Kuningan Rintis Pembangunan Desa Digital dan Smart Village

 

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah. (dok. Pemkab Kuningan)

KUNINGAN - Kabupaten Kuningan siap merintis desa digital dan menjadi smart city. Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah mengatakan, untuk mewujudkan Kuningan smart city, hal yang sudah dilakukan di antaranya pembangunan Command Centre, pemasangan CCTV publik, serta wifi publik (internet gratis) yang dipasang di ruang publik, taman, rumah sakit, terminal, dan tempat umum lainnya.

“Smart city tingkat Kabupaten mustahil terwujud jika wilayah administrasi terkecil berupa Desa/Kelurahan tidak memiliki konsep smart village. Untuk itu, dirintis pembangunan Desa Digital dan Smart Village di Kabupaten Kuningan. Saat ini terdapat 8 desa digital dan 20 desa smart village,” katanya dalam keterangan resmi. Pemaparan tersebut disampaikan Wahyu dalam Webinar bertajuk Smart City "Konsep dan Strategi Kepala Daerah di Indonesia", Sabtu, 24 Juli 2021.

Tujuan terbangunnya smart city, kata dia, adalah memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, lebih cepat, transparan dan terukur sehingga diperlukan aplikasi berupa sistem informasi untuk mendukung proses pelayanan yang lebih baik tersebut.

Untuk itu dia mengatakan, beberapa aplikasi amanat dari Pemerintah Pusat telah diimplementasikan di Kabupaten Kuningan mulai dari penyusunan perencanaan penganggaran, e-monev, e-report, SP4N LAPOR, dan percepatan transaksi elektronik, maupun aplikasi pelayanan dan perizinan.

“Namun terdapat pula aplikasi sistem informasi lokal di Kabupaten Kuningan di antaranya SAGAKU (Sagala Kuningan), merupakan aplikasi berupa informasi terkait semua bidang. SIBADU M’RAKYAT (Aplikasi Bank Data Pelaku Usaha Kerakyatan), SIPANDUK (Pelayanan Administrasi Kependudukan), PADUKA (Pelayanan Adminduk Usia Perkawinan) PANUTAN (Pelayanan Adminduk) setelah melahirkan, PULPEN PNS Paket untuk pelayanan pensiunan PNS,” jelasnya.

Selain itu, terang Wahyu, Kabupaten Kuningan memiliki potensi berupa pariwisata, agropolitan, pengembangan UMKM dan sangat konsen dengan konservasi sehingga dalam menentukan visi smart city ke depan mengacu pula kepada kearifan lokal dan potensi daerah. Banyak program terkait pelestarian sumber daya alam, antara lain, Program Pengantin Peduli Lingkungan, yakni pasangan pengantin harus menanam pohon sebanyak 5 -10 pohon.

Ada juga istilah APEL (Aparatur Peduli Lingkungan) Kegiatannya adalah penananam pohon, penyebaran benih ikan di sungai, pelestarian dan pelepasan burung. APEL wajib dilakukan oleh pegawai yang baru diterima menjadi CPNS /P3K, pegawai yang naik pangkat dan pegawai yang promosi.

SERULING (Seruan Siswa Baru Peduli Lingkungan), yaitu program lingkungan wajib bagi siswa baru yang masuk sekolah. Program ini dilakukan dalam rangka menanamkan budaya cinta lingkungan sejak kecil. Bagitu pula katanya, Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis merupakan gerakan penanaman di areal lahan kritis, program ini dapat menekan laju penambahan lahan kritis menjadi Nol Lahan Kritis.

Seperti eks Galian C bisa dihijaukan kembali untuk penanaman kedelai dengan luas puluhan hektar, lokasi ini ada di Desa Cibulan, Kec. Cidahu -Kuningan. Selain itu, ada pula program andalan Kuningan yakni BUNDA MENYAPA (Bangun Desa Menata Sumberdaya Pangan) merupakan program pemanfaatan lahan pekarangan dengan menanam sayuran dan apotek hidup. Program ini dapat meningkatkan ketahanan pangan keluarga,” katanya.

“Kunci kesuksesan dalam mewujudkan smart city tergantung kepada masyarakatnya, sehingga dalam rangka mewujudkan smart people – smart society diperlukan peningkatan SDM. Kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan literasi digital dan pelatihan Digital Entrepreneur dan pelatihan keahlian lainnya di bidang TIK," ungkapnya.

Terkait pemetaan kesiapan menghadapi smart city terang dia, pada tahun 2021 ini dilaksanakan penelitian terkait Kesiapan Daerah dalam Menghadapi Smart City, yang difasilitasi oleh BPSDMP Kominfo Jawa Barat.

“Dokumen ini penting untuk mengukur dan menganalisa seberapa besar kekuatan, kelemahan, tantangan dan ancaman bagi Kabupaten Kuningan dalam menggapai smart city. Dokumen penelitian ini juga sebagai guidance untuk implementasi pembangunan smart city di Kabupaten Kuningan,” jelas Wahyu.


sumber : https://www.ayocirebon.com/read/2021/07/26/13193/kuningan-rintis-pembangunan-desa-digital-dan-smart-village

Posting Komentar

0 Komentar