MTQ Tangsel Di Tengah PPKM Darurat Dinyinyir Tak Memiliki Empati Dan Simpati

 


RMOLBANTEN. Perhelatan MTQ ke XII tingkat kota Tangsel yang dilaksanakan saat penerapan PPKM Darurat, ditanggapi oleh Ketua Komisi III DPRD Tangsel dari fraksi Gerindra-PAN, Zulfa Sungki Setiawati.

Menurut Zulfa, pelaksanaan MTQ tingkat kota Tangsel, menunjukan arogansi Pemkot Tangsel di saat masyarakat diimbau untuk mencegah kerumunan.

"Jelas - jelas menunjukan arogansi Pemkot. Di tengah pandemi yang semakin tinggi dan dalam masa penerapan PPKM Darurat. Pemkot Tangerang Selatan atas nama identitas kota nekat melaksanakan acara tersebut," kata Zulfa dalam keterangannya, Minggu (4/7).

Padahal, sesuai aturan pemerintah pusat bagi wilayah yang menerapkan PPKM Darurat disebutkan bahwa seluruh kegiatan keagamaan, seni budaya dan olahraga yang menimbulkan keramaian dan kerumunan dihentikan untuk sementara waktu.

Masih kata Zulfa, selain menunjukan sikap arogansi Pemkot Tangsel. Pelaksanaan MTQ tingkat Tangsel juga tak menunjukan sikap empati dan simpati bagi tenaga kesehatan sebagai garda terdepan pencegahan covid-19.

"Saat ini rumah sakit yang ada di Tangerang Selatan sudah banyak yang menutup fasilitas IGD dikarenakan pasien terpapar covid semakin banyak. Pelaksanaan ini sungguh-sungguh tidak menunjukan sense of crisis, pejabat terkait tidak memiliki empati dan simpati kepada tenaga kesehatan yang saat ini berjibaku manangani pasien covid," ungkapnya.

Zulfa juga menuturkan, seharusnya pelaksanaan MTQ Tangsel dilakukan secara modern atau melalui daring, sehingga tidak menimbulkan kerumunan.

"Pelaksanaan MTQ bisa di tunda pelaksanaannya atau juga bisa menggunakan cara-cara cerdas dan modern dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Sehingga perwujudan kota cerdas, modern dan religius akan lebih telihat indentitasnya," tutur Zulfa. [ars]


sumber : https://www.rmolbanten.com/read/2021/07/04/24077/MTQ-Tangsel-Di-Tengah-PPKM-Darurat-Dinyinyir-Tak-Memiliki-Empati-Dan-Simpati-

Posting Komentar

0 Komentar