang bangunan, DMAA juga betugas mengawasi pengembangan taman, yang mencakup pembuatan lanskap buatan yang menampilkan perbukitan, danau, air terjun, jalan setapak, dan bangunan. Ketiga rumah kaca berkubah ini menyediakan lingkungan iklim yang cocok untuk menanam tanaman dari berbagai daerah.


Taiyuan Botanical Garden juga mencakup bangunan pintu masuk yang berisi museum alam dan fasilitas administrasi. Selain itu ada juga restoran, museum bonsai, dan pusat penelitian dengan perpustakaan.

Rumah kaca ditempatkan di dekat pintu masuk taman lanskap dan dihubungkan oleh jalan setapak yang membentang di sekitar danau. Ketiga kubah tersebut masing-masing dibangun menggunakan balok kayu laminasi lengkung ganda yang disusun dalam dua atau tiga lapisan berpotongan. Mengutip Dezeen, Selasa (29/06/2021), pembangunan rumah kaca membutuhkan penyatuan pengetahuan teknis di bidang desain energi, kinerja termal, integritas struktural dan kaca, serta perakitan dan logistik.


Dengan bentang bebas lebih dari 90 meter, terluas dari tiga kubah adalah salah satu struktur kisi kayu terbesar di dunia.

Untuk kubah terbesar berisi taman tropis, sedangkan paviliun kubah kedua menciptakan kembali lingkungan gurun, dan kubah terkecil ketiga diposisikan di danau dan menjadi lokasi rumah pajangan tanaman air. Ketiga rumah kaca kubah menghadap ke selatan untuk mendapatkan paparan sinar matahari secara maksimal. Struktur cangkang kisi-kisi kayu mereka lebih padat di sisi utara dan lebih terbuka di sisi selatan untuk mengoptimalkan perolehan matahari.


Ketiga kubah dilapisi dengan kaca melengkung ganda dan termasuk jendela yang dapat dibuka yang membantu menjaga iklim internal yang diinginkan. Pintu masuk bangunan rumah kaca terletak dekat dengan jalan utama dan berisi lobi dan area resepsionis, tepatnya berada di samping museum sejarah alam dan fasilitas lainnya. Selain itu terdapat sebuah jalan setapak bergerak yang memanjang melalui bukaan di atap kantilever bangunan pintu masuk membawa pengunjung ke teras besar yang memberikan pemandangan panorama ke seberang taman. Di tempat lain di situs ini, pengunjung dapat melihat museum bonsai yang tertanam di lanskap menampilkan teras yang ditata dalam lingkaran konsentris yang menggabungkan jalan setapak, lantai, dan tangga.

Fasilitas restoran


Bangunan restoran dan rumah teh terletak di sebelah selatan pintu masuk dan rumah kaca dengan jendela tinggi melapisi interior terbuka, memberikan pemandangan ke perairan. Bangunan ini juga memiliki struktur atap kayu berkisi-kisi berdasarkan desain kuil tradisional Tiongkok. Balok kayu yang ditumpuk membentuk kisi-kisi bergeser yang menciptakan pola geometris yang kompleks. Lanskap di situs seluas 182 hektar dirancang oleh perusahaan yang berbasis di Munich, Valentien+Valentien. DMAA meluncurkan rencana untuk Taiyuan Botanical Garden sejak 2016. Perusahaan arsitek yang berkantor di Wina Austria dan didirikan pada 1993 oleh Elke Delugan-Meissl dan Roman Delugan ini juga terkenal dengan proyek budaya yang dibangunnya, salah satunya Museum Porsche di Stuttgart. Proyek perusahaan lainnya termasuk ruang konser hitam bersudut di Erl, Austria, dan prototipe untuk unit perumahan modular yang dilapisi cermin untuk membantunya menyatu dengan lingkungan.

sumber : https://www.kompas.com/properti/read/2021/06/30/070000721/menjelajah-kebun-raya-taiyuan-di-bekas-galian-tambang-batu-bara?page=all

Posting Komentar

0 Komentar